6 Tangan hijau dan sihir

714 135 0
                                    


Zhuoyue menjadi tidak yakin dengan menjumpai kaisar. Tapi dia harus melakukannya. Dia sudah memilih jalannya sendiri. Dia tidak seperti protagonis dalam novel yang memiliki ambisi dan keberanian untuk tinggal di istana. Dia ingin bebas. Ingin keluar dan berpetualang. Jika lelah, dia akan menetap di suatu tempat yang dia sukai.

Dia harus berani. Dia akan mengajukan permohonannya. Dia tak boleh takut. Setidaknya dia tidak akan langsung memenggal anak umur 4 tahun karena kesalahan.

Perjamuan sudah dimulai. Mereka makan, minum, dan menikmati pertunjukan. Satu persatu para pejabat memberikan hadiah kepada pangeran ke empat. Hadiah yang mereka berikan bernilai ratusan emas. Zhuoyue merasa itu tidak adil. Tapi dia tidak mau mengeluh.

Ketika pejabat terakhir telah meberikan hadiah, dia maju kedepan. Semua orang di pesta memperhatikannya. Para pemain musik pun berhenti bermain. Ruangan itu menjadi sepi.

"Anak itu, apa yang dia lakukan?"

Tidak ada satupun tamu yang mengenalnya. Dia merasa bukan datang ke pesta, tapi ke pengadilan. Dan dia adalah tersangkanya.

Zhuoyue memperhatikan raut wajah kaisar.

'Lihatlah betapa bingungnya dia. Jangan-jangan dia tidak kenal anaknya sendiri.'

Zhuoyue membungkuk untuk memberi hormat pada kaisar dan permaisuri. Dia kemudian menghadap kepada pangeren keempat.

"Saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada pangeran ke empat. Semoga pangeran ke empat mendapat keberkahan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Saya ingin meminta maaf karena tidak memberikan hadiah yang layak." Zhuoyue menyerahkan bungkusan kain kepada seorang kasim untuk di serahkan kepada pangeran ke empat.

Semua orang sangat penasaran. Hadiah seperti apa yang akan diberikan oleh anak berumur empat tahun.

"Wah..! Bagusnya!"

Mereka melihat sebuah buku di tangan pangeran ke empat. Kaisar melihat bahwa itu adalah buku bergambar kumpulan hewan. Di gambar dengan baik.

"Buku yang bagus. Siapa yang membuatnya?"

"Menjawab yang mulia, hamba sendiri yang menggambarnya. Pelayan hamba membantu hamba menjilidnya."

Semua orang menatap Zhuoyue kagum. Berapa umurnya? Masih kecil tapi dapat menyenangkan kaisar.

"Ini bagus. Dari keluarga mana kau nak?"

Zhuoyue memandang kaisar tak percaya.

Kaisar menatap anak kecil itu bingung.

"Siapa namamu?" Tanya permaisuri.

Zhuoyue tidak menatap mereka dengan mata merah. Kemudia air matanya mengalir.

Semua orang kaget melihat seorang anak kecil menangis di depan kaisar.

Mei Li tidak tahan lagi. Dia menerobos dan bersujud di samping Zhuoyue.

"Yang mulia maafkan hamba karena tidak menaati aturan. Yang di samping hamba adalah pangeran kelima. Pangeran Zhuoyue."

Semua orang membeku. Semua orang kaget. Hati mereka bertanya-tanya kepada kaisar. Tapi mereka tidak berani menatap kaisar langsung.

'Ada ayah yang tidak tahu anaknya sendiri.' Zhuoyue merana.

Zhuoyue tiba-tiba bersujud dan berteriak.

"Maafkan Zhuoyue bila mengganggu pesta. Zhuoyue mohon pamit." Zhuoyue bangkit lalu berlari meninggalkan aula pesta. Ketiga pelayannya pun pergi mengikutinya.

BECAME A PRINCEOù les histoires vivent. Découvrez maintenant