15 Pulang

598 121 0
                                    

Zhuoyue sampai di rumahnya. Dia dapat melihat rumahnya dihiasi oleh kain-kain merah dan ornamen merah lainnya. Dia langsung menuju aula keluarga.

"Ayah, ibu. Zhuoyue kembali." Kata Zhuoyue memberi penghormatan.

"Kau tiba tepat waktu. Dasar anak yang tak berperasaan. Lima tahun kau pergi dan tidak mengirimkan satupun surat. Lusa kakak kedua mu akan menikah, kalau kami tak memaksamu pulang, kau pasti tak akan kembali."

"Maafkan aku ibu."

"Biarlah. Semuanya sedah berlalu. Kau pasti lelah. Kembalilah ke kediamanmu."

Zhuoyue memberi hormat dan langsung pergi.

Sesampainya di depan gerbang, dia dapat melihat tiga pelayan kecilnya. Mungkin bukan anak kecil lagi. Me Li sudah 19 tahun. Mei Lan 17 tahun. Dan Mei Ling 16 tahun. Untuk ukuran wanita di zaman ini, mereka sudah bisa untuk menikah.

"Tuan selamat datang!"

"Aku pulang."

.

Zhuoyue duduk di ruang tamunya dan mendengarkan cerita dari pelayannya. Selama lima tahun banyak hal yang terjadi. Kakak perempuannya menikah dengan seorang petani. Pernahkah kau mendengar putri seorang jenderal menikah dengan seorang petani? Tentu saja tidak. Karena itu terjadi keributan dirumah.

Seorang pemuda desa tak sengaja melihat wajah Qiang Jiaoyan. Wajah cantik Jiaoyan tak bisa lepas dari pandangannya. Pemuda itu mencari tahu siapa wanita yang dilihatnya. Ketika dia tahu, dia langsung putus harapan. Seorang putri tidak akan pernah memperhatikan seorang petani. Walaupun begitu, perasaannya masih ada. Dia memberanikan diri ke kantor gubernur. Dia mengatakan maksud dan tujuan yanga ada dihatinya. Jendral tentu saja terkejut. Tapi ketika melihat kesungguhan pemuda didepannya, dia memberinya wajah. Dia menanyakan langsung seluk beluk pemuda itu. Dia tahu bahwa latarbelakangnya rendah, tapi dia menjawab setiap pertanyaan jenderal dengan jujur.

"Aku akan menanyakan nya pada putri dan ibunya. Kau bisa pulang terlebih dahulu."

Pemuda itu tak menyangka kalau Jenderal mempertimbangkannya. Dia pulang dengan harapan.

Ketika jenderal Qiang membicarahan hal itu, yang pertama kali meledak bukan putri pertamnya, bukan pula ibunya, tapi anak keduanya.

"Ayah, apa kau serius? Kenapa kau tidak langsung tolak saja?" tanya Qiang Ruan.

"Kamu ini, Jiaoyan saja belum berbicara, tapi kau sudah menyerang terlebih dahulu."

"...."

"Kaihua, Jiao'er, bagaimana menurut kalian?"

"Pemuda itu benar-benar punya nyali. Aku suka."Kaihua menjawab.

"Ibu, dia melamar untuk kakak, bukan untukmu." ucap Qiang Ruan.

Kaihua langsung mencubil pelan kaki putrinya.

"Kalau ayah dan ibu setuju, aku tak memiliki keberatan. Hanya saja, bolehkah aku mengajukan satu permintaan?"

"Permintaan apa."

"Aku ingin melihat kesehariannya dan pendapat para tetangganya."

"Kau ingin keluar dan membuntutinya?"

"Kau membuatku terdengar kasar ayah."

"Baiklah. Ini pernikahan mu, kau sendiri yang memutuskan."

Setelah seminggu penyelidikan, Jiaoyan memberikan jawaban positif.

Kabar pernikahan putri pertama jenderal menggemparkan semua orang di wilayah Hong. Mereka semua mempertanyakan keberuntungan pemuda itu.

Seminggu kemudia upacara pernikahan dilaksanakan dengan meriah. Sekarang Jiaoyan tinggal dirumah si petani dan membuka toko kecil di sana.

.

Hal sensasional lainnya adalah datangnya pangeran pertama ke kediaman Jenderal. Dia bermaksud mengikat pernikahan dengan putri jenderal. Semua orang disana bersemangat. Terutama Chenglan. Hampir setiap hari dia berpakaian cantik dan berdandan. Dia sering mencuri kesempatan untuk bertemu pangeran. Tapi seorang pangeran hanya menikah dengan putri resmi, jadi yang akan menikah dengan pangeran pertama adalah Qiang Ruan.

Zhuoyue tiba-tiba tersedak.

"Maksudmu yang akan menikah dengan Ruan adalah saudaraku?"

"Ya."

"Dan kau tau bagian yang lucunya? Nona Chenglan langsung mengamuk dan tak mau makan. Jenderal Qiang marah dan menghukumnya."

"......"

"Ngomong-ngomong. Sudah saatnya kalian bertiga juga menikah. Apakah sudah ada seseorang?"

"......."

_____________________________

Larut malam, Zhuoyue tidak tidur. Dia sedamg memikirkan hadiah apa yang akan diberikan pada saudara perempuannya. Zhuoyue mengambil beberapa helai daun dan beberapa kuntum bunga. Dia membayanya ke kamarnya. Di kamarnya, Zhuoyue mengerahkan kemampuannya. Dia memanipulasi tanaman itu dan membuat hadiah untuk saudaranya. Satelah tiga jam berkonsentrasi, tiga buah kotak indah ada di depannya. Dua untuk saudara perempuannya, dan satu untuk keponakannya.

'Berkonsentrasi selama tiga jam memang melelahkan. Kau harap mereka menyukai hadiahku.'

Kemudian dia membungkus kotak itu dengan kain sutera.

BECAME A PRINCEWhere stories live. Discover now