Beautiful Accident | | PART THIRTY ONE: Kisses more and more

64.1K 3.2K 24
                                    

Sudah tekan bintang 🌟?

Happy Reading!

❤❤❤

Amanda membalas ciuman Lucas sama menggairahkannya. Ia semakin meremas rambut pria itu bersamaan dengan meningkatnya intensitas ciuman mereka. Satu tangannya turun untuk mengusap rahang Lucas yang mana mengundang geraman tertahan darinya.

Cukup lama mereka hanyut dalam ciuman tersebut, suara riuh tepuk tangan memaksa mereka untuk kembali sadar bahwa bukan hanya mereka yang berada diruangan itu.

"Tuan Donald duck... " Bisik Amanda menjauhkan wajahnya cepat. Lucas masih berusaha menekan tengkuknya namun ia dengan cepat menepisnya.

"Hmm?" Sahut Lucas serak. Matanya masih menatap lekat bibir yang sudah tak terpoles lipstik itu. Tangannya terulur untuk mengusap ujung bibir Amanda.

Amanda menggigit bibir bawahnya malu. Semua orang menatap nya. Lebih tepatnya menatap mereka secara terang-terangan dengan  apa yang mereka lakukan barusan. Pipinya merona hebat tanpa bisa di cegah.

Lucas tersenyum kecil. Ia memegang pipi Amanda yang terlihat lebih berisi itu. Mau tak mau Amanda juga melihat kearahnya.

"Lebih baik kita pulang."

"Ta-tapi..."

"Mau kubungkam lagi?"

Dengan cepat Amanda menggeleng dengan tangan menutup mulutnya. Demi apapun ia sudah sangat malu sekarang. Tapi berbeda dengan Lucas yang seperti tak masalah dan terkesan biasa saja dengan orang lain.

"Ayo kita pergi." Ajak Lucas namun dengan cepat Amanda menahan tangannya.

Sebelum Lucas melayangkan protes, Amanda terlebih dahulu membawa mereka ke tepi lantai dansa agar tidak menjadi sorotan. Walaupun sebenarnya sama saja.

"Kenapa?" Tanya Lucas mengernyit. "Kau belum ingin pulang dari pesta ini?"

"Mau kemana?"

"Kemana?" Kening Lucas mengernyit. "Tentu saja pulang. Ke mansion. Kenapa kau bertanya?"

Amanda mendengus. Menyilangkan kedua tangan didada. "Aku tidak mau ikut denganmu." Ucapnya ketus.

"Kenapa tidak mau?" Lagi-lagi Lucas tak mengerti. Namun sedetik kemudian ia teringat dengan pertengkaran mereka. Ah, Lucas menggaruk tengkuknya. Ia berpikir, apa setelah mereka berciuman dengan begitu manis, pertengkaran itu masih berlanjut?

Melihat wajah sok polos Lucas, membuat Amanda mendengus kesal. Baru saja ia ingin beranjak, pria itu dengan cepat menahan lengannya.

"Mandy," Lucas membawa Amanda untuk menatapnya. "Itu... emm- mengenai tadi siang...  aku-"

"Amanda?" Suara bass seorang pria yang sangat dikenali keduanya itu membuat mereka menoleh.

"Richie!" Pekik Amanda refleks berjalan kearah mantan kekasihnya itu namun kalau cepat dengan Lucas yang merangkul lehernya cepat.

Richie tersenyum canggung melihat Lucas yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan terhadapnya. Oleh karenanya, ia berinisiatif untuk menyapa pria sekaligus investor usahanya itu.

"Selamat malam, sir Lucas." 

"Kenapa kau kemari?" Tanya Lucas datar dan dingin. Amanda sampai merinding mendengarnya.

"Ah," Richie menggaruk kepalanya lalu berdeham mengusir rasa gugupnya. Namun berbeda dengan Lucas yang semakin menatapnya tajam.

"Kau kesini bukan karena Amanda bukan?"

Beautiful AccidentWhere stories live. Discover now