10 Rumah Baru

673 120 0
                                    


Menjadi laki-laki pada zaman ini memang menguntungkan. Laki-laki menjadi sebuah berkah. Lebih dihormati dan lebih bebas. Bebas untuk sekolah, bebas untu keluar rumah, bebas berpetualang. Mendapatkan uang saku lebih banyak dari perempuan.

Perempuan zaman ini? Tidak bebas untuk pergi ke luar rumah, memiliki peraturan yang sangat banyak, kurang dihargai, sangat sedikit kebebasan berendapat. Digunakan sebagai alat pemersatu keluarga. Maksudnya tidak bebas memilih jodoh. Semua masa depannya diatur oleh orangtuanya.

Zhuoyue merasakan manfaatnya. Walaupun statusnya sekarang adalah anak selir, tapi dia memiliki kediaman yang sama besarnya dengan anak dari istri pertama. Mereka memiliki kamar besar, ruang tamu, kamar mandi, dapur, kamar untuk pelayan dan halaman yang luas. Walaupun mereka memiliki dapur sendiri, mereka wajib untuk sarapan bersama di rumah utama.

Zhuoyue tidak langsung membenahi kediamannya karena kelelahan. Malam itu dia tidur secepatnya.

Keesokan harinya, Zhuoyue bangun pagi, sekitar pukul 05.00. dia dan ketiga pelayannya secara rutin melakukan lari pagi. Walapun dipandang aneh oleh pelayan-pelayan di sana, mereka menebalkan wajah.

Setelah setengah jam berlari, mereka bersiap-siap. Zhuoyue mandi sibantu oleh Mei Li. Mei Lan mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan Zhuoyue, sedangkan Mei Ling membereskan kamarnya.

Zhuoyue keluar mandi memakai celana pendek. Dia melihat ekpsresi Me Lan yang sedikit bingung.

"Ada apa?" tanya Zhuoyue.

"Pangeran, ah bukan. Tuan muda. Begini. Untuk pakaian tuan muda..." ucap Mei Lan sedikit ragu.

"Pakaian tuan muda tidak ada yang baru. Pakaian yang dipakai kemarin saja tidak lebih baik dari pelayan di sini." ucap Mei Ling.

"Tak apa, asalkan itu bersih." ucap Zhuoyue.

Mei Lan membantu Zhuoyue berpakaian. Setelah selesai, Zhuoyue meminta pelayannya mengepang rambut nya. Dia juga memberikan pita putih bersih untuk mereka bertiga.

Dengan percaya diri Zhuoyue melangkah menuju rumah utama. Diruangan sudah ada jenderal Qiang.

Zhuoyue datang paling paling pagi. Dia langsung datang kehadapan jenderal Qiang dan bersujud untuk melakukan penghormatan.

"Selamat pagi ayah."

"Selamat pagi. Apakah tidurmu nyenyak?"

"Nyenyak." Zhuoyue duduk di sebelah kiri ayahnya.

Jenderal Qiang memperhatikan pakaian Zhuoyue.

Tak lama kemudian furen dan putri-putrinya tiba. Para selir dan kedua putri juga ada di belakangnya.

BECAME A PRINCEWhere stories live. Discover now