Beautiful Accident | | PART THIRTY: Talk less do more

73.4K 3.8K 80
                                    

Happy Reading!

❤❤❤

"Wait, kau mau kemana?" Cegah Brian saat Lucas sudah ingin mendekati Amanda.

"Kakak masih bertanya?" Geram Lucas dengan mata tetap menatap tajam kedepan.

Helaan napas terdengar. Brian menarik bahu adik iparnya itu untuk menatapnya.

"Luc, listen. Kau mau apa kesana? Mengamuk seperti biasa? Atau membentak Amanda lagi? Katakan padaku, sudah berapa kali kau menyakiti perempuan itu? Bahkan kesalahanmu tadi siang saja, kau belum meminta maaf! Bagaimana wanita itu mau menerimamu?!" Ucap Brian tak santai. Berusaha memberikan penjelasan pada adik ipar kelas kepala itu.

"Jika aku menjadi Amanda, aku tidak akan pernah mau menerimamu!" Ursula berucap sengit. Ia sudah cukup sabar untuk menjaga tangannya agar tidak memukul kepala adiknya itu.

Lucas terdiam dengan wajah yang tak bisa dijelaskan. Dia membalikkan badan, Amanda dan pria yang entah siapa itu, masih berdansa ria. Tak memperdulikan hatinya yang tengah terbakar ini.

"Kenapa? Cemburu heh?" Ejek Ursula. Mengundang tatapan tajam Lucas. "Tak bisa dipungkiri, Amanda cantik. Bahkan sangat cantik. Pria mana yang tidak ingin berdansa dengannya?"

"Kak!"

"Apa?" Ursula menepuk bahu Lucas. "Mau berdansa juga? Gunakan cara yang elegan! We are Rich Murray, bersikaplah penuh keanggunan! Bukan seperti pria bodoh dan malang yang tengah diselingkuhi seperti itu!"

Dia bahkan merasa diselingkuhi sekarang.

Setelah puas mengejek adiknya, Ursula pergi begitu saja sembari menggandeng Brian. Bahkan Lucas sempat mendengar tertawaan kakak iparnya. Sial!

Lucas kembali menatap kedepan. Menghembuskan napas untuk meredakan emosinya. Bagaimana dia bisa diam? Itu Amanda! Ibu dari bayinya! Calon istrinya! Sedang berdansa dengan pria lain pula!

Sedetik kemudian, matanya membelalak saat melihat punggung putih Amanda yang tak terhalang apapun. Demi apapun, dia berani bertaruh kalau bukan gaun sialan itu yang ia kirim tadi! Oh shit, baiklah dia sudah tidak tahan lagi. Apalagi melihat sebuah tangan sialan yang lancang menyentuh punggung Amanda.

Tatapan tajam ikut mengiringi langkah tegasnya. Lucas berjalan lurus, dengan mata tajam kedepan. Menghindari beberapa pasangan yang berdansa. Dia benar-benar sudah muak dengan ini. Emosinya bercampur dengan rasa cemburu. Sungguh ini sakit sekali.

Sesampainya dibelakang tubuh Amanda, tepat saat dansa berakhir dan saat pria sialan itu memutar tubuh Amanda sebagai gerakan terakhir, Amanda sudah berada dipelukannya sekarang.

"Tuan Donald duck!" Pekik Amanda membelalak kaget. Kedua tangannya spontan menahan tubuh Lucas dengan menaruh kedua tangannya didada pria itu.

Lucas semakin mengeratkan lengannya pada pinggang Amanda. Membuat keduanya berhimpitan tak berjarak.

"Tuan Donald duck, apa yang kau lakukan?" Bisik Amanda sembari mengedarkan pandangannya. Astaga, semua orang menatap kearah mereka. Bahkan hanya mereka yang berada di lantai dansa sekarang.

"Aku juga ingin." Bisik Lucas sensual.

"A-apa?" Bisik Amanda dengan jantung berdegup kencang. Wajah mereka yang berdekatan, membuat wajahnya bersemu.

Beautiful AccidentWhere stories live. Discover now