Beautiful Accident | | PART FIFTEEN : I Promise

81.3K 4.2K 69
                                    

Vote and Comment Before

Happy  Reading!

♥♥♥

Amanda membuang pandangannya kearah jendela, menatap kumpulan awan putih yang mengudara. Dia menulikan telinganya ketika pria arrogant itu berusaha meminta maaf padanya sejak mereka menginjakkan kaki di pesawat pribadi milik Lucas ini.

Ya, Mereka sedang dalam perjalanan ke negara kelahiran pria itu. Lucas yang sudah mendapatkan desakan dari Ayahnya dan ancaman-ancaman dari sang ibu membuatnya menyerah. Apalagi saat ibunya mengatakan, 'kau mau menjadi anak durhaka little boy?' Kalimat itu sukses membuat Lucas menggeleng kuat.

Amanda menghela napas sambil menyandarkan tubuhnya. Ia mengusap perutnya dengan gerakan halus. Tadi sebelum berangkat, Lucas mengajaknya untuk pergi ke dokter kandungan. Namun karena dirinya masih marah, ia menolak dengan dingin ajakan pria itu. Akhirnya dengan segala kekuasaan Lucas, ia memanggil dokter Shannon untuk memeriksakan kandungannya. Menyebalkan bukan?

Kandungannya sudah berusia sepuluh minggu dan dokter Shanon mengatakan bayinya baik-baik saja. Senyum bahagia langsung merekah di wajah amanda. Namun senyumnya perlahan menghilang saat ia kembali mendengar suara pria sombong itu.

"Mandy." Panggil Lucas pelan. Ia tau bahwa wanita itu masih marah padanya. Dan Lucas juga sudah mengakui bahwa ini salahnya. Dia sudah mencoba meminta maaf, namun tampaknya wanita itu enggan bahkan sekedar menatapnya.

Amanda melirik Pria itu dan kembali membuang pandangannya kearah jendela.

Lucas mengambil tempat duduk didepan Amanda karena wanita itu sengaja menempatkan boneka teddy bear besar miliknya tepat disampinya.

Lucas memandangi wajah wanita itu lekat. Seketika Ia menjadi gugup. Tatapan Amanda sangat asing baginya. Dingin dan datar.

Lucas menghela napas cukup kuat. "Mandy, aku benar-benar minta maaf." Lirih Lucas tulus. Ia sangat berharap Amanda bisa memaafkan dirinya.

Amanda melirik Lucas sambil mengangkat satu alisnya. Lucas meneguk ludahnya.

"Aku...aku tidak tau." Lucas menunduk. "Aku selalu seperti itu jika ada masalah dengan pekerjaanku. Aku benar-benar menyesal sudah menuduhmu bahkan membentakmu." Lucas semakin menundukkan kepalanya. Percayalah, Lucas belum pernah seperti ini sebelumnya.

Amanda menatap Lucas. "Kau sudah dua kali  menuduhku!" Ketus Amanda. Lucas dengan cepat mendongakkan kepalanya.

"Tidak akan lagi." Balas Lucas cepat. "Aku berjanji."

Amanda menatap lamat-lamat pria itu. Sebenarnya pun ia tidak terlalu begitu marah padanya. Amanda hanya ingin memberikan sedikit pelajaran.

"Iam so sorry Mandy." Ucap Lucas lagi. "Aku tidak akan mengulanginya. I promise." Lucas berujar sungguh-sungguh.

Amanda menghela napas panjang. Perlahan kepalanya mengangguk. Lucas yang melihat itu seketika terseunyum. Tanpa sadar ia beranjak dari kursinya dan menerjang Amanda dengan sebuah pelukan hangat.

Tubuh Amanda menegang. Apalagi dengan tangan pria itu yang mengelus surai panjangnya dan terus menggumamkan kata terima kasih berkali-kali.

Keduanya sontak melepaskan pelukan saat mendengar deheman dari seorang pramugari. "Emm- iam sorry sir." Pramugari itu memberi tau pada mereka bahwa pesawat akan segera mendarat

Amanda yakin pipinya sekarang sudah memerah. Lucas berdehem singkat sambil merapikan kembali setelan jasnya. Ia langsung berdiri dan beranjak dari sana.

Beautiful AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang