32 Guang Sheng

519 103 0
                                    


Guang Sheng sejak lahir selalu dianggap istimewa oleh orang banyak. Dia diperlakukan baik oleh semua orang. Tapi kadang-kadang dia merasa lelah. Kebaikan semuanya sebanding dengan beban yang harus dia tanggung. Ibu, paman dan keluarga yang lain bilang bahwa dia akan menjadi kaisar. Tapi hati Guang Sheng memiliki keraguan. Karena yang akan menjadi kaisar berikutnya adalah putra mahkota. Pangeran pertama dari permaisuri. Guang Sheng masih tidak mengerti mengapa keluarga di pihak ibu selalu mengatakan hal-hal yang tak masuk akal.

Saat dia berulang tahun ke empat, Guang Sheng pertama kali melihat saudara kelima. Tapi setelah memberikannya hadiah dia langsung berlari keluar dari ruangan. Hadiah yang saudaranya berikan berbeda dengan orang lain. Orang-orang yang datang tidak memberikannya hadiah. Hadiah ini lebih di tujukan pada ayah dan ibunya. Jadi dia tak merasakan kehangatan dari hadiah mereka. Tapi buku gambar yang saudaranya berikan berbeda. Buku ini di buat sendiri olehnya. Dia berusaha membuat hadiah untuknya. Itu yang membuatnya senang.

Setelah bertambahnya usia, Guang Sheng belajar untuk menyelidiki saudaranya itu tapi dia sudah tidak tinggal di istana setelah pesta berakhir. Itu membuatnya sedih.

Guang Sheng ingat. Pada saat semua orang berpesta, saudaranya itu tidak memiliki pakaian yang mencolok atau perhiasan giok. Rumah yang dia tempati pun sangat kecil dan sederhana. Dia mulai mempertanyakan sikap ayahnya yang memperlakukan saudaranya seperti itu.

Saat ulang tahun ke-12 ayahnya berkata dia akan merayakan ulang tahun nya bersama dengan saudaranya. Itu membuatnya senang. Dia akhirnya bisa bertemu dengan saudaranya itu. Dia sudah membayangkan apa yang akan dia katakan, apa yang akan mereka kerjakan, apa yang nanti akan mereka makan. Guang Sheng menjadi tidak sabar.

Pesta ulang tahun pun dimulai. Guang Sheng melihat kursi kosong di sebelahnya sepertinya saudaranya itu sedikit terlambat. Guang Sheng segera benapat pintu masuk saat penjaga mengumumkan bahwa saudaranya sudah datang. Dia sudah mempersiapkan hatinya. Dia sudah membayangkan wajah saudaranya itu. Tapi yang ada di hadapannya memebihi perkiraannya. Orang dihadapannya sangat cantik. Tubuhnya lebih tinggi darinya. Rambutnya yang putih sangat mencolok tapi benar-benar selaras dengan penampilannya.

Saat saudaranya duduk di sampingnya, hatinya berdebar-debar. Dia ingin memulai percakapan, tapi dia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dia melihat saudara nya terlihat sangat bosan. Dia tidak tertarik dengan hal-hal di sekitarnya. Jadi Guang Sheng berinisiatif untuk bertanya.

"Apa adik merasa bosan?" Tanya Guang Sheng.

"Apa menariknya melihat pelacur meliuk-liukan badannya?"

BECAME A PRINCEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt