.12. / daffodil

1.7K 363 103
                                    


daffodil - floriography meaning (rebirth, new beginning)

Sudah empat puluh empat hari.

Katherine Rym Haywood punya sahabat karib baru - segelas wine putih setiap malam sebelum tidur, dingin dan segar.

Itu tidak sehat, ia tahu - tapi setidaknya alkohol bisa membantunya tidur sampai lelap, selain itu rasanya juga lebih baik daripada sleeping pills yang dibencinya. Katie meminumnya sejak empat hari yang lalu, ia kira ia akan bosan dengan rasanya, namun faktanya ia masih bisa mentoleransi alkohol itu sampai hari ini - sendirian sambil memikirkan hal yang sama berulang kali. Kebiasaan barunya bukan hanya minum, ia mulai bertingkah seperti robot setiap harinya. Ia bangun, membersihkan diri, memasak, bermain piano, lalu berangkat ke headquarter untuk duduk dan berdiskusi tentang topik serupa tanpa inti maupun hasil, meratapi dan tidak menyukai bagaimana orang-orang lain nampak tak terbebani dengan apa yang terjadi di sekitar mereka.

Mereka tahu mereka bisa mati, dan mereka akan hidup dengan baik karena alasan itu, katanya.

Persetan, bagaimana bisa?

Katie merenggut, meminum kembali winenya dengan perlahan seraya menatap keluar dari jendela dapur, melihat salju yang mulai turun lagi untuk yang kesekian kalinya di bulan ini, berpikir kapan kira-kira cuaca dingin ini berlalu. Kini musim dingin akan identik dengan hilangnya seseorang di dalam hidupnya, menyedihkan memang - ia benci jadi orang yang menyedihkan, namun menyedihkan juga kalau ia harus terus berpura-pura kalau keadaan baik-baik saja.

Tidak ada yang baik-baik saja di sini.

Salju mengingatkannya akan Mark, awalnya mungkin terlihat dingin dan rapuh, tapi di balik itu mereka tidak bisa menyembunyikan keindahannya. Dan setelah kau menggenggamnya di tanganmu, kepingan itu akan berubah, meleleh. Mark memiliki tembok emosi setinggi langit, sangat kaku dan terkadang sulit menjelaskan bagaimana ia harus berkata-kata. Setelah ia mengenalinya, pemuda itu berubah - meleleh dengan mudah.

Gadis itu baru akan menuangkan sisa dari sebotol wine jatah malam ini ketika suara pintu terbuka membuatnya menoleh, dan disanalah ia berdiri - Raven Jeon, dengan ekspresi yang sulit dibaca, dan warna ungu kehitaman di bawah matanya - tidak tidur dengan baik, sepertinya. Katie tersenyum masam, nampaknya ia bukanlah satu-satunya orang yang ditemani mimpi buruk dan tidak bisa menyambut kantuk. Pemuda itu berdiri di tempatnya, tak cukup lama untuk membuat Katie bertanya, namun cukup lama untuk mengamati gadis itu sebelum akhirnya ia melangkah dan masuk ke dapur tanpa ragu - mengabaikan keberadaan sang gadis seolah-olah tidak ada siapa pun di tempat itu.

Mata Katie mengikuti pergerakan Raven, penasaran - namun berhati-hati.

"Mengapa kau tidak tidur?" Mulut Katie mulai bicara bahkan sebelum otaknya memberi perintah, ia menyesalinya dengan segera karena Raven Jeon melenguh dengan kesabarannya yang nyaris tidak ada.

Sang pemuda merenggut, ia harusnya tahu kalau gadis itu tidak akan berhenti menggalinya, mulai dari jarak privasi hingga pertanyaan-pertanyaan tak berguna seperti ini. Raven mengacuhkannya, membuka kulkas dan mengeluarkan sekotak susu, mengabaikan Katie yang mendecak - entah merasa terganggu karena diacuhkan, atau karena ia meneguk cairan putih itu langsung dari kartonnya. Ia mengintip dari balik rambutnya yang sudah mulai panjang, mulai mengganggu, melihat wajah sang gadis yang sudah menyerah menunggu jawabannya.

"Tanya saja dirimu sendiri." Katie tidak menduga Raven akan menjawab setelah jeda panjang pasca pertanyaannya, gadis itu lantas mengerungkan keningnya heran - menyibukkan dirinya dengan terus memainkan ujung pakaiannya yang mulai lecek.

Lovers Of The Light [HIATUS]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora