[28] A Hidden One

3.1K 367 15
                                    

Di part ini, aku pakai tanda (___*panjang) untuk pembuka dan penutup ya. Kayaknya kalau tulisan miring/tebal yang cukup banyak kurang nyaman dibaca.

Huruf miring adalah percakapan dari luar (tubuh), sedangkan huruf biasa adalah ucapan dari orang di dalam (tubuh)..

Kalo masih nggak paham, baca dulu terus ikutin, kali aja malah paham, cuma dikit kok. Hehe

Sekian aja, langsung cuss!

Sekian aja, langsung cuss!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

______________________________________

Selalu mengikuti kemanapun tubuhnya bergerak, melangkah, dan menuju ke tempat-tempat asing yang tak pernah dia ketahui adalah sesuatu yang cukup membuatnya khawatir dan takut. Entah sudah berapa lama dia disini. Tak mengetahui kapan dan dimana dirinya berada. Yang jelas, dia yakin bahwa dirinya masih berada di dalam tubuhnya sendiri.

Entah sudah berapa kali dia menangis, meraung karena ketidakberdayaannya. Melihat bagaimana tubuhnya sendiri membunuh satu-persatu orang yang tak bersalah sama sekali. Entah siapa yang melakukan ini semua padanya. Merasuki dan menggunakan tubuhnya. Dia tidak tahu.

Sudah berkali-kali pula dia mencoba untuk memberontak. Berteriak pada siapapun untuk memghentikan tubuhnya melakukan hal keji seperti itu. Mindlink-nya tak berfungsi. Dia tak tahu bagaimana keadaan Lacey, Davion, dan semua orang diluar sana.

Dia hanya bisa merasakan tubuhnya disini, melihat keadaan diluar melalui matanya, dan mendengar suara-suara dari luar dengan telinganya. Semua tubuhnya ini masih berfungsi normal, masih terhubung sempurna dengan tubuh aslinya.

Lalu, fakta yang sangat mengejutkan baginya adalah, bahwa seseorang yang menempati tubuhnya itu adalah putri Karvidan. Dan seekor serigala berbulu gelap dengan kabut hitam itu adalah matenya.

"Tapi Tuan, bagaimana jika pasangannya menyadari ini?"

Elle mengangkat wajahnya, ketika dia sedang meringkuk di dalam sana, saat telinganya kembali mendengar suara pembicaraan dari luar. Itu adalah Karvidan dan seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Sedangkan tubuhnya berbaring di tempat tidur, entah karena apa.

"Aku tidak peduli. Dari semua perempuan yang kita punya, hanya dia yang bisa menjadi wadah putriku." Ucapnya geram.

"Mereka bahkan mati sebelum ritual itu selesai. Saat malam ketiga besok, dan dia mendapatkan korban kesepuluhnya, semua ritual itu akan selesai," lanjut pria itu.

BLE MOU ✓Where stories live. Discover now