Beautiful Accident | | PART SIXTEEN : sweet dream

77.7K 4K 14
                                    

Vote and comment Before

Happy Reading!

♥♥♥

"APA YANG SUDAH KALIAN HIDANGKAN UNTUK ISTERIKU HAH?!!!"

Bentakan keras itu Lucas layangkan pada pelayan dan beberapa chef yang sudah berbaris sambil menunduk ketakutan.

"Tidak mau menjawab hmm?" Geram Lucas dingin. Tatapannya sungguh tajam.

Seorang pria yang tampak sudah berumur dengan menggunakan apron putih lengkap dengan topi ala chef bergerak takut-takut ke depan.

"Saya sir." Sahut chef itu. Lucas bersedekap lengan sambil mendekati pria yang sudah bergetar ketakutan itu.

"Apa yang kau masak untuk kami?" Tanya Lucas datar. Chef itu perlahan mendongakkan kepalanya.

"S-saya hanya memasak apa yang tertulis di papan pesanan, sir." Jawab chef itu terbata.

"Apa itu?"

"Saya memasak pesanan sesuai yang anda pesan sir. Terducken dan beef wellington." Chef itu berujar jujur. Baru saja Lucas ingin bertanya apa saja bahan dasar makanan itu, panggilan Brian mengalihkan Lucas.

Dengan cepat Lucas kembali masuk kedalam ruangan tempat Amanda berada.

"Bagaimana?" Tanya Lucas cepat pada dokter itu namun matanya menatap lekat Amanda yang sedang minum.

Dokter itu tersenyum. "Tidak ada yang perlu di khawatirkan sir. Miss Murray hanya mengalami mual. Itu hal biasa saat seorang wanita tengah mengandung."

Lucas mengangguk. Matanya menatap Amanda yang juga menatapnya. "Sekarang apa yang kau rasakan?" Tangannya mengusap dahi berkeringat milik Amanda. Entah kenapa Amanda sudah sedikit terbiasa dengan perhatian kecil saat Lucas khawatir padanya.

"Sudah lebih baik." Jawab Amanda dengan cengiran khasnya. Lucas menyelipkan rambut Amanda kebelakang telinganya.

Brian berdehem pelan dan itu cukup untuk meyadarkan mereka berdua.

"So Luc, kau akan langsung kembali?" Lucas menggeleng sambil membantu Amanda untuk berdiri.

"Aku akan ke Mansionku dulu kak." Lucas menatap Amanda. "Sudah?" Amanda mengernyit sebentar, kemudian mengangguk. "Ayo."

"Luc, kenapa tidak langsung ke penthouse?" Brian berjalan sambil mengikuti dari belakang.

Lucas menghentikan langkahnya dan menatap Brian. "Aku ingin menyiapkan diri."

"Kau takut tuan Donald duck?" Tanya Amanda cepat. Lucas memandang jengkel Amanda sementara Brian mengernyitkan dahi.

"Tuan Donald duck?" Brian menatap Amanda dan lucas bergantian.

Amanda mengangguk sambil melirik Lucas sekilas. Kening Brian berkerut dan berpikir sejenak. Sedetik kemudian ia terbahak.

"Aku mengerti." Brian menunjuk Lucas di sela kekehannya. "Pemarah dan cerewet. Seperti Donald bebek."

Lucas menatap datar terhadap Brian kemudian mendengus keras. Ia berjalan cepat meninggalkan Brian dan Amanda menuju mobil.

Brian menatap Amanda. "Panggilan yang bagus." Dua ibu jarinya diberikan pada Amanda.

♥♥♥

"Aku seperti didalam istana." Gumam Amanda ketika pertama kali menginjakkan kakinya di mansion pria itu.

Beautiful AccidentOù les histoires vivent. Découvrez maintenant