اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
"Kenapa gue jadi ragu sama lo, Kenan? Ragu sama perasaan lo ke Audy."
•
•
Aleta Fredella
NP: Everytime - Chen, Punch
Saat Aleta sedang asyik membaca buku di kelasnya, Melody datang dari kantin dengan bersenandung kecil lagu kesukaan dia. Apalagi kalau bukan lagu dari group korea itu–BTS.
Hari ini Aleta sudah masuk seperti biasa, mamanya memang sudah pulang kemaren malam jadi dia memutuskan untuk masuk sekolah hari ini.
Melody duduk dibangku samping Aleta. "Lo lagi baca apaan sih, Ta? Serius amat." Melody membalikkan buku yang dibaca Aleta hanya untuk melihat judulnya.
"Eh btw lo kan kemaren ngga masuk nih ya, gue ada berita hot nih." Nada bicara Melody memang enteng tapi itu sukses membuat Aleta menutup bukunya dan menoleh kearah Melody.
"Apaan Mel? Apaan?"
"Sabar dikit napa." Melody terkekeh, Aleta memang seperti itu, meskipun sikapnya berubah jadi cuek tapi tingkat kekepoannya tidak pernah berkurang sedikitpun.
"Lo mau tau banget apa mau tau aja nih," Melody menaikkan sebelah alisnya.
"Ish. Ngga jadi deh kalo gitu."
"Hahhaa gitu aja ngambek anjir, Ta. Yaudah, yaudah. Jadi hari ini–"
Tiba-tiba Kenan masuk kedalam kelas Aleta. Aleta yang melihatnya langsung menaikkan satu alisnya. Ngapain sih?
Kenan langsung duduk dibangku didepan Aleta. "Mel, lo bisa keluar ngga? Gue mau ngomong berdua sama Aleta." Cowok itu menekan kata berdua agar terdengar lebih jelas.
"Lagi-lagi gue diusir," dengus Melody yang kemudian beranjak dari duduknya karena ngga mau jadi obat nyamuknya Kenleta.
"Lo kenapa sih? Tadi katanya mau ngomong? Kenapa jadi diem-dieman gini?" Aleta memilih membuka suara lebih dulu karena memang sejak Melody pergi tadi, Kenan hanya menatap Aleta.
Kenan meraih tangan Aleta sambil terus menatap matanya. "Ta, janji satu hal sama gue ya?"
Aleta yang bingung melihat sikap Kenan. "Janji? Janji gimana maksud lo?"
"Lo bakalan tetep ada disamping gue. Ngedukung gue apapun yang terjadi." Tatapan Kenan terlihat seperti sedang tidak ingin kehilangan sesuatu.
