Beautiful Accident | | PART FIFTH : Let us get Married!

102K 5.1K 40
                                    

Vote dan comment dulu guys...

Happy Reading!

♥♥♥

Tidak ada yang memulai percakapan semenjak kejadian di tempat parkir tadi. Mereka berdua, Lucas dan Amanda. Lucas juga menyuruh Gerry membatalkan janji makan siang bersama Mr. Edward. Dan sekarang, Lucas dan Amanda masih berada di Rich's restaurant.

"Emm tuan Donald duck..." panggil Amanda sambil melirik kearah Lucas yang juga tengah menatapnya intens. 

"Lucas. Namaku Lucas." Koreksinya. "Aku tidak tau kenapa kau memanggilku seperti itu." Amanda terdiam. Lucas? Seperti nama ayahku...

Tiba-tiba Amanda menggebrak meja pelan, membuat Lucas terkejut melihat tingkahnya. "Itu karena kau pemarah dan cerewet." Balas Amanda dengan cengiran khasnya.

"Dari mana kau bisa berasumsi seperti itu," Lucas mengernyitkan alisnya. "Ini pertama kali kita bertem-"

"Tiga kali." Potong Amanda cepat.

"Well tiga ka- Tiga kali?!" Tanya Lucas terkejut.

Amanda mengangguk. "Aku pernah melihatmu membeli bunga di toko tempatku bekerja." Lucas menatap bingung dengan penyataan dari wanita didepannya ini.

"Ah, jadi kau bekerja disitu?" Amanda mengangguk mengiyakan sambil melirik kearah jam yang tergantung didinding restaurant.

"Tapi, kenap--"

"Sudah dulu ya tuan Donald duck, aku harus pergi." Pamitnya seraya bangkit. "Dan ya, jangan lupa memperbaiki sepedaku. Antar saja ke toko bunga tempatku bekerja. Kau masih ingat alamatnya kan?" Lucas mengangguk tak sadar. Padahal mereka baru 30 menit duduk dan dia belum bertanya apa-apa dan tidak mendapatkan apa-apa dari wanita itu.

Seakan tersadar, Lucas mengejar wanita itu yang kini melangkah keluar restaurant.

"Tu-tunggu..." Lucas mencekal lengan Amanda. Seketika amanda terkaku dan melihat kearah cekalan itu. Ingatannya kembali pada malam percintaan mereka. Lucas yang menyadari hal itu langsung melepaskan tanganya.

Lucas menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kau mau kemana?" Amanda tak langsung menjawab. Apakah dia harus mengatakannya? Mungkin iya saja.

"Klinik ibu dan anak." Jawabnya sambil menunjuk kesebrang jalan tempat klinik itu berada. Lucas mengikuti arah tangan Amanda.

"Aku ikut."

Amanda menggeleng. "Tidak usah tuan Don--"

"Bisakah kau memanggil-ku Lucas?" Tanyanya sambil mendengus kesal.

Amanda mengangguk dan tersenyum manis. "Lucas." Jawabnya santai.

Lucas merasakan desiran aneh saat Amanda memanggil namanya. Ditambah senyum wanita itu memanglah sangat manis. Lucas tidak berbohong.

"Kau tidak perlu ikut tuan Luc--"

"Hell, jangan panggil dengan sebutan tuan." Gerutunya gemas dengan tingkah Amanda.

Amanda berdecak. "Kau repot sekali." Cibirnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Lucas melihat kearah dada wanita itu dan tanpa sadar meneguk ludah. Kenapa dada wanita ini sangat...

Ah sial!

"Kenapa aku tidak boleh ikut?" Tanya Lucas dengan suara serak.

Amanda mengernyitkan dahi sebentar kemudian menggeleng. "Tidak apa, aku mau memeriksa keadaan bayiku." Jawabnya sambil menepuk pelan perutnya.

Beautiful AccidentWhere stories live. Discover now