The Girl, Yule Ball [last part]

6.2K 1K 196
                                    

Gimana sama surprise di chapter sebelumnya?? Ada yang udah menduga sampe kesitu gak?

Hahaha anywaysssssss, jangan lupa nyalain multimedia dan happy reading!

HAPPY NEW YEAR GUYSSS!!!

-o-

"Draco kau kemana saja? Aku mencarimu sedari tadi." Ucap Eva mengerucutkan bibirnya. Draco kembali ke Great Hall meski perasaannya sedang campur aduk saat ini. Ia menatap Eva nanar.

Akan tetapi Eva langsung berhambur memeluk Draco. Gadis itu tidak sempat memerhatikan ekspresi wajah Draco. Pemuda itu mengeratkan pelukannya di pinggang Eva.

"Kau kemana saja?" Eva mengulang pertanyaannya.

Draco menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Eva. "...."

"Hmm?"

Draco melepas pelukannya dan menatap Eva tepat di matanya. "Mencarimu."

Senyum mengembang di wajah Eva. Gadis itu menarik Draco kembali ke lantai dansa. Beberapa orang masih berdansa meskipun waktu hampir menunjukkan pukul sebelas malam.

"Wah, aku tidak tahu kalau Madam Maxime akan berpasangan dengan Hagrid." Celetuk Eva ketika memandangi pasangan raksasa itu di lantai dansa.

Draco meraih tangan kiri Eva dan meletakkan tangan kirinya di pinggang Eva sambil mengikuti arah pandang gadis itu. "Mudah ditebak, mereka berdua sama-sama besar. Tidak mungkin Profesor Flitwick yang akan pergi bersama Madam Maxime."

"Hehe, kau benar."

Musik mengalun memenuhi seisi ruangan. Eva tanpa sadar mencari keberadaan Harry, Hermione, dan Ron. Gadis itu tidak menemukan ketiga sahabatnya dimanapun. Ia bahkan tidak sadar kalau ia sednag menginjak kaki pasangan dansanya. Draco meraih pipinya hingga membuat pandangannya dengan pemuda itu bertemu.

"Lihat aku saja." Ujar Draco lembut.

Draco sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari Eva. Seakan ia merekam setiap detail wajah gadis itu di kepalanya. Karena jika memang benar Profesor Dumbledore ingin mengirimkan Eva ke Ilvermorny, ia bisa mengingat wajah gadis itu dengan jelas. Draco bersumpah, malam ini adalah malam paling indah dan menyakitkan untuknya.

"Kau kenapa?" Eva mengusapkan ibu jarinya di pipi Draco yang dialiri air mata.

Pemuda itu sedikit gelagapan. "Aku hanya merasa sangat bahagia." Dustanya.

"Kau terlalu bahagia sampai kau menangis?" Tanya Eva diiringi senyuman.

"Bisa dibilang begitu."

Seulas senyum ia tunjukkan untuk meyakinkan Eva.

Draco senang Eva berada di sampingnya. Sungguh, ia tak tahu bagaimana mendeskripsikan betapa beruntungnya ia memiliki Eva.

"Draco, kau kelihatan lelah." Ujar Eva.

"Benarkah begitu?"

"Apa sebaiknya kita kembali ke asrama?" Usul Eva.

Draco menggeleng, "aku mau menghabiskan waktu denganmu."

"Wah, tiba-tiba?" Tanya Eva tidak percaya.

"Sekarang waktunya kita bisa berduaan tanpa harus sembunyi-sembunyi, bukan?"

Eva terkekeh. "Benar juga."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Her, Riddle ✔️Where stories live. Discover now