The Girl, Boggart

8.3K 1.4K 164
                                    

Maaf kalau chapter ini rada kurang ngefeel karena writer block kadang-kadang nyerang :') anyways, jangan lupa untuk vote dan comment karena itu bisa menjadi penyemangatku #eak

enjoy!

-o-

"Draco, syukurlah!"

Pemuda yang terbaring di atas kasur Hospital Wings itu membuka matanya. Iris abu-abunya menangkap Blaise Zabini, Pansy Parkinson, Vincent Crabbe, dan Gregory Goyle yang sedang mengelilinginya. Sedikit tertatih, Draco berusaha duduk dan melihat keadaan sekitar.

"Apa yang terjadi?" tanya Draco.

"Pansy membuatmu dicakar oleh Hippogriff sialan itu, dan kau pingsan karena panik." Sahut Blaise Zabini sembari menatap Pansy sinis.

Gadis itu menghadiahi Blaise sebuah pukulan di lengannya. "Aku tidak membuat Drakey terluka. Dia ingin melindungiku, bukan begitu, Dray?"

Draco mendengus. "Jangan memanggilku begitu, Parkinson! Bisakah kau menjaga sikapmu? Kau bisa saja melukai Potter dan Ackermann gara-gara kau terlalu gegabah tadi."

"Apa pedulimu pada Potter dan gadis aneh itu?" protes Pansy tidak terima.

"Dia punya nama, Pansy!" bentak Draco lalu memijit pelipisnya pelan. Draco kembali menghela napasnya, tidak tahan dengan kelakuan gadis itu. Pemuda itu turun dari kasur dan berjalan keluar dari Hospital Wings. Sebelum ia berhasil melangkah keluar, Madam Pomfrey menghentikan pemuda itu. Mengatakan bahwa ia masih butuh perawatan untuk lengan kanannya yang terluka.

"Nuh-uh, not so fast, Mr. Malfoy. Kau bisa bergabung dengan teman-temanmu nanti ketika makan malam karena aku harus memeriksa lukamu dan mengganti perbanmu sekali lagi. Sekarang, aku minta kau kembali ke ranjangmu dan kalian semua bisa meninggalkan Hospital Wings." Madam Pomfrey melirik ke arah empat orang yang sedari tadi membuat keributan, "karena kalian mengganggu ketenangan orang lain di sini."

Blaise menoleh ke arah Pansy yang memang menjadi sumber keributan. Ketiga pemuda itu menarik gadis yang menolak untuk meninggalkan Draco sendiri. Sedangkan pemuda berambut pirang itu berbaring tanpa memedulikan protes yang dilayangkan oleh Pansy kepada Blaise.

Draco memejamkan matanya perlahan. Sayup-sayup ia mendengar Madam Pomfrey berbicara kepada seseorang. Pemuda itu tidak ambil pusing dengan siapa wanita itu berbicara sampai ia mendengar suara yang cukup familiar.

"Mr. Malfoy ada di sana."

"Terima kasih, Madam Pomfrey."

Gadis itu menghampiri Draco yang 'tertidur' di atas ranjang rumah sakit. Sebuah kekehan kecil keluar dari bibir gadis itu.

"Kelopak matamu bergerak-gerak, Draco." Ucap Eva sembari duduk di kursi yang tersedia di samping kasur.

Senyum Draco mengembang lalu ia membuka matanya dan menatap iris biru cerah gadis itu. Eva melempar sebuah apel hijau ke pemuda itu dan ditangkap dengan sangat baik.

"Kau bilang kau suka apel hijau. Aku membawakan ini karena aku merasa bersalah dan..." gadis itu menghela napas. "...berterima kasih."

"Kalau kau tidak mendorongku tadi, aku pasti akan berada di posisimu sekarang." Ujar Eva dan tersenyum.

Jantung Draco jungkir balik dibuatnya. Bagaimana gadis itu berubah menjadi semenarik ini hanya dalam kurun waktu satu liburan musim panas? Jemari Draco tanpa sadar menyentuh anak rambut Eva yang berantakan dan menyelipkannya ke belakang telinga gadis itu.

Karena perlakuan Draco, wajah gadis itu memerah seperti tomat. Sang Pangeran Slytherin itu tidak bisa menahan diri untuk tidak terkekeh karena tingkah lucu Eva ketika pipinya memerah sampai ke telinga.

Her, Riddle ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang