Kenleta - 19

659 30 11
                                    


NP: Chintya Gabriella-Percaya Aku

"Kamu sama Audy-" Aleta belum selesai bicara tapi kedua tangannya diraih oleh Kenan sehingga sekarang posisi Aleta menghadap Kenan.

Kenan terkekeh dengan tingkah Aleta di depannya yang tidak mau menatap matanya meskipun mereka sekarang sedang berhadapan.

"Iya, aku sama Audy kenapa emangnya, hm?" Kenan tahu kalau sekarang Aleta sedang gugup, dengan jarak sedekat ini dan kedua tangan yang digenggam Kenan ditambah lagi pandangan Kenan hanya terfokus pada wajah cantik gadis di depannya itu.

Tangan kanan Kenan meraih dagu Aleta agar menatap matanya. Kenan benar-benar sangat menyukai mata Aleta. Mata yang meneduhkan, bahkan hanya dengan menatap mata gadis di depannya itu, Kenan bisa merasa tenang.

"Kamu kemana kemarin sama dia?" nada bicara Aleta terdengar datar tapi penuh penekanan.

"Aku? Kemana emangnya?" Kenan memang suka menggoda Aleta seperti sekarang ini, membuat gadis itu jengkel dengannya karena itu akan membuat Aleta semakin menggemaskan di mata Kenan.

Aleta menarik tangannya dari genggaman Kenan. "Oke, terserah."

Aleta membalikkan badannya bersiap akan melangkah pergi tapi tiba-tiba punggungnya menghangat karena pelukan seseorang yang ia yakini adalah Kenan.

"Segitu aja ngambek, ngga seru kamu tuh." Kenan semakin mengeratkan pelukannya. "Tanyain apapun yang pengen kamu tau dari aku."

Aleta bahkan sudah berusaha melepaskan pelukan Kenan tapi tenaganya tidak sebanding dengan Kenan, sampai akhirnya dia pasrah, membiarkan Kenan tetap memeluknya dari belakang seperti ini.

"Kamu sama Audy kemarin kemana?" Mau tidak mau Aleta harus mengulang pertanyaannya lagi.

"Ke rumah sakit."

Kedua alis Aleta menyatu. "Ngapain? Siapa yang sakit?"

"Dia,"

Meskipun Kenan tidak menyebut nama Audy tapi Aleta cukup paham kalau yang dimaksud Kenan itu Audy.

"Sakit apa? Kenapa kamu ngga pernah bilang apapun ke aku?" Kini Aleta berhasil melepaskan kedua tangan Kenan yang melingkar di pinggangnya dan berbalik menghadap Kenan.

"Ngga usah khawatir, Audy cuman kecapekan kok."

Aleta hanya mengangguk sambil terkekeh. "Kirain kalian berdua tuh ada apa-apa."

"Yang ada tuh kamu ada apa-apa sama Alvaro, keliatan dari gerak-geriknya kalau dia masih ada rasa sama kamu."

"Ya emang..."

"APA?!"

"Eh biasa aja dong masnya, ngga usah ngegas." Canda Aleta saat Kenan lamgsung terpancing akibat perkataanya tadi.

"Siniin hp kamu," Kenan menegadahkan tangan kanannya pada Aleta.

"Lah, buat apa?"

"Siniin." Kenan bicara dengan nada yang dingin sehingga membuat Aleta dengan malas menyerahkan ponselnya.

Setelah ponsel Aleta sudah ada ditangannya, kini giliran dia yang mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan menyerahkan ke Aleta.

"Tukeran hp."

Aleta melebarkan matanya. "Hah?! Buat apaan sih? Aku ngga mau pokoknya ya. Lagian kamu segitu ngga percayanya sama aku?"

"Bukan gitu, Aleta."

"Percuma hubungan ini ada kalau ngga didasari sama kepercayaan." Aleta kembali menghadap lurus ke depan menatap rumah-rumah di sekitar sekolah dari atas. Cewek itu benar-benar tidak menyangka kalau akan dicurigai begini oleh Kenan sampai cowok itu mau tukeran hp.

Kenleta Where stories live. Discover now