Beautiful Accident | | PART TWENTY ONE : Yes i'm

78.3K 4.2K 104
                                    

Happy Reading!

♥♥♥

Lucas berdecak kesal melihat betapa nyenyaknya wanita itu tidur. Bayangkan saja, sejak awal pertengkaran di osiang tadi, sampai sore ini Amanda tidak bangun. Lucas sampai mendengus kesal mendengar dengkuran Amanda.

"Ck! Cantik tapi mendengkur." gumamnya pelan.

Lucas mengacak rambutnya. Ia ingin membangunkan Amanda, namun dia tidak tega sama sekali. Mengingat wanita ini bekerja dari pagi yang entah untuk apa, pikir Lucas.

Menghela napas, Lucas berniat menghubungi sang Ayah untuk membatalkan kunjungannya dengan Amanda ke penthouse orang tuanya.

"Engh," Amanda menggeliat didalam tidurnya. Seraya merenggangkan otot-ototnya. Perlahan ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitar.

Pandangannya jatuh kesamping kanan, melihat Lucas yang tengah memegangi ponselnya.

Dahi Amanda mengernyit, lantas berkata, "Tuan Donald duck?"

Lucas menoleh dan mendesah lega. "Akhirnya," ia berjalan mendekati Amanda dan duduk ujung ranjang. "Kau tidur atau apa? kenapa lama sekali." gerutunya.

Amanda tak langsung menjawab. Ia mencoba mengingat kenapa dia bisa disini. Sejurus kemudian matanya membulat. "Apa yang kau lakukan pada, Richie?!" teriak Amanda.

"Apa?"

"Apa kau bilang!" geram Amanda. "Aku melihatmu memukulnya!"

"Tidak," bantah Lucas tenang.

"Kau jangan berbohong, tuan Donald duck." tangannya memukul kepala Lucas dengan guling.

"Aw- Aku memang tidak memukulnya. Kenapa kau menuduhku kalau aku memukulnya?" tanya Lucas tidak terima.

"Karena aku melihat kau memang memukulnya." geram Amanda terlihat emosi. "Sebenarnya apa masalahmu?"

Melihat Amanda yang emosi, membuat Lucas terpancing emosi juga. Mengapa Amanda sangat membela bajingan itu?  pikir Lucas geram.

Daripada bertengkar, Lucas memilih bangkit dari sana dan berjalan kearah pintu.

"Hei!" Amanda segera beranjak dan menarik lengan Lucas. "Apa yang kau lakukan pada, Richie?"

Lucas mendengus kasar. "Katakan padaku, kenapa kau begitu membelanya?" tanya Lucas tak bisa menutupi ketidaksukaannya.

"Bagaimana tidak membela, kau memukulnya tanpa sebab!"

"Kenapa kau berpikir aku memukulnya? Kau tidak melihat semuanya, Mandy. Kau tertidur didalam mobil." jawab Lucas berusaha santai. Namun tidak dengan wanita itu. Ada banyak pertanyaan yang bercokol dihatinya.

"Lantas, mengapa kau menghalau jalan kami?"

Lucas mengacak rambutnya frustasi. "Tell me, kau akan pergi kemana dengan bajingan itu?" Lucas balik bertanya.

"Apa urusanmu?"

"Jawab. pertanyaanku. Mandy." geram Lucas penuh penekanan dan sedikit memajukan tubuhnya.

"Kau yang harus menjawab pertanyaanku." balas Amanda sengit.

"Kau bilang tidak tau akan pulang jam berapa. Kemudian aku melihatmu pergi bersama bajingan itu tepat setelah aku pergi. Kau sengaja?" tanya Lucas menatap Amanda penuh selidik.

Amanda sedikit terperangah mendengar Lucas yang seperti menginterogasinya.

"Aku memang tidak tau akan pulang jam berapa. Dan kami pergi setelah kau pergi, itu kebetulan."

Beautiful AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang