40 Hari pernikahan

583 83 2
                                    


Hari penikahan sudah tiba. Penghuni rumah kepala suku sudah sibuk sejak semalaman. Termasuk Zhuoyue. Semalaman dia membuat hadiah pernikahan dengan sihirnya. Dia membuat empat peti kain terbaik. Dia juga membuat peralatan rumah seperti botol, guci, dan peralatan makan dengan bahan terbaik. Mereka bersinar seperti giok terbaik. Dia juga menyiapkan dua kotak perhiasan yang beisikan gelang, kalung, dan hiasan kepala yang mirip dengan giok. Mereka berwarna warni dan memiliki bentuk yang indah. Tentu saja Zhuoyue tidak mempersiapkan emas ataupun perak. Itu di karenakan dia tak memiliki begitu banyak uang. Jadi kamar yang di tempatinya sekarang penuh dengan hadiah pernikahan.

Saat dini hari Zhi Yin mengetuk pintu kamarnya.

"Yue, kau harus bersiap-siap."

Ketika melihat tumpukan kotak peti, dia tak bisa tidak bertanya.

"Apa peti-peti ini?"

"Sedikit hadiah pernikahan untuk adik mu."

"Hadiah pernikahan? Kapan kau mempersiapkannya?"

"Semalam."

"Kenapa aku tidak tahu kapan peti ini di angkut?"

"Kau tidak perlu banyak tahu. Bagaimana prosesnya itu tidak penting. Yang penting ini bukanlah benda hasil curian."

"Sudah ku duga kau memang sesuatu."

"....."

"Baiklah. Aku akan memberitahu ayah untuk mengirim orang untuk mengangkut hadiah ini. Sementara itu sebaiknya kau bersiap siap. Ini pakaian pernikahan mu." Zhi Yin meletakkan kotak pakaian di tempat tidur.

"Baiklah."

Zhuoyue pun membawa kota itu dan pergi mandi.

.

.

Sementara Zhuoyue bersiap-siap, Zhi Yin pergi kepada ayahnya dan memberitahukan perihal hadiah pernikahan.

"Begitu banyak kotak. Benarkah semua ini dipersiapkan oleh bocah itu?"

"Benar ayah."

"Bocah itu bukan pedagang miskin?"

"Aku sudah mengira dia bukan orang biasa."

"Sepertinya begitu."

"Di memang pilihan yang baik untuk Zhi Yu."

"Dari dulu kau pintar menilai orang."

"Aku anak mu."

.

Zhuoyue sudah memakai pakaiannya. Dia sedikit melakukan penyesuaian pakaian. Dia tak mungkin memakai pakaian sederhana di hari pernikahannya. Setelah mengeuarkan kekuatan sihir, dia menjadi pengantin yang palin tampan. Yah walaupun aura muda nya masih tepancar, mau bagaimana lagi, dia baru 13 tahun.

'Bagus! Penampilanku memang paling keren.'

"Zhuoyue, sekarang sudah waktunya."

"Baiklah."

Zhuoyue pun pergi melangkah keluar kamar.

Sepanjang jalan orang-orang akan berhenti untuk memperhatikan pengantin pria. Mereka tidak menyangka bahwa pengantin nona mereka sangat tampan.

"Ibu. Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah kemarin kau bilang dia sangat miskin? Kenapa sekarang malah sebaliknya?"

"Ibu juga tidak tahu."

"Ibu, bukankah kau lihat tadi hadiah pernikahan Zhi Yu? Kain-kain itu sangat indah. Perhiasan dan semuanya. Mengapa dia begitu beruntung?"

"Qi 'er, jangan bersedih. Setidaknya dalam waktu dekat kau akan menjadi selir kaisar. Di negeri ini, siapa yang lebih baik dari kaisar? Kau tak perlu begitu besar."

"Kau benar ibu. Mau bagaimana pun, nanti setelah aku menjadi selir, Zhi Yu masih perlu berlutut dihadapan ku."

"Ya. Kau memang putri terbaik ibu."

.

Upacara penikahan berlangsung dengan lancar. Sementara pengantin wanita menunggu di kamar pengantin, disini Zhuoyue dihadapkan dalam suatu masalah. Ya, ini adalah perjamuan dan minum arak. Dia baru tiga belas. Dia tidak tahu apakah tubuhnnya bisa ikut minum atau tidak. Jadi dia berbicara dengan Zhi Yin dan ayah mertuanya. Alhasil, minumannya di tukar dengan air putih sementara para tamu meminum arak.

Menjelang tengah malam Zhuoyue pergi ke kamar pengantin. Sesampainya di depan, dia mengetuk pintu.

"Silahkan masuk."

Zhuoyue pun masuk. Dia melihat Zhi Yu duduk di tempat tidur. Zhuoyue pergi menghampirinya. Dia membuka penutup kepala istrinya. Dia dapat melihat waah canti Zhi Yu.

'Sayang sekali make up nya cukup tebal.'

"Kau pasti lelah menunggu."

"Ti-tidak juga."

"Sepertinya hiasan kepalanya cukup berat. Biarkan aku membantumu melepaskannya."

"Te-terima kasih."

Zhuoyue membantu Zhi Yu melepas hiasan kepala. Dia uga membantu menghapus hiasan tebal di wajahnya.

"Apa kau lapar?" Tanya Zhuoyue.

"Tidak. Tadi kakak mengirimkan beberapa kue untukku."

"Baguslah."

"Su-suami."

"Hm."

"K-kau tak terlihat mabuk."

"Aku tidak minum arak."

"Tak minum arak?"

"Ya."

"La-lalu bagaimana dengan anggur pernikahan kita?"

"Kita bisa menggantinya dengan air putih."

"....."

"Kau keberatan?"

"Ti-tidak. Tidak sama sekali."

"Baguslah."

Zhuoyue menuangkan air ke kedua gelas. Dia menyerahkannya pada Zhi Yu.

"Semoga pernikahan kita diberkati kebahagiaan."

"Se-semoga kita akan selalu bersama."

Mereka berdua pun meminum air putih itu.

"Sudah malam. Sebaiknya kita tidur. Besok kita harus bersiap-siap untuk berangkat ke ibu kota."

"Su-suami. K-kau , Ka-kami... Tidak akan ...."

"Tidak. Pertama kita berdua lelah. Kedua aku masih tiga belas tahun. Ketiga, aku belum memberitahukan orangtua ku." 'Keempat aku tidak bisa berdiri sama sekali sekarang.'

"......Oh... Kau benar."

"Jangan terlalu cemas atau gugup. Sekarang mari kita tidur."

Mereka pun tertidur dengan lelap sampai pagi hari.

BECAME A PRINCEWhere stories live. Discover now