The Girl, Sweetener

6.3K 1.2K 303
                                    

Read author's note di bawah please :)

-o-

Begitu Eva berpisah dengan Kamila setelah dari perpustakaan, gadis itu tak bohong kalau ia masih memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh Kamila. Beberapa hal yang ia dengar masuk akal, akan tetapi ia masih tidak bisa mempercayainya.

Eva berasal dari keluarga penyihir?

Spekulasi macam apa itu?

Namun pikiran Eva teralih dengan suara ribut-ribut di halaman Hogwarts. Ia langsung menuju ke sumber keributan dan ia mendapati Harry yang sedang tertawa ketika Profesor Moody menyiksa seekor musang putih yang malang. Amarah Eva menumpuk, terlebih lagi ketika melihat Profesor Moody menikmati apa yang sedang ia lakukan.

Langsung saja Eva mengambil musang putih itu selagi Profesor Moody melayangkannya di udara. Ia menatap pria mantan Auror itu dengan tatapan marah. Meskipun Eva bukan pecinta hewan, ia tidak tahan kalau melihat ada hewan yang disiksa. Eva mendekap musang itu lembut, khawatir ia akan melukai musang itu kalau ia berlaku kasar sedikitpun.

"Profesor Moody, kau benar-benar tidak punya hati! Ini keterlaluan!" seru Eva sambil memeluk musang putih itu, melindunginya dari Profesor Moody.

Professor McGonagall datang dari kejauhan dan langsung mengarahkan tongkatnya ke musang putih yang berada di dalam genggaman Eva. Baru saja Eva ingin protes namun ia dikalahkan oleh rasa terkejut ketika melihat musang putih itu berubah wujud menjadi Draco Malfoy.

Posisi mereka saat ini sangat memungkinkan untuk timbulnya gosip tidak menyenangkan. Eva berdiri tegak dengan kedua tangan yang memeluk leher Draco dengan erat dan pemuda Slytherin itu juga melingkarkan tangannya di pinggang Eva. Belum lagi jarak di antara keduanya hanya terpisah oleh sehelai rambut Eva yang menjuntai. Langsung saja Eva mundur beberapa langkah dengan wajah yang memerah seperti tomat.

Draco menggaruk bagian belakang lehernya yang tidak gatal dan berjalan tergesa-gesa meninggalkan lokasi kejadian. Ia berjalan melewati Eva dan membisikkan sesuatu pada gadis itu.

"Love your hugs, darling."

Wajah Eva benar-benar memerah sampai gadis itu langsung berlari menerobos kerumunan tanpa peduli dengan Harry yang memanggil-manggil namanya. Ia benar-benar tidak mau ambil pusing dengan pandangan orang. Draco Malfoy mampu membuatnya seperti ini hanya karena sebuah bisikan.

-o-

Hari tantangan pertama telah tiba. Eva duduk di samping Draco dengan alasan ia tidak mendapat tempat duduk lagi karena sudah datang telat. Padahal Hermione repot-repot menyiapkan tempat duduk untuknya. Ron di lain hal, menyaksikan Harry yang sedang bertarung melawan naga Hungarian Horntail yang dibawakan oleh kakaknya, Charlie, dari Romania.

Eva duduk tidak tenang karena ia tahu betapa bahayanya naga itu sejak Harry bercerita padanya setelah bertemu dengan naga-naga itu bersama Hagrid. Ia memang sering berdoa agar Harry tidak dipertemukan dengan naga super berbahaya seperti itu. Namun sepertinya nasib baik tidak akan pernah berpihak pada Harry.

Ia memejamkan matanya begitu melihat naga beringas itu menyemburkan api ke arah Harry yang mencoba untuk mengambil sebuah telur emas di tengah lapangan. Di seberang bangku penonton, Ron terus memerhatikan Eva yang menyembunyikan wajahnya di balik bahu Draco.

"Mione, menurutmu apakah ada sesuatu antara Malfoy dan Eva?" tanya Ron curiga.

Hermione gelagapan. "Hah? Apa maksudmu?"

"Lihat mereka." Ujar Ron sambil menunjuk Eva dan Draco. "Eva bersembunyi di balik si pirang itu dan dia menggenggam tangan Eva dengan erat. Kau yakin tidak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka?"

Her, Riddle ✔️Where stories live. Discover now