7 Cara Bertahan Hidup

688 134 5
                                    


Pada siang harinya, Zhuoyue dipanggil untuk datang ke ruang kerja kaisar. Zhuoyue berpikir alasan dia dipanggil karena kejadian di pesta. Sebenarnya Zhuoyue ingin tinggal damai tanpa masalah. tapi tinggal di kediamannya tanpa keluar, seperti hidup dalam tahanan rumah. Membuat sedikit riak pada air yang tenang akan membuat keadaan semakin hidup. Apa yang akan terjadi jika manusia hidup tanpa menantang resiko?

Zhuoyue berganti pakaian. Dengan pakaian terbaik yang dia miliki. Tapi dia memiiki ide lain. Dia mengubahnya dengan pakaian lama dan sederhana. Kemudian dia mengambil sehelai rumput dihalaman. Dia memikirkan daun tersebut melebur dan mengubah pakaiannya yang putih kekuningan menjadi berwasna hijau. Dia mencobanya. Dan menjadi kenyataan. Kemudian dia mengambil sehelai daun lagi. Dia mengubahnya menjadi pita hijau, kemudian mengikat rambutnya dengan pita itu. Dia juga mengubah daun kuning dari bambu untuk dijadikan sebagai sabuk. Kini dia berpakaian hijau polos dan tampan. Pelayan yang melihatnya kebingungan. Darimana pakaian itu? Seingat mereka, pangeran tidak memiliki pakaian hijau.

Zhuoyue pergi dengan menggunakan sedan yang dikirim oleh kaisar untuk menjemputnya. Sepanjang jalan dia memikirkan apa yang akan dibicarakan oleh kaisar. Apa dia akan dimarahi? Dihukum? Atau... Diusir? Kalau dia berani memberlakukannya seperti itu, maka dia menjadi ayah yang tak berpperasaan. Perjalanannya membutuhkan waktu setengah jam. Terbayang berapa jauh kediamanku dengan kaisar.

_________________

Zhuoyue sedang duduk di kursi di hadapan Kaisar. Kedua tangannya saling terjalin. Kaisar sekarang sedang membaca laporan. Disampingnya ada seorang kasim yang menjadi asistennya. Kaisar meletakkan laporannya dan menatapnya.

"Zhuoyue, kau tahu mengapa aku memanggilmu?"

"Untuk memarahi saya."

"Mengapa kau pikir aku akan memarahi mu?"

"Karena merusak pesta? Karena muncul di depan banyak orang."

"Kau tahu kesalahanmu?"

"Tidak tahu."

Melihat anak kecil di depannya kaisar menghela napas.

"Kesalahanmu karena kau tidak beruntung."

"......." 'Memangnya aku bisa mengatur keberuntunganku?'

"Apa rencanamu sekarang?"

'Oi oi, kau menanyakan sebuah rencana pada seorang anak kecil?'

"Jenderal Qiang tidak memiliki seorang putra. Dia diracuni dan tidak akan memiliki seorang anak lagi."

'Terus?'

"Aku akan menganugrahknmu padanya untuk dirawat olehnya."

Zhuoyue menatap wajah kaisar. Dia tidak bisa menebak apa rencananya.

"Kau bertanya 'mengapa?'"

Zhuoyue menganggukkan kepalanya.

"Karena kau tidak tahu cara bertahan hidup di istana."

"Karena aku tidak beruntung?" tanya Zhuoyue.

Kaisar memandangnya dengan terkejut.

"Kau tahu bagian mana darimu yang tidak beruntung?"

"Hm."

"Apa itu?"

"Terlahir dari seorang selir, tak punya ibu, tak punya pelindung dan pendukung yang kuat."

Mata kaisar berkilat.

"Apa lagi?"

"Karena aku ceroboh."

"Ceroboh?" mata kaisar menatapnya tajam.

"Seharusnya Zhuoyue berpura-pura bodoh dan banyak diam, dikiri keluar istana agar dia dapat hidup bahagia."

Wajah Kaisar menunjukan kebahagiaan.

"Tak ku sangka, bahkan anak seorang selir kecil pun dapat menjadi pandai."

Kaisar menuliskan sesuatu di sebuah kertas dan memubuhkan cap.

"Besok kau akan dikirim ke rumah jenderal Qian."

Zhuoyue meihat kaisar dan menampilkan wajah marah.

"Yang Mulia, biarkan hamba mengkonfirmasi sesuatu."

"Apa itu?"

"Berapa usia hamba?"

"4 tahun."

"Apakah ibu hamba masih hidup?"

"Tidak."

"Apakah selama ini ada orang tua yang membimbing hamba?"

"Tidak?"

"Hamba masih kecil, tanpa bimbingan dan kasih sayang orang tua. Jadi jangan mengganggu hamba terlalu banyak. Biarkan hamba hidup bahagia."

"Kaisar memandang anak di depannya.

"Bahagia atau tidak, itu hanya dapat diraih oleh kekuatan sendiri"

"....."

"Kau boleh kembali. Bersiaplah untuk keluar istana besok."

'Kau begitu tidak sabar untuk mengusirku?'

Zhuoyue bangkit dan memberi hormat.

"Hamba berterimakasih atas rahmat kaisar. Hamba mohon pamit." Zhuoyue lalu keluar dari ruangan.

Di dalam ruangan, seseorang keluar dari persembunyian.

"Bagaimana menurutmu?" tanya kaisar.

"Anak yang pandai, tidak terlihat seperti anak seusianya."

"Kau benar. Bahkan pangeran keempat pun masih menjasi anak manja yang ceria."

"Keputusan Yang Mulia untuk memberikannya pada hamba adalah keputusan yang benar."

"Anak yang terlihat bertalenta akan mati lebih cepat di istana kah."

"Seperti kakak anda dulu."

"Aku akan menyerahkan perawatannya pada mu. Bawa dia sejauh mungkin." Kaisar memberikan sebuah gulungan.

"Hamba menerima keputusan kaisar." Jenderal Qian keluar dari ruangan."

'Zhuoyue, ketidak beruntunganmu adalah terlahir di istana.'

Lalu kaisar tenggelam dalam laporannya lagi.

BECAME A PRINCEWhere stories live. Discover now