Beautiful Accident | | PART TWENTY SEVEN : Arrogant Man

76.8K 3.7K 29
                                    

Sudah tekan 🌟 kah?

Happy Reading!

❤❤❤

"Mandy!" Lucas berdecak kesal. Sudah pukul tujuh pagi tapi Amanda balum menampakkan diri.

"Mandy! Oh astaga, apa dia mati di dalam sana?" Gerutu Lucas sembari mengecek jam tangannya. Dia berniat turun bersama wanita itu untuk sarapan. Ya, mereka memang tidur terpisah. Semua orang di penthouse memang memaklumi. Tapi sudah lima menit ia mengetuk pintu kamar Amanda dan belum keluar juga. Demi apapun Lucas bisa telat ke kantor!

"Mandy!"

"Ya-ya, tunggu!"

Sahutan Amanda dari dalam sana membuat Lucas menghembuskan napas lega. Dia sedikit takut dan kesal tadi.

Tak lama pintu terbuka. Menampakkan Amanda yang masih menggunakan Bathrobe dan rambut digulung handuk. Lucas bahkan tidak berkedip diambang pintu.

"Masuklah, aku sedang mandi tadi, jadi tidak mendengarmu. Kau tau kamar ini sangat besar. Jarak pintu ke kamar mandi saja jauh sekali." Gerutu wanita itu. Merasa kesal sendiri. Sedetik kemudian Amanda mengernyit saat tak mendapatkan sahutan. Dia berbalik dan menatap Lucas.

"Tuan Donald duck?"

Lucas terkesiap dari lamunannya. Shit! He needs a shower now!

"Y-ya?" Jawab Lucas serak. Dia berjalan menuju ranjang wanita itu dan duduk disana. Bahkan baru satu hari kamar ini di tempati Amanda, harum kamar ini sudah sangat khas dengan harum wanita itu. Rasanya ia ingin merebahkan tubuhnya.

"Ada apa?" Tanya Amanda sembari melepas handuk dari kepalanya.

Di tempatnya Lucas menahan napas. Demi apapun, gerakan Amanda saat melepas handuk benar-benar membuatnya menggila. Sesuatu dibawah sana bahkan mulai berdenyut. Shit! Sesaat Lucas menyesal untuk mampir ke kamar wanita itu.

Amanda menatap Lucas. Kemudian berdecak cukup keras. "Tuan Donald duck! Kau melamun lagi?!"

"Ha?" Lucas tersentak dan buru-buru membuang wajahnya kearah lain. Matanya bergerak tak tentu arah.

"Kau kenapa?" Tanya Amanda berjalan kearah Lucas yang tengah menarik kerah dan mengipasi seperti kepanasan. "Kau kepanasan?"

"Hmm?" Lucas berdehem sebentar. Kemudian menatap Amanda yang berdiri tepat didepannya. "Apa pendingin ruangannya mati? Kenapa panas sekali disini?"

Amanda mengernyit. Kemudian mundur beberapa langkah dan menatap dua buah AC di beberapa tempat.

"Aku pikir semuanya menyala." Komentar Amanda dengan kening berkerut.

"Benarkah?" Lucas pura-pura menatap semua AC itu. Kemudian mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ya," Amanda menatap Lucas. "Kau belum menjawab pertanyaanku. Kenapa kau kesini?"

"Oh itu," Lucas berdehem. "Ayo turun. Semua orang sudah menunggu untuk sarapan."

Amanda mengangguk. "Kalau begitu kau saja dulu. Aku akan menyusul."

"Aku akan menunggumu." Ucap Lucas memerintah.

"Tak apa, ak-"

"Aku akan menunggumu." Lucas mengulangi perintahnya tegas.

Amanda mengerucutkan bibirnya. Kemudian berjalan kearah walk in closet dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Dasar Donald duck tukang perintah!"

Beautiful AccidentDonde viven las historias. Descúbrelo ahora