19

5.7K 266 0
                                    



Semenjak hari itu, Lucas bangun dan tak menemukan Carla di sisi nya. Amarahnya memuncak, terlebih lagi ia melihat cincin pemberiannya berada di sampingnya. Tak lupa ia memarahi Ellena karena tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Ellena hanya bisa menunduk mengetahui kesalahannya. Membalas kemarahan Lucas adalah hal yang mustahil di lakukan Ellena, mengingat temperamen Lucas yang tak terkendali.

***

"Jadi kau ke sini hanya karena itu??" Hana membulatkan matanya tak percaya.

"Bukan 'hanya', Hana. Itu masalah besar" protes Carla.

Sekarang Carla berada di apartemen Hana. Ia memutuskan untuk tinggal di sana untuk sementara. Pemikiran bahwa Lucas akan mencarinya sampai ke apartemennya sendiri membuatnya harus menginap di apartemen managernya.

Hana mengusap kasar wajahnya. "Begini, Carla. Kau bilang dia.. apa tadi??"

"Mafia" jawab Carla memutar kedua bola matanya.

"Nah mafia. Bukankah itu keren?"

Carla menceritakan semua kejadian yang terjadi padanya akhir-akhir ini pada Hana. Tanpa ragu juga ia menceritakan sosok Lucas yang sebenarnya karena ia percaya sahabat baiknya ini tidak akan membocorkannya ke siapapun.

"Kau tidak mengerti" Carla menghela nafas gusar.

"Tidak tidak. Aku cukup mengerti. Sekarang coba kita lihat.." Hana memperbaiki posisi duduknya. Wajahnya di buat seserius mungkin.

"Kau bilang dia pergi karena ada masalah dengan hotelnya setelah ia melamarmu. Dan setelah itu, ia tiba-tiba pulang. Itu karena ia merindukanmu, Carla. Ia pulang karena ingin bebannya terhapuskan"

Carla terdiam. Ia masih menyimak apa yang di katakan Hana.

"Setelah ia pulang, ia malah melihatmu ingin kabur dari rumah. Wajar saja ia lepas kendali"

"Kenapa itu terdengar seperti kau membela nya" protes Carla.

Hana berdecak kesal, "aku bukan membelanya, tapi itu lah kenyataannya. Dengarkan Carla, ia Mafia. Itu pekerjaannya. Apa yang bisa kau perbuat dengan pekerjaannya itu? Walau pekerjaan Ethan lebih bersih darinya, tapi perlakuan Lucas padamu lebih baik daripada Ethan"

"Yang terpenting perlakuannya padamu, Carla. Bukan pekerjaannya. Dan ya seperti di film dan novel yang pernah aku lihat tentang mafia, kau harus tetap berada di sisi Lucas. Mengingat Lucas adalah ketua Mafia, pastilah kau menjadi incaran para mafia lain"

Mata Carla membulat sempurna mendengar penjelasan Hana. Seharusnya ia menduganya. Apa yang di katakan Hana itu masuk akal. Siapa lagi yang akan menjaganya kalau bukan Lucas sendiri?

"Oh tidak. Aku teringat sesuatu" ujar Carla. Ia terdiam sejenak, membuat Hana menatapnya dengan heran.

Sedetik kemudian Carla menjerit frustasi, "pasti Lucas memarahi Ellena!! Ini salahku!! Seharusnya aku tidak kabur!"

Hana mengerjap, "apa apa? Ellena siapa?"

"Ellena!! Lucas menyuruhnya untuk menjagaku selama ia pergi dan pada saat itu.. pada saat Lucas pulang, Ellena sedang pergi dengan temannya"

Carla memukul-mukul wajahnya dengan bantal, "Lucas pasti marah besar padanya!!"

"Oh my god, sudahlah.. lagian itu semua sudah terjadi"

Ponsel Hana berbunyi, membuat pandangan mereka teralihkan. Hana mengambil ponselnya dan membaca pesan yang baru masuk.

"Ethan sudah tidak ada, jadi siapa yang memegang agensinya?" Tanya Carla.

"Beruntungnya kami karena agensi kembali di pegang oleh Mr. Madison" jawab Hana dengan pandangan masih pada ponselnya.

"Mr. Madison? Ayahnya Ethan? Wow! Kantor tidak akan terasa seperti neraka lagi"

"Yeah, tapi sepertinya itu hanya untuk sementara. Aku tidak mengerti kenapa Mr. Madison bisa sangat baik dan ramah sedangkan kedua anaknya seperti... seperti.. kau tau lah seperti apa"

Carla mengangguk kemudian mengedikkan bahu.

"Oh tidak, oh tidak" kepanikan menyelimuti suara Hana.

"Kenapa?"

"Agensi kita diundang ke acara Paris Fashion Week untuk minggu ini dan kau tau apa..." Hana menggantungkan kalimatnya.

"Apa??" Tanya Carla makin penasaran.

"Mereka mengundang yang terbaik dalam agensi dan kau tau yang tercatat sebagai yang terbaik disini adalah Olivia"

"Dan terus? Apa masalahnya?"

"Olivia sedang tidak ada disini! Aku dengar mereka bilang dia sedang berada di Las Vegas" jelas Hana.

"Las Vegas? Untuk apa dia disana? Dan.. dan kenapa kau kelihatan panik seperti ini?"

"Seharusnya kau yang panik, Carla. Karena itu artinya kau lah yang akan menggantikan Olivia!" ucap Hana kesal.

"Hey! Tidak bisa dong! Aku disini untuk menenangkan diri! Bukan bekerja!"

"Tidak ada pilihan lain. Atasan memerintahkanku untuk menyuruhmu tampil dalam acara itu" Hana menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk sebuah garis.

"Anggap saja ini kesempatanmu untuk mengalahkan Olivia. Dan lagian kau tidak ingin membuat Mr. Madison kecewa bukan?" Hana berusaha sekuat mungkin untuk meyakinkan Carla agar tampil di acara itu.

Carla terdiam. Ia berpikir sejenak, sampai pada akhirnya ia menyutujuinya. Setidaknya ia dapat melupakan Lucas sebentar dengan menyibukkan dirinya untuk tampil di acara itu.

Mission To Get YouWhere stories live. Discover now