24.1

5.8K 255 5
                                    



"Semua laki-laki itu sama saja! Jangan mudah tertipu oleh mereka!" Ketus Hana sembari melempar kulit kacangnya sembarang.

Sekarang Carla, Hana dan Ellena sedang duduk di ruang tengah apartemen Hana. Sedaritadi mereka membicarakan banyak hal sambil menikmati camilan dan wine milik Hana.

Carla duduk di karpet berbulu, menenggak segelas winenya. Ellena duduk disamping Carla dengan sebelah kaki diangkatkan, dan Hana membaringkan tubuhnya di sofa. Beberapa kulit kacang dan camilan lainnya tersebar dimana-mana.

"Kalian tau?! Dulu ketika aku memiliki pacar, pacarku itu sempat berselingkuh dihadapanku!" Hana meremas kuat beberapa kacang yang ada di genggamannya seakan-akan kacang itu adalah mantan pacarnya yang tak tau diri.

"Terus? Apa yang kau lakukan?" Tanya Ellena penasaran.

"Huh!! Kau tanya apa yang aku lakukan?! Tentu saja menghajar perempuan jalang itu! Saat itu aku mempergoki mereka berduaan di hotel. Mereka kaget dengan kehadiranku. Dengan emosi yang membara aku membuka high heelsku dan aku tancapkan pada bahu wanita jalang sialan itu!! Dan BOOM!!!! Dia berdarah!" Jelas Hana seheboh mungkin yang diakhiri dengan tawanya.

Carla yang mendengarnya pun hanya bisa tertegun dan meringis ketika membayangkan apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu.

"Tidak kah dia menuntutmu?" Tanya Carla khawatir.

"Itulah! Untungnya aku karena tidak dituntut. Tuhan masih menyayangiku. Kalau aku dituntut tidak mungkin aku bisa berada disini dan menceritakan pengalaman menyenangkanku pada kalian berdua!"

"Itu mengerikan" gumam Carla.

"Ya!! Memang harus begitu jika menghadapi jalang! Aku juga pernah mengalami kejadian seperti itu. Tapi sayangnya aku hanya mencekik jalang itu sampai aku ketahuan oleh petugas keamanan" jelas Ellena.

"Kalian berdua sangat mengerikan" mendengar cerita dari kedua temannya membuat buku kuduk Carla berdiri. Ia tidak pernah menyaksikan ataupun melakukan hal seperti itu.

"Memang harus begitu Carla. Jika ada jalang yang mencoba merebut Lucas darimu, kau harus menghajar jalang itu!! Tiada ampun bagi mereka!!"

"Ya! Betul itu!" Ucap Ellena bersemangat menyetujui perkataan Hana.

"Entahlah. Aku tidak tau. Sejauh ini aku dan Lucas baik baik saja. Tidak ada tanda tanda ada jalang yang ingin mendekatinya"

"Intinya kau harus waspada"

Mendengar hal itu, Carla memajukan bibirnya. Ia berandai-andai apabila ada jalang yang berusaha merebut Lucas darinya, apa yang harus ia lakukan? Menancapkan high heels di bahunya? Mencekiknya? Carla tidak bisa membayangkan hal mengerikan itu! Itu terlalu brutal.

"Sudah sudah! Berhenti membahas tentang itu! Sekarang Ellena, coba kau ceritakan semua hal mengenai Lucas. Keluarganya, masa kecilnya, dan apa lah itu yang berhubungan dengannya" ucap Carla.

Ellena memperbaiki posisi duduknya. Mengambil ancang-ancang untuk mulai bercerita mengenai sebuah kisah. Kisah tentang Lucas.

"Jadi.. Sebenarnya orang tua Lucas hanya memiliki satu anak yaitu dia. Ayahnya memiliki organisasi mafia yang di wariskan oleh kakeknya untuknya. Cukup lama organisasi itu berdiri, akhirnya lambat laun organisasi itu semakin besar dan maju dalam bidang senjata dan obat-obatan terlarang" Ellena menjeda kalimatnya.

"Wow. Menakjubkan" Hana ternganga mendengar cerita Ellena.

"Mereka lebih memfokuskan organisasi mereka pada bidang senjata daripada obat-obatan terlarang. Nah, dan suatu hari timbul lah sebuah masalah. Abang angkat Lucas memilih untuk keluar dari organisasi itu dan masuk kedalam organisasi mafia di luar Italy"

"Apa? Abang angkat? Dia punya abang angkat?" Tanya Carla heran.

"Yap. Aku tidak tau pasti darimana munculnya abang angkatnya itu namun menurut apa yang diceritakan Matthew, penampilan fisik dan postur tubuh abang angkatnya itu dengan Lucas sangatlah mirip dan jika kau tidak mengenal salah satu dari mereka, kau pasti akan mengira mereka bersaudara"

Carla tertegun mendengar cerita Ellena. Ia baru tau kalau Lucas memiliki abang angkat.

"Lanjutkan, Ellena" ucap Carla penasaran dengan cerita selanjutnya.

"Hanya itu yang aku tau"

Hana memukul-mukul meja sambil meneguk winenya. Membuat Carla dan Ellena melihatnya.

"Aku ingin bertanya. Apakah Lucas menginginkan pekerjaannya itu atau tidak?" Tanya Hana.

"Sebenarnya tidak. Dia hanya menjalankan tugasnya sebagai pewaris. Maka dari itu dia membangun beberapa hotel dan club malam di setiap kota di italy sebagai pekerjaan pelampiasannya"

"Itu kan! Apa yang kubilang kemarin!" Hana melemparkan kulit kacang kearah Carla membuat Carla mendengus kesal.

***

"Kenapa tiba-tiba seperti ini?" Tanya Matthew kepada Lucas yang sedang duduk disamping kursi kemudi.

"Dia ingin berbincang sesuatu padaku. Aku rasa ini ada kaitannya dengan organisasi keluargaku"

Cukup lama mereka menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai. Mobil mereka berhenti di sebuah pekarangan yang amat luas. Tempat ini tidak asing lagi bagi mereka berdua. Salah satu tempat persembunyian dari rival Lucas yang terletak di pedalaman kota Roma.

Ketika sampai di depan pintu, mereka di sambut oleh beberapa pelayan yang menuntun mereka untuk masuk ke dalam. Ruang tengah pada rumah itu sangatlah megah. Walau suasananya terasa gelap dan minim cahaya, namun tak mengurangi kemegahan ruangan itu.

Mereka sampai di sebuah ruangan di lantai paling atas. Ketika pintu di buka, terlihat seseorang yang sangat familiar untuk mereka sedang bersandar ditepi meja dan seorang perempuan yang tampaknya tak asing untuk Lucas sedang berdiri di sampingnya.

Matthew tampak terkejut melihat perempuan ada perempuan disana. Sedangkan Lucas, ia masih dengan wajah datarnya tak melirik perempuan tak penting itu.

Seharusnya ia sudah menduganya dari awal kalau pria yang bersama Olivia itu adalah Antonio —abang angkatnya dulu.

Mission To Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang