Kenleta - 14

616 50 72
                                    

"Mungkin kamu ngga bakal ngerti kalau perhatian sekecil apapun dari kamu bisa ngebuat aku ngerasa spesial."

Aleta Fredella

Kenan berjalan dengan cepat melewati gerbang sekolah karena bel sebentar lagi akan berbunyi. Hari ini bahkan cowok itu tidak menjemput Aleta lagi hanya karena bangunnya kesiangan, jangankan menjemput Aleta, untuk sarapan dan merapikan kerah seragamnya pun tidak sempat ia lakukan.

Saking terburu-burunya sampai Kenan tidak melihat ada cewek yang juga sedang berjalan dari arah lain memasuki koridor. Kenan yang sibuk membenarkan letak tas di bahunya dan cewek itu sibuk membenarkan buku yang ada di tangannya. Sampai akhirnya bahu mereka saling menabrak karena tidak melihat kearah depan.

"Aduh..." Benturan antar bahu yang lumayan keras membuat cewek itu jatuh terduduk dengan buku yang berserakan di lantai.

Kenan yang melihat hal itu langsung berjongkok sambil memunguti buku-buku yang tadi dibawa cewek itu. "Eh sori, sori. Gue ngga sengaja," ucapnya tanpa menoleh kearah lawan bicaranya karena terlalu fokus memunguti buku.

"I-iya kak, ngga papa kok.." Cewek itu bangkit dari duduknya sambil memegangi bahunya yang sedikit nyeri.

Kenan berdiri dan menyerahkan buku-buku yang sudah berserakan tadi. Cewek itu segera meraihnya. "M-makasih kak."

Kenan mengangguk. "Lo ngga papa kan?" tanyanya dengan mata yang mengamati dari kepala sampai kaki cewek itu, memastikan kalau memang tidak ada yang terluka.

Cewek itu menggeleng dan tersenyum. "Gak papa kok kak."

"Gue duluan," pamit Kenan sebelum pergi meninggalkan cewek itu yang masih terdiam mematung di tempat mereka bertabrakan tadi.

Cewek itu memandang punggung Kenan yang semakin menjauh. Pikirannya masih shock, bagaimana dia tidak kaget kalau yang bertabrakan dengannya tadi adalah Kenan. Cowok bad boy yang selalu dijadikan perbincangan di kalangan cewek-cewek di SMA Nusantara karena ketampanan dan sifatnya yang selalu bikin kaum hawa gigit jari.

***

Kenan duduk di kantin dengan kedua temannya–Dafa dan Daren. Mereka masih sama seperti biasanya, menggoda cewek-cewek yang lewat di depan mereka. Memintai nomer handphone sampai id line.

"Lo masih inget kan kalo bentar lagi promnight?" ucap Dafa mengingatkan.

"Heh! UN aja belum udah promnight aja!" ujar Daren yang memang benar karena Ujian Sekolah saja belum eh ini malah udah mikirin promnight.

Tangan Kenan mengepal saat mendengar perkataan Dafa barusan. Dia mengusap wajahnya dengan kasar. Promnight memang masih lama tapi tetap saja kalau mengingat taruhan itu rasanya Kenan ingin segera mengakhirinya.

Kenan terdiam, tidak menyauti Dafa. Kedua cowok yang ada didepannya itu menyadari perubahan raut wajah Kenan yang tadinya normal, sekarang menjadi dingin.

"Bisa ngga sih lo berdua kalo lagi ngomongin hal ini ngga di kantin?" Kenan akhirnya bersuara, membuat Dafa dan Daren bertatapan. Kenan mengamati tempat sekelilingnya, memastikan kalau Aleta tidak ada disini.

Kenleta Where stories live. Discover now