Beautiful Accident | | PART THIRTEEN : Am I?

82.6K 3.9K 12
                                    

Vote dan comment dulu guys...

Happy Reading!

♥♥♥

"Sudah?" Tanya Lucas dengan kekehan khasnya. "Kau tidak akan memintaku untuk membuktikan dengan cara lain kan?"

"Kalau begitu kita akhiri hubungan ini, Mandy." Ucap Shawn menatap wanita yang masih berdiri kaku dipelukan Lucas.

"Memang itu yang harus kau lakukan." Lagi-lagi Lucas yang menjawab perkataan Shawn.

Shawn mendengus kasar dan langsung pergi dari sana. Lucas tersenyum miring menatap kepergian Shawn. Dia suka itu. Menatap kekalahan seseorang.

Namun sedetik kemudian ia terdiam. Lucas menyadari satu hal. Ia masih setengah memeluk Amanda. Tanpa sadar Lucas menggigit bibir dalamnya. Ia cepat-cepat melepas pelukannya, membuat Amanda terkesiap dari lamunan panjangnya.

Lucas mencoba berdehem, mengatasi kecanggungan diantara mereka. Astaga, tingkah konyol macam apa yang ia lakukan.

Lucas menatap Amanda. Wanita itu masih menunduk sambil melamun. Lucas mencoba berdehem untuk menarik perhatian Amanda.

"Itu...itu tidak akan terjadi lagi." Ucap Lucas terbata. "Itu tidak sengaja." Tambahnya.

Amanda yang menunduk langsung mendongak, menatap Lucas. Apa katanya? Tidak sengaja?

"Kau tidak sengaja?" Tanya Amanda bingung sekaligus heran.

Lucas menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Itu...itu tadi hanya sebagai.....ya, pembuktian."

"Pembuktian apa?" Tanya Amanda cepat. Lucas terdiam.

"Kalau itu adalah anakku." Tunjuk Lucas dengan dagunya pada perut Amanda.

Amanda mengernyit. "Jawaban apa itu? Seharusnya yang kau cium itu ini," Amanda mengelus perutnya. "Sebagai pembuktian yang kau maksud."

Lucas memutar bola matanya. "Dia mengklaim dirimu tadi." Ketus Lucas asal. Amanda lagi-lagi mengernyit.

"Jadi?"

Lucas kembali terdiam. Sepertinya dia salah berbicara. Entah ada apa dengannya.

Amanda yang melihat itu memicingkan matanya. Ia menatap lekat Lucas.

Amanda melipat tangannya di depan dada. Ia memundurkan tubuhnya satu langkah. "Sebenarnya, ada apa denganmu, tuan Donald duck?" Selidiknya.

Dahi Lucas berkerut. "Aku? Ada apa denganku?" Tanya Lucas balik sambil menunjuk dirinya sendiri.

Amanda menyipitkan matanya. "Kau.....cemburu ya?"

Lucas menatap Amanda. Sedetik kemudian ia terbahak sangat keras. Semua orang bahkan melihat kearah mereka. Ada yang menatap heran dan menatap memuja. Sungguh, wajah pria itu bertambah tampan jika sedang tertawa lepas.

"Untuk apa aku cemburu, Mandy?" Tanya Lucas di sela-sela tawanya.

Amanda memutar matanya. "Buktinya kau menciumku."

"Ha?" Lucas berdehem pelan, menatap Amanda. "Mencium bukan berarti cemburu, Nona." Ucap Lucas berpura-pura santai.

"Jadi kenapa kau menciumku?" Tanya Amandas.

"Itu hanya sebagai pembuktian."

Amanda berdecih. "Pembuktian macam apa." Cibirnya.

Lagi-lagi Lucas berdehem. Ia mengedarkan pandangannya tak menanggapi cibiran Amanda. Semua orang melihat kearah mereka. Mereka menjadi sorotan di toko ini.

Beautiful AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang