Kenleta - 12

691 76 95
                                    

Pagi ini Kenan sedang sarapan dengan Kayla, Brama dan Sinta. Suasana di meja makan hening sampai akhirnya Kenan yang lebih dulu membuka suara."Pa.."

Brama hanya berdehem singkat. "Hm."

"Papa kenal om Wijaya?" tanya Kenan yang langsung to the point.

Brama menyipitkan matanya, menatap kearah Kenan yang sedang menunggu jawaban darinya lalu dia mengangguk. "Iya, kamu tau darimana?"

Kenan memang jarang di rumah jadi tidak heran kalau dia tidak kenal dengan teman-teman papanya yang biasanya main ke rumah keluarga Melviano. Termasuk Wijaya yang memang pernah beberapa kali berkunjung ke rumah Brama.

Kenan tersenyum. "Anaknya om Wijaya kan pacar Kenan, pa." ucapan Kenan barusan langsung membuat pandangan Sinta dan Kayla tertuju padanya.

"Oh jadi yang lo ajakin car free day-an waktu itu anaknya om Wijaya?" Kayla yang sedari tadi hanya menyimak kini mulai ikut bersuara.

Kenan berdehem lalu menatap Sinta yang sedang memasukkan sesendok makanan kedalam mulutnya. "Kapan-kapan boleh Kenan ajakin kesini ngga, ma?"

Sinta tersenyum. "Boleh dong sayang, secepatnya ya, mama tunggu loh." Lalu mengalihkan pandangannya ke Kayla. "Kamunya kapan kak? Sampe kesalip sama adeknya 'kan jadinya."

Hati Kenan menghangat mendengar perkataan Sinta. Aleta memang bukan yang pertama Kenan perkenalkan ke Sinta, sebelumnya yang pernah menjadi pacar Kenan hanya Audy yang dia bawa ke rumah.

"Dia kan abis putus ma, sampe nangis-nangis semaleman..," Kenan berkata dengan santainya, dia tidak tahu kalau Kayla sudah ingin melemparnya dengan sendok yang ada ditangannya. "Minta dibeliin coklat lah, ini lah, itu lah."

Mata Kayla rasanya mau copot saking melototnya dia ke Kenan. Kalau saja sedang tidak ada kedua orangtuanya pasti mereka berdua sudah adu mulut sekarang.

Setelah selesai sarapan, Kenan langsung berpamitan dan segera menuju ke sekolahnya. Saat di perjalanan cowok itu teringat perkataan mamanya Aleta tentang kecelakaan setahun yang lalu, dia juga teringat kembali dengan cerita Aleta waktu car free day waktu itu tentang hal yang sama.

Apa mungkin gue? Ngga. Ngga mungkin.

Sekelebat ingatan tentang hal yang sama pun terlintas di otaknya. Buru-buru dia tepis pikiran itu.

***

Aleta berjalan beriringan dengan Lisa dan Wijaya keluar dari pemakaman. Mereka memang baru saja mengunjungi makam Sandra.

Aleta baru pulang dari rumah sakit dan dia langsung minta untuk ditemani ke makam ibunya.

"Sayang, mulai sekarang kita mulai semuanya dari awal ya, maafin mama." Lisa merangkul Aleta dari samping sambil berjalan.

Aleta tersenyum dan mengangguk. "Aleta sayang banget sama mama."

"Mama juga sayang banget sama kamu, Aleta." Lisa mencium puncak kepala Aleta.

Aleta benar-benar bahagia sekarang, penantiannya menunggu Lisa untuk berubah akhirnya sudah terwujud. Apalagi sekarang yang dia harapkan jika semuanya sudah kembali seperti semula? Mamanya yang kembali, Alvaro juga sudah kembali, dan ditambah dengan kehadiran Kenan yang semakin membuat kehidupannya semakin berwarna.

Kenleta حيث تعيش القصص. اكتشف الآن