The Girl, Fiery Fierce

6.4K 1.1K 151
                                    

Update sekarang. Minggu ga update lagi ya xD

-o-

Kamis malam adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Profesor Dumbledore yang berjalan memasuki Great Hall menjadi perhatian seluruh orang. Mereka tahu inilah saatnya mereka mengetahui para champion yang akan mengikuti Turnamen Triwizard. Eva sedari tadi menatap Harry dengan cemas. Sesekali pandangannya mengedar ke seluruh ruangan untuk mencari keberadaan seseorang.

Pandangan semua orang mengalih ke Profesor Dumbledore yang berdiri di depan sebuah cawan yang mengeluarkan api yang berwarna biru. Sang Kepala Sekolah memerintahkan semua siswa untuk tetap tenang. Di ujung ruangan, Draco mengunci pandangan pada Eva yang sedang menatapnya. Pemuda itu mengatakan beberapa kalimat kepada Eva tanpa mengeluarkan suara. Eva tersenyum simpul dan kembali menatap Harry dengan cemas. Sedangkan pemuda berkacamata itu sedang memandangi Cawan Api dengan antusias.

Api yang berwarna biru itu berubah menjadi kemerahan dan melontarkan secarik kertas. Profesor Dumbledore dengan cekatan menangkap kertas itu dan membacanya dengan lantang.

"Jagoan dari Durmstrang adalah Viktor Krum!" Seru Profesor Dumbledore. Sorak-sorakan dari Durmstrang pun terdengar ketika sang kepala sekolah menyebutkan nama seeker Quidditch tim Bulgaria.

Viktor Krum berdiri dan menyalami Profesor Dumbledore sebelum akhirnya ia berjalan ke seberang ruangan. Api dari cawan tersebut kembali berubah kemerahan dan melemparkan sebuah nama dari cawan itu.

"Sang juara dari Beauxbatons adalah Miss Fleur Delacour!"

Sorakan girang para siswi dari Beauxbatons terdengar nyaring. Fleur Delacour tersenyum bangga lalu berdiri dan melakukan hal yang sama dengan Viktor Krum. Eva tiba-tiba memandangi Cedric yang berada di meja yang tak jauh darinya.

Profesor Dumbledore mengambil secarik kertas yang melayang dari Cawan Api. "Sang juara dari Hogwarts.. Cedric Diggory!"

Para Hufflepuff bersorak kegirangan karena ini pertama kalinya seseorang Hufflepuff menunjukkan taringnya. Eva bertepuk tangan bahagia sedangkan Draco di ujung ruangan memutar bola matanya malas karena Eva mendukung Cedric. Padahal satu menit yang lalu, Eva terlihat cemas dan khawatir.

Tiba-tiba Cawan Api melontarkan secarik kertas yang menarik perhatian semua orang. Profesor Dumbledore menangkap kertas tersebut dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan. Matanya membelalak marah ketika membaca nama yang tertera di kertas tersebut.

"Harry Potter?" Gumam Profesor Dumbledore dengan emosi tertahan. "HARRY POTTER?!"

Oh God help him.

Ragu-ragu, Harry berdiri dan berjalan ke tempat dimana juara Turnamen Triwizard lainnya berdiri. Bisik-bisikan dari seluruh siswa Hogwarts terdengar dengan jelas. Eva merasa sedikit marah karena ia mendengar Seamus menyindir Harry dengan sangat tajam.

"Hanya karena dia The Boy Who Lived, dia tidak sepantasnya mencuri spotlight orang lain hanya karena tidak ingin popularitasnya menurun. Meminta orang lain untuk memasukkan namanya ke Cawan Api. Cih.. benar-benar picik."

Tanpa sadar, Eva menggebrak meja dan menatap Seamus dengan tatapan yang sangat mengerikan. Bahkan Hermione bersumpah kalau dia melihat api biru keluar dari bahu Eva yang dalam sekejap langsung menghilang. Di ujung ruangan, Draco membelalak ketika menyaksikan gadisnya semarah itu. Well, pernah di tahun ketiga. Akan tetapi aura di sekeliling gadis itu tidaklah sekuat sekarang. Gadis itu terlihat mengintimidasi teman Gryffindornya. Ia dapat merasakan kekuatan sihir memenuhi gadis itu.

Hal itu membuat sebuah tanda tanya besar muncul di benak Draco.

Jika Eva adalah seorang muggle, bagaimana bisa gadis itu mengeluarkan sihir dari tubuhnya?

Her, Riddle ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang