It's Her, She Decided [finale]

7.9K 1K 226
                                    

Udah 30 menit belom? Hahaha

Ayo tim gercep mana suaranya?

Vote dan comment jangan lupa yaa 👍🏻👍🏻

Enjoy!

-o-

Suasana tribun penonton semakin kacau karena Draco yang tiba-tiba mengamuk setelah melihat Fleur dan Viktor kembali.

"LET ME GO!"

Draco meronta dari cengkeraman Profesor Snape dan Carlos. Dirinya dirundung rasa gelisah karena Eva tak kunjung kembali. Bahkan setelah tanda pertolongan dilontarkan beberapa menit yang lalu, hanya Fleur dan Viktor yang keluar dari dalam labirin.

Berdasarkan kesaksian Fleur, Eva sempat menolongnya untuk melontarkan tanda pertolongan kemudian pergi mencari Cedric dan Harry. Draco sama sekali tidak bisa menebak jalan pikiran Eva. Kenapa gadis itu malah nekat untuk mencari dua orang itu?

Hanya saja, Draco sangat takut kalau Eva menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa membuat dirinya dibenci oleh gadis itu.

"Please, she's in there.. let me find her." Pinta Draco lirih.

Draco was ready to risk it all, before he even knows what will reality give him.

-o-

"Siapa kau dan apa yang kau inginkan?!" Hardik Cedric.

"CEDRIC JANGAN BODOH!" Jerit Eva.

"Bunuh dia!" Perintah tersebut berasal dari sesuatu yang berada di dalam gendongan Pettigrew.

"STUPEFY!" Seru Eva.

"Avada kedavra!"

"Tidak! CEDRIC!!!" Jerit Harry.

Tubuh Cedric terlempar begitu saja. Harry hanya mampu menyaksikan tubuh temannya yang terkulai lemas di atas rerumputan. Eva tak tahu apakah Kutukan Tak Termaafkan itu berhasil mengenai Cedric atau tidak. Ia melafalkan 'stupefy' ke arah Cedric semata-mata agar kutukan terlarang itu meleset dari Cedric.

Pettigrew tak lagi menaruh perhatian kepada Cedric. Bahkan pria bodoh itu sama sekali tidak menyadari keberadaan Eva. Kesempatan itu digunakan oleh Eva untuk membawa tubuh Cedric mendekat ke arahnya menggunakan sihir. Gadis itu menghembuskan napas lega ketika menyadari jantung Cedric masih berdetak.

Kepala pemuda Hufflepuff tersebut terbentur dengan salah satu batu nisan hingga mengeluarkan darah. Eva mengayunkan tongkatnya, mencoba mengobati Cedric meski ia tak tahu apa yang akan terjadi pada pemuda tersebut.

"Argh!" Rintih Harry ketika tubuhnya terangkat begitu saja di udara.

Eva tak lagi sempat mengurus Harry karena ia yakin temannya itu mampu bertahan melawan Peter Pettigrew. Yang menjadi prioritasnya saat ini adalah Cedric. Jika tidak segera ditolong, ia tak yakin Cedric akan mampu bertahan. Setidaknya pendarahan Cedric berhenti.

Teriakan Harry semakin membuat sihir di dalam tubuhnya bergejolak tak terkendali. Sedangkan sihirnya yang berada di dalam tubuh Cedric sedang bekerja untuk mengobati pemuda itu. Seiringan dengan munculnya seorang pria botak berjubah hitam di hadapan Harry, sihir Eva yang berada di dalam tubuh Harry menguap begitu saja.

"Siapa mereka?" Gumam Eva.

Tiba-tiba dari angkasa, muncullah sekawanan kelompok bertopeng yang menggunakan jubah hitam. Eva mengernyit, ia mengingat sesuatu.

'Mereka Ku Klux Klan?'

Pandangan Eva teralih pada seorang berjubah yang memiliki rambut pirang panjang. Sungguh familiar.

Her, Riddle ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang