Beautiful Accident | | PART TWENTY NINE: The Party

72.1K 3.8K 71
                                    

Sudah tekan 🌟 belum?

Happy Reading!

❤❤❤

Amanda terus mengayunkan kedua kakinya untuk terus berjalan. Sendirian. Tanpa tau tujuan. Dia memilih untuk tidak menggubris ponselnya yang terus berbunyi.

"Apa kau lelah little duck?" Amanda mengelus perutnya lembut. "Ayahmu kejam sekali ya, mengusir kita." Helaan napas Amanda membuktikan bahwa dia sedikit kecewa dengan perilaku Lucas padanya.

"Amanda?"

Amanda menoleh kebelakang. Terkejut dengan siapa yang ia lihat. Amanda tersenyum canggung.

"H-hai kak Ursula."

"Amanda," Ursula memegang kedua bahu Amanda. "Kau kenapa berjalan sendiri dan... Wait, kau habis menangis?"

Amanda spontan mengusap kedua pipinya. Tersenyum lebar seperti biasa dan setelahnya menggeleng.

"Aku baik-baik saja."

"Aku tidak percaya." Ursula membawa Amanda untuk masuk kedalam mobil. Kemudian menyuruh supir untuk melajukan mobil. 

Ursula memiringkan tubuhnya. "Aku tadi ke kantor untuk mengantar makan siang. Aku juga melihat Brian memarahi Lucas dan mereka menyebut namamu." Ujar Ursula. "Ada apa sebenarnya?"

Amanda meremas tangannya. Bingung akan mengatakan apa. Tapi, benarkah apa yang dikatakan Ursula? Rasanya Amanda tidak percaya.

"Kalian ada masalah?"

"Tidak," Amanda menggeleng cepat. "Tidak ada masalah besar. Ha-hanya kesalahpahaman."

"Kesalahpahaman seperti apa?" Tanya Ursula cepat. Amanda menarik napas panjang dan lebih memilih untuk menceritakannya saja.

Sepanjang Amanda menceritakan, Ursula tampak seperti akan memakan adiknya itu. Terbukti wanita itu beberapa kali berkata, Aku akan memukul kepala si workaholic itu! Atau, Dasar! aku akan membakar berkas-berkasnya! Atau lebih parah, Kau tenang saja, aku akan membantumu menendang bokongnya itu.

"Kalau begitu kau tidak usah pulang ke mansionnya." Amanda menatap Ursula dengan kening berkerut.

"Tapi, kalau di pent-" Amanda menggeleng tidak yakin.

"Siapa bilang di penthouse Mommy?" Ursula tersenyum penuh arti. "Amanda, kita akan membalas si tuan Donald duck itu. Kau ke tempatku saja."

❤❤❤

Lucas menghela napas, cukup lega saat mendapatkan pesan dari kakaknya yang mengatakan bahwa Amanda berada di mansion kakaknya itu. 

"Really, Luc?" Brian duduk di salah satu sofa diruangan pria itu. "Kau tidak mengejar Amanda hanya karena mendapatkan pesan dari Ursula?"

Jari-jari Lucas terhenti diatas keyboard. Kemudian menatap Brian.

"Setelah kau menyakiti hatinya dan kau tetap bisa bekerja?" Tanya Brian sarkas. Dia sedikit geram dengan tingkah adik iparnya.

"Aku... Tapi, kak Ursula bilang...  Lebih baik membiarkan Mandy tenang-"

"Baik," Brian berdiri dan menghadap Lucas. "Sekarang aku bertanya, kau bisa tenang?"

Lucas menggeleng lemah. Dia sadar bahwa perbuatannya pada Amanda memang salah dan membuat wanita itu berhak marah padanya, tapi... Brian benar. Kenapa dia jadi mementingkan gengsinya seperti ini?

Beautiful AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang