45 Kekhawatiran

544 75 3
                                    


Zhuoyue bangun dini hari. Seperti biasa dia berganti pakaian dan mencuci muka. Setelah itu pergi berlatih di halaman. Setelah berlatih selama tiga jam, dia pergi untuk mandi dan sarapan.

Zhuoyue memakai pakaian serba hitam saat ini. Dia bahkan menggunakan hiasan rambut berwarna hitam. Dia sedang dalam suasana hati yang kurang baik. Tinggal di tempat asing memang menyebalkan. Mereka akan selalu mengawasi gerak gerik mu. Apalagi dia pernah bertemu dengan pembunuh. Akan lebih baik jika memiliki pelayan yang dapat kau percayai.

Zhuoyue sudah menyusun jadwal untuk dirinya sendiri. Pagi hari setelah sarapan dia akan memberi hormat pada kaisar, setelah itu meluangkan waktu untuk membantu kaisar. Siang harinya dia akan pergi berlatih dan membaca buku. Sorenya dia akan berkeliling di istana. Malam harinya dia akan berlatih sihir. Dia juga harus menulis surat setiap hari untuk istrinya.

Zhuoyue sebenarnya tidak mengerti bagaimana harus mempelakukan istri dan keluarga mertuanya. Jadi dia melakukan apa yang di rasa benar menurutnya. Zhuoyue akan menuliskan surat pendek pada Zhi Yu. Dia juga membuat jepit rambut cantik untuknya setiap hari. Dia juga akan membuat kain dengan pola yang sangat indah. Semua hal itu dia kirim secara sembunyi-sembunyi ke kediaman suku serigala merah.

Sebenarnya Zhuoyue juga ingin memberinya uang. Hanya saja uangnya saat ini sedikit. Dia belum menghasilkan uang sepeserpun di sini. Dia mungkin harus mencari pekerjaan mulai sekarang. Atau dia bisa meminta kaisar Barat memberinya pekerjaan.

'Bagaimana mungkin aku hanya mengandalkan uang yang aku bawa untuk bertahan hidup?'

Zhuyue juga tidak tahu apa sebenarnya yang harus dia lakukan di sini. Ayah kaisar hanya menekankan untuk membantu Kaisar Barat agar stabil di tahtanya. Tapi sepertinya beberapa orang berpikir bahwa dia adalah tawanan.

"Sepertinya Zhi Yu sangat kaget saat mengetahui aku ini adalah pangeran. Apa yang akan terjadi pada kami si masa depan?"

.

.

Sementara itu Zhi Yu di kediamannya.

"Kakak aku menerima surat dari suamiku lagi."

"Suami mu rajin sekali mengirimi mu surat dan hadiah."

"Ya."

"Apa isi suratnya sekarang?"

"Istri ku. Bagaimana kabar mu? Maaf aku tak bisa menemui mu. Ku harap kau bisa bersabar. Sangat membosankan di istana. Banyak orang yang memelototi mu. Aku banyak mengurung diri di kamar. Tapi kau tak perlu cemas, aku baik-baik saja di sini.

Istri ku. Aku tak pandai menulis surat. Aku harap kau bisa memakluminya. Aku membuat jepit rambut ini untuk mu. Aku harap kau tak bosan dengan jepit rambut. Mungkin lain kali aku akan memberimu hal lain.

Acara penyambutan segera tiba mungkin banyak kesibukan di istana. Aku mungkin tak akan sempat menulis surat untuk mu.

Sekian beberapa kata dari ku. Aku harap kau sehat selalu."

"...... Dia memang kurang bisa menulis surat."

"Lagi pula jarang ada laki-laki yang menulis surat untuk istrinya."

"Apa yang pikirkan saat mengetahui suami mu adalah seorang pangeran?"

"........"

"Zhi Yu?"

"Saat aku pertama kali melihatnya, aku merasa 'Itu adalah orangnya'. Ketika aku berpikir lagi, dia masih menjadi 'orang itu.' orang yang ditakdirkan untuk ku. Dari awal aku tak suka dengan laki-laki yang memiliki banyak istri. Aku pikir aku tak akan rela jika suatu hari suami ku akan memiliki wanita lain. Jadi aku memilihnya. Aku pikir statusnya hanya pedagang kecil. Jika dia pedagang kecil, dia tidak akan beerani untuk memiliki wanita lain."

"......"

"Saat aku mengetahui statusnya. Aku sedikit takut."

"Apa yang kau takutkan?"

"Aku takut jika dia memiliki wanita lain."

"Aku tidak mengerti perasaan wanita. Tapi aku juga tidak ingin adikku diduakan."

"Tapi.... Mungkin kecemasan ku akan berakhir dengan berjalannya waktu. Mungkin aku juga masih naif. Lagi pula suami ku masih 13 tahun. Masih lama untuk dia memiliki selir lain. Aku akan membuatnya tergila-gila dan tak pernah melirik gadis lain."

"Kau pasti bisa."

"Apakah kakak akan memiliki istri banyak?"

"Aku.... Tidak tahu. Lagi pula aku calon kepala suku berikutnya."

"Kau benar."

"Apakah ada yang ingin kau sampaikan padanya. Mungkin akan ada waktu ketika aku tak sengaja bertemu dengannya."

"Hmmm..... Jaga kesehatan mu baik-baik dan jangan berselingkuh."

"...... Baiklah."

BECAME A PRINCEWhere stories live. Discover now