[20] The Mysterious Victim

5.2K 470 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Dua hari. Dua hari sudah terlewat dan gadisnya belum menunjukkan tanda-tanda akan terbangun dari tidur nyenyaknya. Para dokter pack mengatakan jikalau gadis itu baik-baik saja. Tidak ada hal serius yang terjadi. Hanya saja entah apa penyebabnya sampai saat ini dia belum juga membuka matanya.

Yang Davion dengar bahwa istri dari pria yang saat ini masing berada di mansionnya, baru saja sadar. Ya, mereka memang masih berada disini sejak kejadian waktu itu trjadi.

Tok
Tok
Tok

Ia mengalihkan pandangannya pada pintu yang terketuk dari luar. Ia bangkit dari kasur dan berjalan menuju daun pintu.

Seorang omega berdiri di depannya dengan seorang pria yang baru saja ia pikirkan berada di belakangnya.

"Alpha, Tuan Arthur ingin bertemu dengan Anda," ucapnya seraya menunduk.

Davion mengangguk dan memerintahkan omega itu untuk menjaga matenya selagi ia mengajak pria itu menuju ruangannya.

"Mari ke ruanganku."

"Tidak―

―maksud saya, istri saya ingin bertemu dengan Anda. Dia ingin membicarakan sesuatu, tapi karena kondisinya yang masih lemah setelah baru saja terbangun.. bisakah Anda menemuinya sebentar saja?" ucapnya segan.

Meskipun usianya jauh lebih tua dibandingkan Davion, namun pria itu tetap menghormatinya. Davion pun mengangguk singkat, kemudian berbalik arah menuju kamar yang ditempati oleh sepasang suami istri itu.

Tepat setelah mereka membuka pintu. Ia melihat seorang wanita yang sedang berada di atas peraduannya. Wanita itu langsung berusaha untuk bangkit bangun setelah melihatnya

"Tidak perlu memaksakan diri dahulu Nyonya Arthur," ucapnya seraya memegang lengan wanita itu. Sedangkan suaminya memegang bahunya.

Wanita itu menggumamkan kata terimakasih yang diangguki olehnya.

"Jadi, apa yang ingin Anda bicarakan?" tanya Davion dengan bahasa sopannya. Entah mengapa meskipun ia memiliki derajat lebih tinggi dari mereka, ia tetap tidak bisa menggunakan bahasa nonformalnya seperti pada kebanyakan orang-orangnya yang meski telah berumur lebih tua darinya.

Wanita yang ditanya tidak langsung menjawab. Ia menatap suaminya dengan senyuman sedih dan mata yang berkaca-kaca.

Ia menghela napasnya. "Ini tentang Nona Elle."

Seketika rasa khawatir menerjang Davion. Ada apa dengan matenya, pikirnya.

Kemudian, mengalirlah cerita yang telah dilihat dari mimpinya selama ia tak sadar. Semakin lama air matanya semakin menganak sungai. Suaminya berusaha menenangkannya. Davion mengerti sekarang. Meskipun rasa khawatir itu masih menggelayutinya. Tapi ia merasa sedikit lega dengan kenyataan yang baru saja didengarnya.

BLE MOU ✓Where stories live. Discover now