Beautiful Accident | | PART THIRTY FOUR: Selena?

71.3K 3.4K 81
                                    

Harus follow sebelum baca!😂

Typo bertebaran! Kasitau😉

Happy Reading!

❤❤❤


Amanda duduk di pinggir kasur, memandang cemberut kearah balkon kamar seorang pria yang kini sedang ia belakangi.

Beberapa hari sudah terlewat setelah kejadian malam itu. Dan Amanda juga berniat untuk tidak mengingatnya lagi.

Semenjak itu Lucas seakan tidak dapat menjauh dari Amanda. Seperti kejadian pagi tadi misalnya. Saat itu, Lucas yang mendapat telepon secara tiba-tiba dari Bill, sekertarisnya untuk kembali ke kantor segera. Dan saat Lucas berdiri, diwaktu yang sama sebuah gelas terjatuh dan mengenai lengan jasnya. Padahal, tampak jelas Lucaslah yang menyenggol gelas itu. Namun, pria itu berdalih bahwa Amanda lah yang salah karena memang gelas itu miliknya.

Lucas pun seolah melupakan tujuan awalnya. Dia malah sengaja berlama-lama memakai setelan kantornya yang baru. Mengingat ini juga kali pertama wanita itu masuk kedalam kamarnya kalau tidak salah. Dalam hati Lucas bersorak riang. Ini bisa sebagai langkah awal pendekatan mereka. Semoga wanita itu mau diajak menikah, aamin. batin Lucas sungguh-sungguh.

Setelah hampir tiga puluh menit lamanya, Lucas belum juga selesai. Sementara Amanda sudah kesal bukan main.

Amanda berdecak. "Tidak bisa lebih lama lagi?!" sindirnya.

"Bisa."

Amanda menoleh sembari melayangkan tatapan tajam. Namun baru beberapa detik, dia merutuki pilihannya karena ternyata Lucas masih berkutat pada kemejanya yang masih terbuka. Jadi hampir tiga puluh menit pria itu melakukan apa?!

"Aku keluar saja!" Amanda berucap dengan nada yang tak senang.

"Tidak bisa. Pintunya terkunci."

Mendengus kuat, Amanda berbalik dan berjalan kearah Lucas dengan tangan terkepal kuat. Persetan walau pria itu telanjang sekalipun!

"Bisakah kau cepat?!" bentak Amanda tepat didepan wajah Lucas.

Bukannya marah, Lucas yang sudah selesai mengancing kemejanya, mengambil sebuah dasi hitam yang berada diatas meja dan memberikannya pada Amanda.

"Kau yang pasang kalau begitu."

Amanda yang masih diselimuti rasa kesal pun reflek mengambil dasi itu. Tangannya terulur melingkari leher Lucas dengan tubuh sedikit menjinjit.

"Kau sengaja berlama-lama bukan?" dengusan Amanda menerpa wajah Lucas.

Lucas menaikkan bahu. Melingkari pinggang Amanda untuk mengikis jarak diantara mereka.

"Tanganmu," geram Amanda. "Lepaskan!"

Lucas menggeleng. "Jika kau mengomel terus, akan semakin lama Mandy," tangannya mengusap naik turun punggung Amanda. "Ayo teruskan- akh!"

Lucas terpekik saat Amanda mengeratkan simpulan dasi yang melilit lehernya. "M-mandy!"

Amanda terkekeh geli melihat wajah memerah Lucas. "Wajahmu memerah," ejeknya bersamaan dengan dasi yang sudah selesai tersimpul rapi. "Sudah selesai."

Lucas mendengus. Mendekatkan wajahnya ke wajah Amanda. "Kau jahat sekali," bisiknya.

Amanda mengerjap beberapa kali. "Le-lepaskan tanganmu..."

"Belum selesai, Mandy..." dengan tangan kiri yang masih mendekap pinggang Amanda, Lucas mengambil jas dengan warna senada diatas meja. "Pakaikan..." suruhnya.

Beautiful AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang