20

6K 260 5
                                    


Las Vegas ; Nevada

Seorang perempuan dengan kaca mata hitamnya keluar dari pintu kedatangan. Ia menarik kopernya, pandangannya mengarah ke segala arah tempat ia berada, berharap bahwa orang-orang di sekitarnya tidak mengenalinya.

Selama di dalam taksi, perhatiannya terfokuskan pada ponselnya. Perempuan yang bukan lain adalah Olivia itu tersenyum miris. Dari lubuk hatinya yang paling dalam, ia masih tidak menerima kematian kakaknya — Ethan. Semuanya terjadi begitu cepat. Kematian Ethan membuatnnya semakin membenci Carla. Mengapa? Karena semenjak kehadiran Carla, perhatian Ethan sepenuhnya beralih. Ia tidak memperhatian Olivia lagi semenjak berhubungan dengan Carla dan itu membuat Olivia berang.

Dan sekarang Olivia berjanji pada dirinya sendiri untuk merebut apapun yang di miliki Carla. Salah satunya pria yang bersama Carla ketika menghadiri acara pemakaman Ethan. Ia tertarik pada pria itu, dan ia akan merebutnya dari Carla.

***

Langit mulai gelap. Dari atas kita dapat melihat gemerlapnya kasino-kasino besar, membuat kota ini terasa lebih hidup akan dunia malamnya.

Seolah tak ingin ketinggalan untuk merasakan indahnya dunia malam di kota ini, Olivia —dengan dress merah yang sangat minimnya— berjalan memasuki salah satu casino berbintang disana.

Ia ingin melampiaskan kesedihannya disini. Minum sampai ia lupa dengan dirinya, berdansa di bawah lampu yang berkelip seakan ia melupakan semua masalahnya.

Olivia duduk di kursi bar. Sesekali ia meminta pelayan bar untuk mengisi kembali minumnya. Berisiknya sekumpulan orang yang bermain dan kerasnya musik di kasino itu membuat kepala Olivia semakin berat. Ia tidak mabuk, Hanya saja tak terbiasa dengan keadaan saat ini.

Pandangannya terarah ke setiap sudut ruangan. Suara kumpulan coin terdengar dimana-mana. Orang-orang tertawa sangat keras. Olivia melangkahkan kakinya menjauh dari kerumunan itu. Kaki nya terasa lemas, pandangannya mulai kabur. Ia menangkap sebuah sosok yang cukup mengagetkan untuknya. Postur tubuh pria itu sangat mirip dengan laki-laki yang bersama dengan Carla waktu itu.

Tanpa berpikir panjang, Olivia menghampirinya. Pria itu sedang duduk di sofa bersama dengan sekumpulan pria lainnya. Sama seperti sekumpulan orang yang ada disini, mereka mengobrol sembari meneguk minuman mereka.

Kehadiran Olivia disana membuat perhatian mereka tertuju pada Olivia. Pria yang di maksud Olivia juga menatap perempuan itu. Mereka saling bertukar tatapan. Senyum miring terukir pada bibir Olivia, ia langsung berjalan kearah pria itu dan duduk di pangkuannya.

Walau dalam keadaan setengah sadar, semua pria yang duduk di sana tampak terkejut. Setengah dari mereka bersorak, namun tak lama setelah itu mereka mendapat tatapan tajam dari si Pria tadi.

Olivia mengalungkan tangannya pada leher pria itu. Baru saja Olivia ingin menyatukan bibir mereka, namu pergerakan pria itu mengurungkan niat Olivia.

"Sebelum kau melakukan sesuatu yang diinginkan. Boleh aku tau namamu, nona?" Ujar pria itu dengan suara beratnya.

"Olivia" ucap Olivia diakhiri dengan senyuman. "Dan kau?"

"Antonio" pria itu memperkenalkan dirinya.

Setelah itu Olivia melanjutkan aksinya yang tertunda. Ia melumat bibir Antonio seakan-akan ia sangat menginginkan pria itu, begitu juga sebaliknya.

***

Olivia terbangun. Ia merasakan kepalanya seperti baru saja di hantam. Sangat sakit yang teramat dalam. Ia meringis, berusaha untuk bangun dari tidurnya. Ia menyandarkan dirinya pada kepala kasur.

Tubuhnya tak mengenakan sehelai benang pun. Ia terbalut dalam selimut yang tebal. Ia memperhatikan sekelilingnya. Ia tidak mengenal tempat ini. Dimana ini?

Ia menoleh kesamping dan mendapatkan seorang pria tanpa mengenakan apapun berbaring di sampingnya. Olivia terkejut, jika di lihat sekilas pria ini terlihat seperti laki-laki yang bersama dengan Carla waktu itu. Ia kembali mengingat-ingat nama pria ini.

Antonio.

Antonio membuka matanya kemudian tersenyum. Tampaknya ia masih terpengaruh dalam cairan alkohol. Postur tubuhnya memang mirip seperti Lucas, warna matanya juga sama. Tak heran jika Olivia salah mengira.

Ia bangun, bersandar pada kepala ranjang. Olivia memperhatikannya, ia sangat ingat apa yang semalam mereka berdua lakukan. Sekarang Olivia sudah sadar sepenuhnya dan Antonio belum.

"Kau.. mirip dengan seseorang" Olivia membuka pembicaraan.

"Lucas? Ya, banyak yang bilang aku mirip dengannya" Antonio menenggak sebotol bir yang ada di atas nakas.

"Lucas? Siapa Lucas?" Tanya Olivia mengingat ia tak pernah tau pria yang bersama dengan Carla adalah Lucas.

"Kau bisa melihat orangnya disana" Antonio menunjuk ke sebuah foto yang tergantung di dinding. Sebuah foto dimana Lucas masih bersamanya waktu remaja.

Olivia membulatkan matanya. Ternyata pria itu bernama Lucas, batinnya.

Suara tawa terdengar dari mulut Antonio membuat Olivia menatapnya bingung.

"Apa yang kau ketawai?"

"Aku menertawakan kebodohannya" Antonio meletakkan botol bir itu di lantai. Memperbaiki posisi duduknya menghadap Olivia.

Olivia menatapnya tajam, "apa maksudmu?"

"Menurutmu apa yang dilakukan oleh seorang mafia sepertinya?"

Olivia tampak kaget mendengar apa yang di katakan Antonio. Apa yang dikatakan pria ini dalam kondisi mabuk seperti ini?? Apakah ia serius dengan perkataannya? Lucas seorang mafia??

Tak mau melewatkan kesempatan ini, Olivia mencoba untuk mendapat informasi sebanyak mungkin mengenai Lucas darinya.

Antonio masih menyunggingkan senyum tak jelasnya, "mencelakai seorang CEO pada agensi ternama. Bukankah itu sangat bodoh? Orang seperti itu bukanlah tandingan seorang mafia"

"Bisa kau jelaskan lebih dalam?" Mendengar Antonio menyebutkan 'CEO agensi ternama' membuat pikiran Olivia terselimuti oleh rasa penasaran.

"Aku tau semua yang ia lakukan. Ia menyuruh seorang penembak jauh untuk mencelakakan seorang pengusaha dari atas tebing. Bukankah berita itu sangat terkenal di New York akhir-akhir ini?"

Olivia tidak percaya ini. Ternyata Lucas nya penyebab dari kecelakaan Ethan. Kini bukan hanya Carla yang ia benci, melainkan juga Lucas. Ia menggeram tak suka, tangannya mengepal dengan kuat.

Untuk saat ini Olivia memutuskan untuk mendekati Antonio untuk mendapatkan informasi lebih darinya. Ia akan mengatur rencananya sebagus mungkin. Kali ini ia harus bertindak.

Mission To Get YouWhere stories live. Discover now