The Girl, Moving Away

28.2K 1.7K 574
                                    

Disclaimer

Harry Potter dan teman-temannya milik JK Rowling sepenuhnya. Ini hanyalah imajinasi yang muncul karena menginginkan sesuatu yang lebih dari sebuah adegan di film Harry Potter.

Enjoy!

-o-

Evangeline Elizabeth Ackermann.

Dengan surat ini kepindahanmu dari Ronwein sudah terurus dan kau akan melanjutkan tahun keduamu di Hogwarts.

Gadis dua belas tahun itu sama sekali tidak mengerti surat yang sudah diterimanya dari seorang pengantar surat pagi ini. Dia sama sekali tidak tahu menahu soal Hogwarts atau apapun itu. Dirinya memang mempelajari sihir di Ronwein, akan tetapi itu adalah ilmu yang dilarang oleh orang tuanya. Mereka yakin kalau sihir adalah sesuatu yang sangat buruk bahkan untuk diucapkan.

Eva, nama panggilan gadis itu.

Alasan gadis itu tidak terlalu banyak berbicara karena tidak ada yang mengajaknya berbicara. Gadis itu tertarik dengan ilmu sihir ketika ia tak sengaja melihat seorang penyihir berteleportasi dari jendela kamarnya dan gadis kecil itu takjub ketika melihat penyihir tersebut mengayunkan tongkatnya –atau apapun itu untuk menerangi malam yang kelam.

Ronwein hanyalah sekolah biasa, tidak ada satupun muridnya yang mampu merapalkan mantra. Akan tetapi tanpa sengaja Eva bertemu dengan pria yang kebetulan mampu menggunakan sihir. Dari pria itulah gadis kecil itu mengetahui beberapa mantra dan pria itu juga menghadiahkan sebuah tongkat sihir kepada Eva.

"Sir, bolehkah aku mengetahui siapa namamu?" tanya Eva suatu hari setelah ia berlatih merapalkan mantra.

"Kenapa kau baru bertanya sekarang?" pria itu bertanya baik kepada gadis berumur sepuluh tahun di sampingnya.

Gadis kecil itu mengangkat bahunya lalu berkata, "kau tidak menjawab ketika aku menanyakan itu pertama kali."

Pria berambut pirang itu ingat ketika gadis cerdas ini bertemu dengannya untuk yang pertama kalinya. Ia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apapun pada gadis itu kecuali saat sedang mengajarkan sihir.

"Abraxas."

Eva menoleh pada pria itu. "Ya, Sir?"

"Namaku Abraxas Malfoy."

Setelahnya, Eva tidak pernah melihat pria itu muncul di hadapannya lagi. Tak peduli berapa lama ia menunggu pun, sosok pria yang mengajarinya tentang sihir tak pernah lagi tampak di sekitarnya. Sosok Abraxas Malfoy seakan-akan hilang ditelan bumi, jejaknya tidak dapat ditemukan sedikitpun.

Momen nostalgia Eva terpaksa berhenti karena ia mendengar gedoran di pintu rumahnya. Gadis itu ingin berlari ke bawah untuk membukakan pintu, akan tetapi ia ingat bahwa dirinya sedang dihukum oleh orang tuanya. Akan tetapi betapa terkejutnya dia ketika menemukan seorang pria setinggi dua meter –atau bahkan lebih di depan pintu kamarnya.

"Oh, ayolah, jangan membuatku menjemputmu seperti aku menjemput Harry tahun lalu." Ucap pria itu

Kaki gadis itu menapak ke belakang mendekati nakas di samping tempat tidurnya. Jemarinya perlahan meraih ke tongkat sihirnya, ia akan mencoba untuk membekukan pria itu dan membuatnya ditahan oleh polisi.

"Obstupefio!" Eva mengacungkan tongkatnya dan merapalkan mantra pembeku, Pria tinggi itu dapat menangkis mantra gadis itu. Berarti pria itu adalah seseorang yang mengerti tentang sihir.

"Kid, itu mantra yang keren. Kau harus mengajarkan itu pada Harry nantinya." Pria itu kembali berbicara. Tampaknya ia tidak dapat menangkap ekspresi takut Eva.

Her, Riddle ✔️Where stories live. Discover now