Vote And Comment Before
Happy Reading!
♥♥♥
"Bagaimana?" Tanya Lucas was-was. Shannon melepaskan stetoskop dan menghela napas.
"Lemah." Satu kata yang dilontarkan dokter muda itu membuat jantung Lucas memompa lebih cepat.
"Sudah kukatakan untuk jangan membuatnya lelah, Luc." Shannon menambahkan. Lucas menyugar rambutnya. Dia pun tidak tau menahu soal ini.
Shannon keluar dari ruangan. Lucas berjalan kearah brangkar yang sedang ditiduri ibu dari bayinya itu. Lucas menarik satu kursi dan duduk disamping Amanda. Ia memandangi wajah cantik itu. Bekas air mata yang sudah mengering terlihat jelas disana.
Lucas melipat kedua tangan dan menelungkupkan wajahnya. Sedetik kemudian ia terkesiap saat ponsel yang ia charge di nakas berdering.Pria itu langsung bangkit dan mengangkat ponselnya tanpa melihat siapa yang menelpon.
"Kemarin menggendong. Dan sekarang kau berciuman dengan seorang wanita, Lucas!" Lucas dengan spontan menjauhkan ponsel dari telinganya. Ia menelan ludah gugup mendengar bentakan sang ayah.
"Luc!" Suara dari sana terdengar lagi.
Lucas menarik napas dan menghembuskan pelan. "Yes, Daddy."
"Kau mendengarnya bukan?" Tanya Alderik, Ayahnya.
"I heard." Jawab Lucas seadanya.
Terdengar helaan napas dari sana. Tapi bukan dari sang ayah."Little boy," suara lembut ibunya terdengar.
Lucas memejamkan matanya sejenak. "Yes, Mom."
"Kapan kau kembali, Boy?" Tanya Louisa lembut. Sejenak hati gundah Lucas menghangat mendengar suara lembut ibunya.
"Secepatnya, Mom." Gumam Lucas sambil terus memandangi Amanda.
"Alright. Bawa dia bersamamu Luc. Aku ingin mengenalnya. Kenalkan pada kami." Suruh Louisa lembut dan bersemangat diakhir kalimatnya.
Lucas tersenyum kecil. "Baik--"
"Bibi..."
Ucapan Lucas terputus saat mendengar lirihan dari mulut Amanda. Lucas mematikan sambungan telponnya. Dan berjalan kearah Amanda.
"Bibi...hiks..." Amanda bahkan menangis didalam tidurnya.
"Mandy," Lucas menghapus air mata wanita itu. "Mandy, wake up." Bisik Lucas sambil mengguncang lembut bahu Amanda.
Perlahan kelopak mata wanita cantik itu terbuka. Lucas menjadi orang pertama yang ia lihat.
"Apa yang kau rasakan?" Tanya Lucas lembut. Amanda menggeleng lemah. Ia berusaha duduk dibantu oleh Lucas.
Amanda menatap sayu kearah Lucas. Sedetik kemudian isakan keluar dari mulut mungil itu. Lucas dengan cepat menarik Amanda kedalam pelukannya. Isakan kecil itu pun berubah menjadi tangisan pedih yang memilukan hati.
Lucas dengan sigap mengusap punggung rapuh wanita itu. Dia juga terus menggumamkan kalimat penenang dan selalu mengingatkan tentang pernapasan wanita itu.
Cukup lama untuk Amanda tenang namun Lucas tetap setia menunggu wanita itu. Lucas mengurai pelukan mereka --- menatap wajah penuh air mata Amanda. Lucas mengambil air dan mengarahkan pipet ke mulut Amanda.
YOU ARE READING
Beautiful Accident
RomanceOne night stand yang mereka lakukan, membuat keduanya bertemu kembali dan mengharuskan segera melakukan sebuah pernikahan. Tetapi, gadis cantik namun sedikit aneh itu selalu menolak ajakan seorang pria tampan, dan sangat menggilai pekerjaannya. "Kat...