2

11.2K 596 8
                                    


Sebelah bibir pria itu tertarik pelan membentuk sebuah seringai. "Sudah puas menatapku, nona?"

———————————

Kalimat itu membuat Carla tersontak kaget, ditatapnya kembali  mata itu. Dalam batinnya ia memaki dirinya sendiri karena secara terang terangan menatap lama pria itu.

Pria itu tertawa pelan melihat Carla yang salah tingkah. Tak lama kemudian ia menjentikkan jarinya membuat seorang pelayan datang menghampirinya. Ia memesan sebuah makanan dan suasana pun kembali menjadi canggung sampai makanan yang mereka pesan datang.

Menyantapnya dalam diam, pandangan Carla terus berfokus pada makanannya. Ia merasakan pria yang di depannya sesekali menatapnya, tetapi ia tak berani memalingkan pandangannya.

Sekilas pria itu menyeringai melihat betapa lucunya gadis yang ada di depannya sedang terus-terusan menatap piring kosongnya dengan sendok dan garpu yang masih berada di genggamannya. Ia tau Carla sedang tak nyaman dengan situasi seperti ini, bibir bawahnya yang terus ia gigit, kakinya yang gelisah dengan posisinya, matanya yang tak berani menatapnya.

"Apa ada masalah dengan piringmu, nona?"

"Ti-tidak" Carla menggeleng pelan. Mata indahnya menatap sepasang mata itu. Sorot mata pria itu jelas tajam. Betapa Carla membenci sorot mata itu, bahkan tatapan mata Ethan tak sepertinya.

"Boleh kutahu namamu?" ia mencondongkan badannya, menatap Carla dengan saksama.

"Carla. ... Carla Dawson" dalam hatinya, Carla menggeram. Ia memaki dirinya karena tak bisa kabur dari tempat itu. Kakinya seakan sudah melekat permanen di lantai.

"Nama yang indah, Miss. Dawson. Aku Lucas. Senang bertemu denganmu"

Degup jantung Carla bepacu dengan cepat. Otaknya terus memerintah agar ia beranjak dari duduk dan pergi dari sana. Pemikiran buruk tentang pria itu mulai terlintas di benak Carla.

Apakah ia seorang pencuri yang ahli menghipnotis?

Carla melambaikan tangannya ke udara, membuat seorang pelayan melihatnya dan menghampirinya. Carla mengeluarkan sejumlah uang dan memberikannya kepada pelayan itu namun si pelayan hanya menatap uang itu kemudian kembali menatapnya.

"Maaf, tapi semua makanan ini sudah dibayar" ujar pelayan itu.

Carla tertegun, melirik sebentar kearah Lucas yang tengah menatapnya dengan intens. kemudian kembali menatap pelayan itu.

"Siapa yang membayarnya?"

"Aku membayarnya, Miss. Dawson" sela Lucas.

"Kau?"

"Kau boleh pergi" pintah Lucas kepada pelayan itu.

"Tak perlu merasa berhutang apapun padaku, ini hal yang kecil untukku"

"Tapi kenapa?" Tatapan Carla menjadi serius.

Mengapa orang asing ini melakukan itu? Batinnya.

"Apakah perlu alasan?"

"Tentu saja!"

"Karena kau mempesona" jawab Lucas, "kau menarik perhatianku"

Sedari tadi sorot matanya tak lepas dari Carla. Tatapannya yang intens. Yang hampir membuat Carla ingin pergi karena tak suka dengan tatapan itu. Tanpa Carla ketahui, di batin pria itu terus memuji gadis indah yang kini berada tepat di depannya.

"Hanya itu alasannya?" Tanya Carla tak percaya.

Lucas mengangguk singkat. "Keberatan? Apa alasan ku salah?"

Mission To Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang