8

8.4K 424 4
                                    

"Kau sudah selesai?" Jerit Carla yang sedang memakai sepatunya. Carla menggunakan dress selutut berwarna biru laut dengan corak bunga di sekitarnya.

Lucas keluar dari ruangan bajunya. Ia memakai kemeja berwarna hitam dan kancing kedua dari atas sengaja ia buka.

"Bisa kita berangkat sekarang?" Tanya Carla bersiap dengan menggenggam pegangan kopernya.

"Tentu" ujar Lucas.

Mereka keluar dari kamar. Berjalan menuju ke luar hotel dan terlihat sebuah mobil sedang terparkir di depan hotel menunggu mereka. Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di bandara. Kemudian melanjutkan lagi perjalanan mereka menuju ke Sydney.

———

Bip.

Sebuah suara terdengar, menandakan pintu apartemen sudah di kunci. Carla membuka semua lampu yang ada di dalam ruangan itu dan menampakan kondisi ruangan Carla yang tertata rapi walau ditinggal beberapa hari.

"Kau tinggal disini? Sendirian?" Tanya Lucas duduk di sofa ruangan tengah.

"Yap" ujar Carla sembari berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas minuman untuk Lucas.

"Um, apa perlu aku memesan hotel untukmu? Aku tau hotel yang bagus disekitar sini" ucap Carla canggung.

"Tidak perlu"

"Emm, tapi aku rasa tempatku ini kurang nyaman untukmu"

"Jika kau tidak keberatan, aku akan nginap disini" ujar Lucas setelah meneguk segelas airnya.

Carla tertegun, menatap Lucas. "Baiklah, aku tidak keberatan" Carla berjalan kembali ke dapur. "Kau lapar? Mau makan?"

"Hm" Lucas berdeham. Ia bangun dari duduknya dan berjalan menuju pintu. "Aku keluar sebentar" ucapnya kemudian ia membuka pintu apartemen.

Lucas menyandarkan dirinya di balkon sembari melihat betapa sepinya jalanan di sekitar lokasi apartemen Carla. Tangannya merogoh saku celananya kemudian mengeluarkan ponselnya, menekan beberapa digit angka kemudian menghubungi nomor itu.

"Bagaimana? Dia sudah sadar?"

"Sudah, Don!"

"Apa yang dia katakan?"

"Kami sudah menanyakannya, namun dia tetap tidak mau mengaku"

"Begitukah? Beri dia kesempatan terakhir. Jika dia masih tidak ingin mengatakannya, perlakukan dia seperti yang lain"

"Baik, Don!"

Lucas kembali mengantongkan ponselnya. Ia mempertajam tatapannya, menyisir rambut dengan jarinya dan menggerang frustasi.

Di sisi lain, Carla terlihat sibuk mempersiapkan makanan di meja. Ia melepas apron nya dan menyimpannya di almari.

"Sudah selesai?" Tanya Lucas duduk di meja makan.

"Seperti yang kau lihat" Carla mengambil tempat di hadapan Lucas.

Mereka mulai menyantap makanan mereka masing-masing. Tidak ada komentar apapun dari Lucas mengenai masakan yang dibuat Carla, seakan-akan rasanya tidak begitu buruk di lidahnya.

"Aku penasaran" ujar Carla membuat Lucas menoleh kearahnya.

"Apa?"

"Apa pekerjaanku hanya sekedar menemanimu rapat dan mencatat beberapa hal penting? Apakah tidak ada kegiatan lain? Rasanya kau tak pernah memberitahuku semua jadwalmu"

"Mengenai jadwal kegiatanku, aku menyuruh Ellena untuk mengurusinya. Kau cukup menemaniku dan tetap berada di sisiku setiap hari"

"Aku rasa itu bukan pekerjaan seorang asisten pribadi" ujar Carla mengerutkan keningnya.

Mission To Get YouWhere stories live. Discover now