[25] Fullmoon

3.3K 343 6
                                    

Hmm.. sepertinya akan ada yang kecewa dengan part ini.. ekekeke

**Part ini aku bagi jadi dua**

**Part ini aku bagi jadi dua**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

.
.
.
.
.

Kasus tentang pembunuhan itu belum juga mendapat titik terangnya. Para petinggi pack juga penyelidik senior pun belum bisa menemukan satu saja petunjuk.

Tak ada yang bisa memberi petunjuk lebih dalam. Para cenayang hanya bisa menerawang bahwa mereka adalah sosok kabut putih dan serigala hitam.

Pada kasus kedua, Regan hanya bisa memberi kesaksian bahwa saat malam hari, dia dan omega yang saat itu ditemuinya di belakang gudang hanya mendengar suara-suara aneh. Regan pun tak mendapati apapun di tempat penemuan mayat itu ketika dia melewatinya.

Dari hasil pengamatan dari kedua korban pun tak membuahkan hasil. Tak ditemukan sidik jari, bekas aroma dari siapapun atau apapun itu. Semua hasilnya nihil.

Untuk sementara sampai penyelidikan selanjutnya dilakukan, mereka akan terus memperketat penjagaan di area mansion dan perbatasan. Juga memerintahkan wolf pelacak untuk menyebar dan mengawasi seluruh wilayah Selenehydor secara tersembunyi, agar para anggota pack tidak merasa khawatir.

***

Davion memijit pangkal hidungnya. Dia menyenderkan tubuhnya di kursi setelah rapat bersama petinggi pack selesai beberapa menit yang lalu. Kini hanya ada dia dan betanya.

"Anda baik-baik saja, Alpha?"

"Ya." Lelaki itu menghela napasnya.

"Remus semakin agresif sejak tadi. Ini pasti karena bulan purnama akan datang."

"Hm, saya juga merasakannya," balas Regan setuju. Sejak tadi Dre, serigalanya, juga terus mendesaknya.

Tetapi dampak dari bulan purnama baginya mungkin tak separah Alphanya. Lelaki itu belum juga menandai Luna mereka. Itu akan sangat menyiksa. Mereka akan sangat merasakan dampak dari heat paling parah ketika tanda belum berada pada pasangan mereka.

'Remus. Hentikan itu.' Davion memejamkan matanya.

'Ggrr.. bawa aku pada mate!!' Ia meringis mendengar raungan dari serigalanya itu.

'Bersabarlah sebentar. Aku tahu kau pasti tidak bisa mengendalikannya, kau bisa menyakiti Elle.' Davion mencoba menjelaskannya pada Remus.

BLE MOU ✓Where stories live. Discover now