The Girl, Broomstick

7.6K 1.3K 93
                                    

Hermione mengayunkan tongkatnya dan mengatakan accio untuk mencari surat izinnya menuju Hogsmeade sedangkan Eva sedang santai di kamarnya. Terlihat tidak peduli dengan semua orang yang tengah sibuk berbenah diri untuk mengunjungi sebuah desa di dekat Hogwarts.

"Kau tidak ikut?" tanya Hermione ketika ia sudah menemukan surat izinnya.

"Aku menghilangkan surat izinku." Sahut Eva pelan.

"Kau tahu kau bisa meng-accio surat izinmu, bukan?"

Eva terkekeh. "Aku sengaja meninggalkannya di Amerika, Hermione. Pergilah, mereka pasti menunggumu."

Setelah mendengar perkataan gadis itu, Hermione berpamitan dan berlari menuju pintu depan Hogwarts di mana semua siswa tahun ketiga yang akan pergi ke Hogsmeade sudah berkumpul. Harry terlihat sedang bernegosiasi dengan Profesor McGonagall agar dirinya juga diizinkan ikut.

"Dimana Eva?" tanya Harry ketika dia tidak menemukan keberadaan gadis itu dimanapun.

"Dia kehilangan surat izinnya." Sahut Hermione.

Melihat Profesor McGonagall tidak memberi Harry izin untuk pergi ke Hogsmeade, pemuda itu menghela napas lalu kembali ke dalam kastil.

Seekor burung hantu yang terlihat seperti elang mengetuk jendela kamar Eva ketika gadis itu sedang asik menggambar di atas kasurnya. Dengan sedikit rasa malas, ia menghampiri burung hantu itu untuk melihat siapa yang kurang kerjaan karena mengiriminya surat.

Temui aku di lapangan Quidditch 30 menit lagi.

Draco Malfoy

Dia mengerang dan mengenakan pakaiannya lalu berjalan keluar dari kamarnya. Eva berjalan seperti zombie karena dia berada di puncak kemalasannya. Mengapa Draco sampai perlu mengirim surat hanya untuk menemuinya di lapangan Quidditch?

Eva menyeret langkah kakinya ke luar dari ruang rekreasi Gryffindor karena ia memang sangat malas untuk menggerakkan anggota tubuhnya saat ini. Di perjalanannya, dia berpapasan dengan Fred dan George yang memegang sebuah perkamen usang sembari cekikikan seperti mereka baru saja selesai mengusili Mr. Filch.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Eva sembari mengernyitkan alisnya.

Fred menyimpan perkamen itu di balik punggungnya dan berjalan mendekati Eva yang menatap si kembar Weasley dengan tatapan aneh.

"Kami berencana untuk melakukan sesuatu." Sahut George di telinga kiri Eva.

"Kau seharusnya ikut dengan kami." Sambung Fred di telinga kanan Eva.

Nah sekarang Fred dan George terlihat seperti malaikat baik dan buruk yang sedang memutuskan sesuatu untuk Eva.

"Kalian tidak akan melakukan sesuatu yang aneh, bukan?" tanya Eva sembari menatap si kembar itu bergantian.

Fred dan George menyeringai. "Tentu saja tidak."

"Tapi kali ini sedikit nakal." George menyahut.

"Sedikit jahil."

"Atau mungkin banyak."

"Siapa yang tahu? Hahaha." Fred dan George tertawa ketika mereka menyelesaikan kalimat mereka secara bersamaan.

Eva terhibur dengan tingkah dua manusia yang ketika berbicara selalu sahut menyahut satu sama lain. Ia rasa jika ia tinggal di antara keluarga Weasley, hidupnya akan penuh tawa karena ada Fred dan George yang senantiasa melempar lelucon. Bahkan mereka bisa membuat sesorang tertawa hanya karena tingkah konyol mereka.

"Kenapa kau menghilangkan surat izinmu?" tanya Fred.

Mata Eva membulat ketika mendengar pertanyaan Fred. George langsung memberi tatapan tajam kepada kakak kembarnya.

Her, Riddle ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt