「🏮」kpopers tak sehina itu

893 63 0
                                    

"Ah apaan sih boyband Korea mah banci!! alay!! oplas!!" kata-kata tersebut mungkin sudah familiar di telinga para K-popers yang selalu menerima hujatan dari mereka para non-kpopers, bahkan kata-kata tersebut terkadang terlontar dari mulut teman kita sendiri. Mereka selalu menilai K-pop hanya dari sisi luarnya saja sehingga yang nampak hanya sisi negatifnya, padahal jika dilihat dari banyak sisi terdapat banyak hal positif yang hanya diketahui jika kita menjadi seorang K-popers.

Terhitung baru hampir 3 tahun saya terjebak kedalam dunia perkoreaan. Mengapa terjebak? ibarat jurang, jika kita sudah terjatuh kedalamnya maka akan susah untuk keluar dari jurang tersebut. Ya, bagi saya K-pop bagaikan candu yang sulit untuk ditolak. Namun, saya bersyukur bisa terjebak kedunia perkoreaan karena banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan ketika saya menjadi seorang K-popers.

Pelajaran pertama yang saya dapatkan bahwa untuk menggapai impian tidaklah segampang membalikkan telapak tangan, semua butuh proses yang harus dilewati. Semenjak menjadi kpopers saya baru mengetahui bahwa di Korea jika ingin debut (menjadi artis) haruslah terlebih dahulu menjadi traine, bahkan banyak yang sudah bertahun-tahun menjadi traine tetapi masih belum bisa debut. Berbeda dengan di Indonesia, di Indonesia zaman sekarang ini sangat mudah untuk menjadi terkenal, hanya tinggal membuat konten "nyeleneh" dan diupload di social media langsung menjadi viral, kemudian semakin terkenal karena diundang di acara televisi swasta.

Pertemanan antar idol kadang membuat para penggemarnya menjadi gemas. Interaksi yang mereka lakukan terkadang membuat iri sebagian orang. Mereka bahkan tidak malu menunjukan hal konyol yang mereka lakukan walaupun sudah menjadi seorang idol. Para K-pop idol mengajarkan tentang arti pertemanan yang sesungguhnya, pertemanan yang saling support satu sama lain.

Semenjak menjadi seorang K-popers saya merasakan bagaimana rasanya punya banyak teman dari berbagai pulau di Indonesia bahkan dari luar negeri sekalipun. Hal tersebut tidak akan saya dapatkan jika saya tidak menjadi K-popers, karena pertemanan saya hanya sebatas lingkup sekolah dan kampus saja. Menjadi K-popers tidak membuat kita menjadi kesepian, bahkan tidak jarang kita lebih nyaman bercerita masalah pribadi kepada teman sesama K-popers.

Banyak cara yang dilakukan agar bisa bertemu dengan idola atau bahkan memiliki albumnya, salah satunya mengikuti giveaway yang diadakan di media sosial twitter maupun instagram. Bermacam-macam syarat yang diajukan oleh pembuat giveaway agar dapat memenangkan tiket atau album tersebut. Mulai dari membuat video atau bahkan membuat sebuah fanart. Menjadi K-popers membuat saya menjadi berfikir lebih kreatif. Saya banyak mempelajari hal baru secara otodidak seperti mengedit sebuah video bahkan membuat fanart hanya dengan melihat dari media sosial youtube demi memenangkan giveaway tersebut. Usaha memang tidak pernah menghianati hasil, saya berhasil memangkan tiket konser pertama yang saya dapatkan dengan membuat fanart dari hasil giveaway.

"Ngapain sih buang-buang uang buat nonton konser dan beli album yang sama sekali gak ada faedahnya, mending uangnya ditabung atau dikasih kepada yang membutuhkan". Mungkin saya atau kalian para K-popers sudah sering kali mendengar kata-kata tersebut keluar dari mulut teman kita sendiri. Mereka menganggap bahwa kami para K-popers hanya menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting. Padahal nyatanya kami tidak seburuk yang mereka pikirkan. Tanpa mereka ketahui bahwa banyak dari kami para K-popers sering mengadakan project acara amal dan memberikan santunan kepada mereka yang membutuhkan dari hasil donasi para K-popers.

Hal yang masih membuat saya sedih sampai saat ini, menjadi penyuka K-pop masih dipandang negatif oleh orang Indonesia. Padahal sebenarnya tidak ada bedanya antara penyuka musik K-pop dengan penyuka musik India atau bahkan dengan penyuka musik Barat. Lantas mengapa hanya penyuka K-pop saja yang dipandang sebelah mata? Semoga sedikit curahan hati saya diatas dapat membuka mata hati dan pikiran para non K-pop, bahwa menjadi fans K-pop tidak seburuk dan sehina yang mereka kira selama ini.


about k-popersWhere stories live. Discover now