Kenleta - 2

1K 148 276
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Hujan bisa bikin gue jadi ngga inget sama semua masalah gue, Ken."

Aleta Fredella

Pagi ini seperti biasa, Aleta menyiapkan sarapan untuk mama papanya. Meskipun setiap pagi dia selalu dimarahi oleh mamanya. Setiap hari ada saja hal yang dipermasalahkan oleh sang mama.

Aleta mengetuk kamar orang tuanya lalu membukanya, "ma? pa? Sarapannya udah siap." Tidak ada sahutan dari Lisa (Mama Aleta) yang sedang memakaikan dasi pada Wijaya (Papa Aleta)

Wijaya menoleh kearah Aleta dan tersenyum tulus, "iya sayang, kamu tunggu dibawah ya."

"Iya pa," balas Aleta lalu menutup pintu kamar orang tuanya.

Lisa dan Wijaya turun beriringan dan duduk di meja makan. Lisa mulai memasukkan sesendok nasi kedalam mulutnya lalu meludahkannya. "Ck, bisa masak ngga sih kamu? Hah?!" bentak Lisa.

Lisa–mama Aleta, sikapnya berubah setelah kejadian setahun yang lalu. Setelah terjadinya kecelakaan antara Aleta dengan adiknya yang bernama Nadin. Kejadian itu benar-benar mengubah kehidupan Aleta. Bahkan dia kehilangan tiga kebahagiaan dalam hidupnya. Adiknya, sikap mamanya yang dulu menyayangi dia dan satu orang yang Aleta percaya kalau orang itu adalah tempatnya berbagi kesedihan. Tapi tiba-tiba tidak ada kabar sejak kecelakaan itu.

Aleta tersentak, "m–maaf, ma kalau masakan Aleta ngga enak." Hanya kata maaf yang bisa Aleta ucapkan, karena apapun nanti yang Aleta pasti akan semakin memperburuk keadaan.

"Kenapa sih, ma? Masakan Aleta enak kok," bela Wijaya. Ya, Wijaya sangat menyayangi Aleta jika dibandingkan dengan Nadin (Adik Aleta)

Tiba-tiba handphone Aleta berdering menandakan ada yang sedang menelepon dirinya.

Aleta melihat nama yang tertera disana 'Kenan'. Cewek itu mengerutkan alisnya. "Ngapain dia telepon sepagi ini?" gumamnya lirih.

"Ma, Pa, Aleta angkat telepon dulu ya," ujar Aleta yang dibalas anggukan oleh papanya.

"Halo."

"Gue udah di depan."

Aleta sedikit terkejut mendengar ucapan Kenan barusan, ternyata Kenan semalam tidak bercanda.

"Iya, gue keluar," ucapnya cepat.

Aleta menatap kedua orangtuanya, "Aleta berangkat dulu ya, ma, pa. Udah ditungguin temen didepan soalnya," pamit Aleta kemudian mencium tangan Lisa dan Wijaya.

Wijaya tersenyum dan mengelus kepala Aleta, "hati-hati dijalan ya sayang." Aleta mengangguk dan segera menuju keluar menemui Kenan.

Kenan memperhatikan Aleta yang masuk mobil dengan teburu-buru.

Kenleta Where stories live. Discover now