Kenleta - 21

696 40 4
                                    

Seperti biasa hari ini Aleta menunggu Kenan latihan basket di lapangan. Sambil menonton aksi Kenan, Aleta terus memasukkan camilan ke dalam mulutnya.

Kenan semakin sibuk dengan latihannya karena memang lusa tim basket SMA Nusantara akan bertanding dengan SMA Garuda. Ya, tim basket Kenan akan melawan tim basket Alvaro.

Baru hari ini juga Kenan menagih kado ulang tahun dari Aleta, karena Aleta sibuk dengan tugas sekolah. Cowok itu hanya minta ditemani jalan-jalan nanti sepulang sekolah kemanapun yang dia pengenin. Aleta sih ayok aja kalau sama Kenan mah, lagian dia juga sekalian mau nyari sepatu.

Aleta mengerutkan dahinya saat ponselnya bergetar, ada sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak dia kenal. Setelah melirik Kenan sekilas, Aleta memutuskan untuk membuka pesan itu.

0852987xxxxx
Lo pikir selama ini Kenan serius sama lo?

Aleta mendengus kesal, bukan sekali dua kali dia mendapat pesan seperti ini. Sejak berpacaran dengan Kenan, Aleta sering mendapat pesan dari nomor yang tidak dia kenal dan tak ada satupun yang dia balas.

Baru saja dia ingin memasukkan ponselnya ke dalam saku tapi malah bergetar kembali menandakan ada sebuah pesan lagi yang masuk.

Dengan malas Aleta membuka room chat dari seseorang itu. Tapi yang ia dapat bukan sebuah kata-kata melainkan sebuah voice note.

Ragu-ragu Aleta mendengarkan voice note itu dengan volume yang ia kecilkan supaya murid yang lain tidak mendengarnya.

"Ken, gue ada taruhan deh buat lo."

"Apaan njir hidup kita taruhan mulu dah perasaan."

"Apa? Bukannya gue selalu menang kalo taruhan?"

Aleta sedikit membesarkan volume ponselnya agar bisa lebih jelas mendengar suara siapa yang sedang berada dalam voice note itu.

"Anjir, pede banget lu tong."

"Lo liat cewek yang lagi baca buku sampingnya Melody ngga?"

"Hah? Aleta maksud lo?"

Mata Aleta langsung berkaca-kaca saat mendengar namanya disebut. Sejak awal memutar voice note ini memang dia sudah mendengar suara Dafa dan itu artinya ini ada hubungannya dengan Kenan.

"Buset dah, kalo masalah cewek cakep aja lo cepet banget njir."

"Lo udah kenal sama dia?"

"Wah jangan-jangan lo udah ngincer dia nih?"

"Tadi pagi gue bantuin dia bawa buku ke perpus."

Deg! Aleta ingat, pagi itu Kenan memang membantunya membawa buku ke perpustakaan. Awal perkenalannya dengan Kenan yang dia kira akan baik-baik saja.

"Sejak kapan seorang Kenan Melviano bantuin cewek yang jelas-jelas ngga dia kenal."

"Ken, taruhan kita kali ini lo harus pacaran sama Aleta tanpa lo suka sama dia. Lo harus bikin Aleta jatuh cinta sama lo terus putusin dia pas promnight."

Napasnya tercekat begitu mendengar semua itu. Aleta benar-benar tidak menyangka kalau Kenan dan teman-temannya akan mempermainkannya seperti ini. Menjadikannya bahan taruhan.

"Oke, gue terima taruhan ini. Berapa nominalnya?"

Suara Kenan terdengar tidak ragu menerima tawaran itu. Airmatanya sudah menggenang di pelupuk mata. Sebisa mungkin Aleta menahannya agar tidak jatuh sekarang.

Kenleta Where stories live. Discover now