15

7.3K 324 1
                                    

Ini sudah 3 jam lebih namun Carla masih belum bangun dari tidur nyenyaknya. Lucas yang tak tega membangunkan Carla pun membaringkan gadis itu ke kursi penumpang di sebelahnya. Ia harus menuju ke suatu tempat dan mengurus sesuatu. Ia bahkan sengaja melambatkan mobilnya dan memilih jalan yang cukup jauh agar Carla dapat tidur cukup dan tidak cepat sampai di tempat tujuannya. Tangan Lucas masih setia mengusap paha Carla dengan lembut membuat gadis itu makin nyenyak dalam tidurnya.

Sesudah memarkirkan mobilnya, Lucas menoleh kearah Carla. Di usapnya kepala gadis itu membuat gadis itu membukakan matanya perlahan. Carla mendapati Lucas yang menatapnya dengan tatapan lembut.

"Kita sudah sampai"

Di sisi lain, pada saat yang bersamaan terlihat Matthew dan Ellena sedang duduk bersantai di dalam club. Ellena mengangkat sebelah alisnya mengejek ketika minuman yang di pesan Matthew datang.

"Kopi huh?" Ejek Ellena diiringi dengan tawa ejekan.

Tak berkata apapun, Matthew melirik tajam ke arah Ellena kemudian menyesap kopinya.

"Teh huh?" Sekarang giliran Matthew yang mengejek Ellena ketika teh yang di pesan Ellena datang.

Ellena membuang tatapannya kearah lain bertindak seakan-akan ia tidak mendengar apa yang Matthew katakan dan itu membuat Matthew menggeram kesal.

"Kau tau ini akan menjadi malam yang sangat panjang" ujar Matthew setelah menyesap kopinya.

"Kau berkata seperti itu seakan-akan kau akan bercinta dengannya" Ellena menatap Matthew jijik.

"Apa? Kau cemburu?"

"Kau bercanda?" Tanya Ellena balik dengan datar.

"Aku tau Ellie, aku tahu kau menyukainya"

"Matt, sudah berapa kali aku katakan padamu kalau aku tidak suka pada sepupuku sendiri? Aku akan membunuhmu jika kau terus berkata seperti itu" sorot mata Ellena menjadi tajam menatap Matthew dan hal itu tidak membuat Matthew merasa ngeri. Ia malahan ingin lebih mengganggunya lagi.

"Oh Ellie! Jika kau tidak suka dengan Lucas, ...apa itu berarti kau menyukaiku? Aku tau kau memiliki perasaan terhadapku tapi maaf aku tetap menyukai Lucas" Matthew tersenyum jahil, ia kembali menyesap kopinya. Tak menghiraukan tatapan kaget bercampur kesal dari Ellena.

Ellena tidak dapat berkata apa apa. Wajahnya kini memerah karena malu. Ia berusaha menahan diri agar tidak menjerit di tengah tengah suasana keributan klub malam.

"Mengakulah Ellie, aku tau kau menyukaiku" kini Matthew berdiri dari duduknya. Ia berdiri tepat di depan Ellena. Tingginya kini setara dengan tinggi Ellena yang duduk di kursi yang sedang menahan amarahnya yang akan memuncak kapan pun ia mau.

Matthew mengait sebelah tangannya pada pinggang Ellena membuat mata perempuan itu melebar.

Mulut Ellena masih ditutup rapat rapat. Ia akan menjambak Matthew, ia akan memakan pria itu, ia akan memukulnya, menamparnya, menendangnya, mencubitnya sampai daerah yang di cubitnya nanti membiru bahkan menghijau kalau bisa!

"Ellena, kau—" ketika sempat Matthew mendekatkan wajahnya pada Ellena, perempuan itu langsung berdiri dari duduknya, menjewer sebelah telinga Matthew dengan kuat dan juga menariknya ke atas membuat Matthew meringis kesakitan, bahkan pria itu menjerit namun tak ada yang menghiraukannya karena musik klub lebih kuat dari jeritannya. Hanya bartender di sana lah yang dapat mendengarnya.

"Sekali lagi, Matt. Sekali lagi!" Geram Ellena di sela sela ia menggeram.

"Ellie!" Jerit Matthew ketika Ellena makin kuat menarik telinga Matthew.

Mission To Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang