Beautiful Accident | | PART FORTY ONE: Beginning of regretful

83.4K 3.9K 410
                                    

Vote dulu dong😌

Happy Reading!

❤❤❤

Lucas masih bergelung nyaman dalam tidurnya yang akhir-akhir ini begitu nyenyak. Bagaimana tidak, sekarang ada seseorang yang menemaninya tidur.

Seperti saat ini, ketika tangannya sedang meraba-raba kesamping, berupaya meraih seseorang yang membuatnya nyaman itu namun malah tidak ada.

Perlahan-lahan Lucas membuka mata. "Mandy?" panggilnya dengan suara serak sehabis bangun tidur.

Dengan setengah sadar akibat masih mengantuk, Lucas mendudukkan tubuh namun ketika pendengarannya menangkap suara seperti seseorang yang tengah muntah dari dalam kamar mandi, ia yakin pasti itu adalah Amanda.

"Mandy?" Lucas membuka pintu kamar mandi. Dan saat itulah ia melihat Amanda berjongkok---seperti berusaha mengeluarkan sesuatu.

"Mandy,"

"Pergi dari sini, tuan Donald. Ini menjijikkan dan ba- huek."

Dengan cepat Lucas menyingkirkan rambut Amanda yang terasa basah ditangannya. sepertinya wanita ini baru selesai berkeramas.

"Sudah?"

Amanda mengangguk lemah. Lucas mengambil langkah tegas untuk mengeluarkan Amanda dari sana dan mendudukkannya di ranjang.

"Apa aku panggilkan dokter saja?"

"Tidak usah." tolak Amanda lemah. Disandarkannya kepalanya ke kepala ranjang.

Lucas menghela napas risau. Amanda sangat sulit dibawa ke rumah sakit. "Apa yang kau rasakan?"

"Sedikit mual."

Lucas meraih segelas air yang selalu tersedia diatas nakas. Dan dia tau bahwa, wanita itu yang selalu menyediakannya.

"Sudah?"

Amanda mengangguk. Membiarkan Lucas mengelus sisi wajahnya lembut.

"Kau pergi lah ke kantor." suruh Amanda.

"Iya, aku memang akan ke kantor. Ada tender besar hari ini."

Setelah mengecup dahi Amanda, Lucas masuk kedalam kamar mandi untuk bersiap. Sementara Amanda terdiam sejenak. Jawaban Lucas itu sedikit membuatnya kecewa. Amanda jadi ragu, apakah saat dia melahirkan nanti, Lucas akan memilih bekerja?

Amanda memutuskan untuk turun ke dapur dan menyiapkan sarapan seperti biasa. Kali ini dia tidak berharap banyak apakah Lucas akan memakan sarapannya kali ini apa tidak. Mengingat pria itu selalu saja pergi terburu-buru setiap paginya dan berdalih akan makan di kantor saja.

Setelah semua selesai, Amanda duduk sembari menunggu Lucas turun. Dia menaruh kepala dilipatan tangannya. Memejamkan mata, meredakan sedikit rasa pusing di kepala.

"Mandy, are you okay?"

Elusan halus yang Lucas berikan dikepala wanita itu terasa sangat lembut.

"Kau sudah selesai?"

"Iya. Ayo, sarapan."

Seketika Amanda merasa senang dengan jawaban pria itu. Tak biasanya Lucas punya waktu untuk sarapan bersama.

"Kau ingin selai rasa apa?"

"Kau tidak tahu aku suka selai apa?"

Amanda memutar matanya malas. "Kau sadar ini adalah sarapan pertamamu?"

Beautiful AccidentWhere stories live. Discover now