[24] The Mysterious Victim 2

3.3K 361 4
                                    

Langsung cuss!

Langsung cuss!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

Wanita itu menoleh ketika sebuah suara mendadak tertangkap inderanya. Di waktu tengah malam yang sunyi seperti ini suara sekecil apapun menjadi sangat terdengar. Apalagi dengan inderanya yang cukup tajam.

Dia mengabaikannya dan melanjutkan pekerjaannya menata bahan makanan di gudang dengan cepat.

Tapi suara itu terdengar lagi. Seperti suara bedebum dari arah belakang gudang.

Dia mencoba peruntungan dengan mencari sumber suara itu. Khawatir jika saja itu sesuatu yang mencurigakan, agar dia bisa segera melapor pada Alpha maupun Betanya.

Dia menghentikan langkahnya ketika suara itu tak terdengar lagi. Namun, ketika akan berbalik dan mengabaikannya, suara itu kembali terdengar. Dengan jengah dia melanjutkan niatnya tadi.

Di balik tembok dia tersentak ketika tiba-tiba melihat seseorang yang baru saja pergi melewati belokan dinding gudang di sisi lain. Sekilas perawakannya seperti laki-laki.

"Aaa!!" Omega itu seketika berteriak kencang saat seseorang menepuk pundaknya. Mulutnya langsung dibekap agar rak bersuara. Dia mencoba meronta.

"Ssstt... Jangan berteriak atau seisi mansion akan keluar karena mendengarmu."

Mendengar suara dan mencium aroma seseorang di belakang tubuhnya, dia seketika berhenti meronta.

"B-beta Regan?!" Dia segera menunduk. "M-maafkan saya tidak mengenali Anda."

Regan mengibaskan tangannya ke udara. "Lupakan saja."

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini? Disini." Lelaki itu melayangkan tatapan skeptisnya.

"S-saya, sedang menata bahan makanan di gudang belakang ini, Beta. Dan saya mendengar suara aneh yang saya kira berasal dari tempat ini," jelasnya dengan takut-takut.

Regan mengelus dagunya. Terus menatap ke dalam mata omega itu dengan mata menyipit tajam. Membuat si empunya terus menunduk takut.

"Apa kau berkata jujur?"

"Saya berani bersumpah demi Dewi Bulan, Beta."

Lelaki itu kemudian menghela napasnya. "Baiklah. Sebaiknya pekerjaanmu dilanjutkan besok pagi saja. Sekarang, kembali beristirahat."

"B-baik, Beta. Terimakasih."

Wanita itu kemudian mengajukan pertanyaan yang sedari tadi ingin dia ajukan. Membuatnya menunda perintah dari beta itu. "Kalau boleh saya tahu. Sedang apa Anda berada disini?"

BLE MOU ✓Where stories live. Discover now