[15] Hurt

6K 554 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Satu..
Dua..
Tiga..

Dan semuanya bernasib sama dengan serigala sebelumnya. Hingga satu ekor lagi tersisa. Lebih besar daripada yang lainnya. Meski tidak sebesar tubuhnya, tapi ia akui kekuatan serigala itu hampir setara dengan betanya, Regan.

Di tengah kebingungan dan ketakutannya. Antara ingin menolong Davion atau bersembunyi...

SRRETTT!!! Crassh!

'Kaing!' Setika Elle merasakan sesuatu yang menyakitkan di tubuh bagian kanannya.

Fokus Davion terpecah ketika suara yang amat dikenalnya terdengar. Dan jantungnya berdentum keras ketika yang dilihatnya serigala putih itu telah ambruk ke tanah dengan bulunya yang ternoda darah.
______________________________________

Davion menggeram, napasnya memburu ketika satu cakaran berhasil mengenai lehernya. Oleh karenanya, ia meluapkan kemarahannya pada serigala terakhir itu.

Hingga ia selesai dengan urusannya, ia segera melesat menghampiri matenya yang masih tergeletak disana. Dengan giginya ia cepat mencabut panah itu, membuat Elle menggeram tertahan. Dilihatnya luka itu tak kunjung sembuh. Darahnya masih mengalir cukup deras.

Tepat setelahnya, beberapa serigala yang diketahuinya adalah para warriornya, dengan tiba-tiba mengerubungi mereka berdua. Membentuk lingkaran di sekitarnya.

Davion menegakkan tubuhnya. Mengeluarkan geraman feralnya, memberi peringatan pada siapapun yang berniat menyerang mereka. Serigala Alpha itu berjalan memutari tubuh lemah matenya. 'Pasti ada yang salah disini. Kita semua tidak bisa berganti shift,' geramnya.

Beberapa warriornya menoleh ke arahnya, dan memberi gestur menyetujui ucapannya.

Sebuah panah kembali melesat ke arah mereka. Seekor serigala coklat langsung bergerak menangkapnya menggunakan moncong, kemudian membuangnya. Seluruh warriornya semakin merapat.

Suara kaingan itu kembali terdengar, Davion kembali mendekat. Mengendus dan menjilati wajah serigala putih itu. Ia mengkhawatirkan keadaan matenya, sangat. Ia tak bisa mengetahui apa yang sebenarnya dirasakan gadis itu, ia hanya bisa merasakan rasa sakitnya.

Lain halnya dengan Davion, Elle merasakan rasa sakit yang amat sangat. Rasa terbakar yang seolah menyerang bagian tubuhnya setelah panah tadi tertanam di tubuhnya. Ia hanya bisa mengaing dan menggeram, tubuhnya menggeliat tak nyaman. Dapat Elle lihat raut dan binar kekhawatiran dari kedua mata hijau itu.

BLE MOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang