Beautiful Accident| | PART NINTH : I'm worried

86K 4.5K 41
                                    

Vote dan comment dulu guys...

Happy Reading!

♥♥♥

Hari ini Amanda berencana untuk pergi bekerja lebih awal. Mengingat jarak ke Sam's flower semakin jauh. Ia akan mencari uang sendiri agar pria itu tidak semena-mena denganya. Cukup tempat tinggal saja, ini juga kan karena pria itu yang memaksa.

Amanda menuruni tangga dengan pelan. Lantai marmer putih ini terlihat sangat licin. Sungguh tidak cantik sekali kalau ia jatuh. Ia berjalan ke dapur untuk mengambil air putih.

"Kau mau kemana?" Sontak Amanda tersedak air yang ia minum. Bukannya membantu, Lucas malah tertawa mengejek.

Amanda memukul- mukul dadanya. Wajahnya sudah memerah padam. Lucas yang melihat itu memberhentikan tertawanya.

"Mandy, hei..." Lucas mendekati wanita itu. Ia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Amanda. "Mandy..."

Amanda menepis tangan Lucas dan berusaha berjalan menaiki tangga. Ia berpegangan pada pegangan tangga sambil terbatuk batuk.

"Mandy...kau baik-baik saja?" Wajah Lucas bahkan sudah memucat. Ia mengikuti wanita itu.

Amanda berhasil membuka pintu kamarnya. Ia membongkar laci nakas dan mengambil botol inhaler. Ia duduk tegak di ujung ranjang, langsung menyemprotkan inhaler itu sekali, ia kemudian menahan napasnya beberapa menit.

Lucas berjongkok tepat didepan wanita itu dengan raut wajah khawatir. Ia melihat wajah Amanda yang mulai tenang.

"Are you okay?" Lucas berbisik. Amanda mengangguk sekilas. Napasnya mulai berangsur baik. Ia menarik napas dan menghembuskannya pelan.

Amanda tiba-tiba berdiri dan berjalan menuju keluar kamar. Lucas mengernyitkan alisnya. Ia langsung mengejar wanita itu.

"Mandy, kau mau kemana?"

"Kerja."

Lucas langsung menggeleng. "Kau tidak sadar apa yang baru saja terjadi padamu beberapa menit yang lalu?" Geramnya.

"Aku tau. Dan itu karenamu." Jawabnya santai. Lucas terdiam mendengarnya.

"Maaf." Ucap Lucas menyesal.

Amanda mengangguk. "Tak masalah."

Mereka terdiam beberapa saat. Lucas menatap dalam kedua bola mata Amanda. Ia kemudian menghembuskan napasnya. Amanda menatap Lucas dengan alis terangkat.

"Kau kenapa?" Tanya Amanda bingung.

"Penyakitmu Mandy, apa kau pernah memeriksanya?" Amanda menggeleng.

"Belum. Sudah kubilang aku tak masalah dengan penyakitku." Amanda melirik jam disamping lemari. "Sudah ya, aku mau bekerja."

"Aku akan mengantarmu." Ucap Lucas lembut. Amanda mengernyit saat mendengar ucapan lembut pria itu. Kemudian ia menggeleng.

"Aku naik sepeda saja. Sampai jumpa tuan Donald duck." setelah mengatakan itu, Amanda pergi begitu saja meninggalkan Lucas.

Lucas ditempatnya terdiam. Beberapa menit yang lalu adalah menit yang mengerikan menurutnya. Melihat wanita itu kesulitan bernapas saat ia tak sengaja mengejutkannya. Lucas menatap botol inhaler yang masih tergeletak di tempat tidur. Ia membaca sekilas. Inhaler ini produk murah.

Lucas dengan cepat mengambil ponselnya dan menghubungi Gerry.

"Yes sir."

"Bawakan beberapa produk botol inhaler. Suruh para ahli yang perusahaan miliki untuk membuatnya kembali." Titah Lucas langsung.

Beautiful AccidentWhere stories live. Discover now