Beautiful Accident | | PART ELEVEN : Oh my god!

81.5K 4.4K 35
                                    

Vote dan comment dulu guys...

Happy  Reading!

♥♥♥

Amanda sungguh terkejut saat melihat walk in closet yang ada di kamar mandi. Sungguh, bahkan ia belum pernah melihat pakaian bagus-bagus seperti ini.

Beberapa gaun selutut, celana jeans, bahkan pakaian dalam. Wait, what?!

Satu lemari penuh khusus pakaian dalam merk ternama. Dan lingerie?!!! Amanda bergidik ngeri. Disana tersedia semua ukuran. Amanda menggeleng takjub. Harta pria itu ternyata  tidak main-main.

Dan yang paling Amanda sukai adalah dapur. Semua bahan-bahan sudah tersusun rapi di dalam lemari es. Bahkan ada kesukaannya juga disana, Cokelat dan jambu air. Ah, Amanda seperti di surga.

Amanda terkesiap saat mendengar ketukan pintu. Ia berjalan cepat dan segera membuka pintunya.

"Selamat sore, Miss." Bell boy itu menyerahkan boneka besar teddy bear milik Amanda dan sebuah handbag. Dari logonya saja ia sudah tau itu berisi handphone.

"Terima kasih," Amanda meletakkan bonekanya kelantai dan merogoh saku celananya. "For you." Ia menyerahkan tip untuk bell boy itu.

Amanda kembali menutup pintu dan membawa bonekanya masuk ke kamar. Ia segera membuka bungkusan itu. Sejenak Amanda terpanah melihat ponsel baru ini. Sangat tipis. Bahkan sudah siap pakai.

Tiba-tiba ponsel itu berdering ditangannya.

Lucas Rich Murray calling...

"Hallo."

"Bonekamu sudah sampai?" Tanya Lucas dari seberang sana. Amanda sedikit mendengar suara kertas yang di bolak-balik. Seberapa sibuk sebenarnya pria worcaholic itu?

Amanda mengangguk. "Sudah."

Disana Lucas mengernyit mendengar jawaban Amanda yang terlalu singkat menurutnya. Biasanya wanita itu banyak bicara. "Are you okay, Mandy?"

"Aku? Aku baik-baik saja. Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Amanda bingung.

Lucas menghela napas lega. "Tidak ada." Lucas menjeda ucapannya. Amanda dapat mendengar pria itu meminta berkas pada sesesorang. "Mungkin nanti malam aku akan kesa--"

"Untuk apa?" Potong Amanda cepat. Ia heran, untuk apa lagi pria itu terus terusan menemuinya.

"Kau jangan salah sangka. Aku hanya ingin memberi inhaler yang baru untukmu." Jelas Lucas. Amanda mengangguk mengerti. Tapi, inhaler miliknya masih ada.

"Tidak usah tuan Donald duck, inhal--"

"Aku tidak suka penolakan! Aku tutup." Amanda langsung mendengus kesal. Dia menatap ponsel itu jengkel seolah Lucas yang ada disana kemudian sedikit mengotak-atik. Ia mengubah nama kontak pria itu.

Arrogant Donald duck!

♥♥♥

Lucas baru saja menyelesaikan rapat dadakan dengan petinggi dari beberapa negara. Walaupun dadakan, Ia tetap bisa menyelesaikannya dengan baik.

Lucas kembali ke ruangannya. Memakai jas dan mengambil bungkusan berisi beberapa botol inhaler ber-merk perusahaannya.

Mandy!

Satu nama yang kini sedikit menyita pikirannya. Kandungan wanita itu berusia enam minggu. Umur wanita itu juga masih muda untuk mengandung. Ditambah inhalation disorder yang dideritanya, membuat Lucas selalu spot jantung setiap saat.

Beautiful AccidentWhere stories live. Discover now