24.2

5.4K 240 0
                                    


Mereka berdiri dengan jarak yang agak jauh. Perempuan yang bersama dengan Antonio yang bukan lain adalah Olivia itu tampak terpesona dengan ketampanan Lucas. Seakan-akan rencana jahat yang ia rencanakan meluap begitu saja entah kemana.

Ya walau Antonio dengan Lucas memiliki fisik yang lumayan mirip, tapi dilihat dari sisi mana saja tetaplah Lucas yang paling tampan walau umur mereka selisih dua tahun.

"Aku kira ini perbincangan pribadi" ujar Lucas.

Antonio mendecih, "aku kira juga begitu, lantas kenapa kau membawa penasihatmu disini?"

"Dia bisa keluar dari ruangan ini. Bagaimana dengan perempuaan sewaanmu?" Sinis Lucas

Tatapan terpesona yang sedari tadi Olivia pancarkan pada Lucas kini berubah menjadi tatapan emosi. Ia mengepalkan kedua tangannya, nafasnya memburu, ia tak terima dirinya dikatakan 'perempuan sewaan' Antonio.

"PEREMPUAN SEWAAN KAU BILANG!!" Jerit Olivia. Ia sempat maju menantang Lucas namun Antonio segera menggapai pinggangnya dan menariknya kembali ke sisi nya.

"Oh, calm down girl. Dia hanya bercanda" ujar Antonio.

"Bercanda?? Itu tidak lucu, Antonio" geram Olivia.

"Apa aku terlihat seperti perempuan sewaanmu?!" Lanjutnya.

"Bisa selesaikan masalah 'hubungan gelap' kalian nanti? Bos ku tidak punya banyak waktu disini" sela Matthew.

Mendengar itu Olivia melemparkan tatapan mematikan pada Matthew. Tapi itu bukan apa-apa bagi Matthew.

"Ouh. Mau bagaimana pun Ellena lebih menakutkan daripadanya" gumam Matthew.

"Jadi bagaimana?" Tanya Lucas datar.

"Keluarlah" ucap Antonio. Olivia menatap pria itu dengan tatapan tak percaya. Dengan terpaksa perempuan itu pun keluar dari ruangan di ikuti Matthew.

Setelah pintu ruangan tertutup rapat. Mereka mengambil posisi duduk di meja panjang diruangan itu.

"Seleramu buruk. Darimana kau memungut perempuan seperti dia?" Ejek Lucas.

"Di club malam milikmu. Di Las Vegas. Dan dilihat dari responnya tadi, tampaknya kau telah membangunkan macan betina dari dalam dirinya"

Mendengar hal itu, Lucas menyeringai singkat.

"Milikmu tak buruk juga" ujar Antonio sembari memperlihatkan foto Carla yang sedang berada di kafe saat ia di bandara.

Lucas melihat foto itu dengan ekspresi datar walaupun sebenarnya dalam dirinya ia berang melihat Antonio memata-matai Carla.

"Kau akan tau akibatnya jika berani menyentuh milikku" geram Lucas.

"Oh kau tak perlu khawatir. Aku tidak akan membahayakannya jika saja kau tidak mengebom armada kapalku"

"Itu bukan milikmu"

"Itu menjadi milikku sejak aku mengalahkan pemimpin mafia keparat yang ada di Nevada"

Lucas mendengus remeh. "Kemampuanmu tetap saja tidak bisa diragukan"

"Dan seharusnya, aku juga bisa mendapatkan organisasi Lexington jika saja kau tidak muncul di dunia ini!" Geram Antonio.

"Kau harus sadar, kau hanya anak pungut sedangkan aku penerus asli organisasi itu" ketus Lucas.

Antonio berang mendengar hinaan Lucas padanya. Ia tidak bisa menyangkalnya. Memang itu lah kenyataannya.

Beberapa tahun yang lalu ketika ia belum bertemu dengan Evan —Ayah Lucas, ia adalah seorang gelandangan. Tanpa orang tua, dan tanpa mengenal siapapun. Ia sering di pukul oleh berandalan yang ada di lokasi tempat ia berada. Sampai suatu saat dimana organisasi Lexington ingin merekrut anggota baru dengan mengumpulkan gelandangan yang masih berusia dibawah tahun dan mengurung mereka di sebuah ruangan.

Setiap harinya mereka bertengkar memperebutkan makanan yang hanya terbatas untuk orang sebanyak mereka. Sampai menyisakan satu orang yang masih bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup lama.

Anak itu bukan lain adalah Antonio. Ia dilatih sekeras mungkin agar jiwa dan mentalnya kuat seperti mafia pada umumnya. Dan kebetulan ia dilatih bersamaan dengan Lucas. Mereka tampak seperti kakak beradik bersama sampai suatu ketika saat pembagian organisasi Lexington di berikan oleh Lucas, Antonio memilih untuk mengundurkan diri dari organisasi itu dan pindah ke Las Vegas untuk mencalonkan diri di salah satu organisasi di sana.

Di sisi lain, Matthew dan Olivia tampak berdiri di depan pintu. Mereka berdiri dengan jarak yang cukup jauh untuk menghindar satu sama lain.

Olivia yang merasa tidak tenang memikirkan bagaimana menjalankan rencananya dan harus dimulai dari mana rencananya pun memutuskan untuk berdiri diam disana.

Sedangkan Matthew, ia tetap waspada seakan-akan jika Olivia bisa kapan saja bisa menerkamnya.

Sebenarnya Olivia bisa menjalankan rencananya jika ada Carla disana. Namun saat ini Carla tidak ada dan hati nya seakan-akan luluh ketika melihat Lucas dari dekat seperti tadi. Ia tak yakin rencananya akan berjalan mulus.

Mission To Get YouWhere stories live. Discover now