2. Pagi II

1.7K 141 5
                                    

"Aku melakukan apapun dengan kehendak sendiri. Jadi jangan pernah ikut campur dalam hidup ku karena akulah pemeran utama dalam jalan hidupku"

🍁🍁🍁

"Sini duduk. Makan dulu" Rendra berujar setelah melihat Tiffany turun dari tangga.

"Re.. Tadi malam ke sana?" tanya Varro memecahkan keheningan.

"Iya"

"Kenapa nggk ngajak?"

"Pulang kerja langsung kesana"

"Nggk capek?"

"Biasa aja"

"Bukannya udah di larang buat ikut balap liar!" Rendra berucap.

"Gue bukan adik lo"

"Tapi kan ini demi kebaikan lo!"

"Nggk usah peduli lo--"

"Udah udah lanjut makan. Tiffany sama Varro harus ke sekolah" Varid menengahi.

Mereka berempat kembali melanjutkan makan dengan tenang walau suasana agak tegang antara Rendra dan Tiffany.

🍁🍁🍁

SMA Tri Bakti salah satu SMA yang terkenal dibandung yang berisi anak anak pintar dan Elit tentunya.

Saat memasuki gerbang sekolah semua sorot mata ter-arah padanya. Ah.. Siapa yang tidak kenal dengan Afrea Tiffany bahkan saat Tiffany SD pun dia sudah dikenal banyak orang karena pernah melawan seorang kepala sekolah yang di takuti banyak orang.

Kepala sekolah SMP Tri Bakti masih satu yayasan dengan SMA Tri Bakti begitupun SD nya. Gadis kecil berusia 11 tahun ber-adu argumen dengan seorang kepala sekolah, bahkan kepala sekolah itu di segani oleh banyak orang dan sudah dikenal dimana mana.

Bukannya marah kepala sekolah itu malah merasa bangga dengan gadis berusia 11 tahun itu, sebab tidak ada orang yang pernah menentang kata katanya dan baru sekarang ada yang berani menentang kata katanya. Dan yang mengagetkan yang menentang kata katanya hanyalah seorang gadis kecil berusia 11 tahun.

Bukan hanya itu Tiffany adalah orang pertama yang langsung menjabat menjadi ketua osis saat pertama kali masuk sekolah Menengah Pertama. Dan dia terpilih karena Visi dan Misi nya yang bisa dibilang hebat.

SMP Tri Bakti mengalami kemajuan pesat saat Tiffany menjabat menjadi ketua osis nya. Di mulai dari kemenangan di setiap perlombaan antar sekolah sampai tingkat nasional dan perubahan siswa dan siswi yang disiplin membuat sekolah itu terkenal begitupun sang ketua Osis yang disegani banyak orang.

Walaupun disegani banyak orang dan di takuti karena jabatan nya Tiffany tidak pernah sombong dengan itu, itulah yang membuat nya bisa diterima oleh banyak orang. Dia tidak pernah membawa nama jabatan atau apapun, Tiffany adalah orang yang ramah dan mudah berteman walau kadang sifat dinginnya agak menyebalkan untuk orang orang yang belum mengenalnya berbanding terbalik jika sedang bersama teman teman dekatnya.

Back to topic

Semua sorot mata mengarah padanya sang ketua osis SMA Tri Bakti. Perempuan sempurna dengan segala kepintaran dan kehandalannya dalam menyelesaikan setiap masalah.

Setelah menyimpan motor kesayangan nya di parkiran sekolah, dia langsung melangkah ke kelasnya. kelas bertuliskan XI IPS 5.

sekarang pertanyaan nya kenapa IPS 5 tidak IPA 1 apalagi dia seorang ketua Osis?

Mudah saja. Dia hanya tidak ingin terlalu serius dengan pelajaran yang membosankan bersama orang orang yang kaku di kelas IPA 1 itu.

Tapi kenapa? Bukannya orang orang lebih memilih belajar dengan serius agar masuk kedalam otak?

Itu menurut kalian bukan menurutnya. hahahahha. Nanti kalian akan tau jawabannya.

"Wih.. Ibu ketua udah datang. Tumben pagi biasanya siang" Randi teman satu kelasnya berucap.

"Iya nih. Biasanya bolos dulu ke kantin abis itu masuk kelas kalau ingat. hahahahahah" setelah Jaki berkata begitu terdengar suara tawa dari segala sudut kelas.

"Bacot lo!"

"Aduh.. Jangan dipukul dong! Sakit"

"Bodo"

"Jadi?"

"Jadi?" Tiffany mengulang pertanyaan dari Ali temen sekelasnya juga.

"Kenapa datang cepet?"

"Lo semua nggk suka gue dateng cepet ya? Wah.. Gila lo semua!"

"Hehe! Bukan gitu, kan biasanya lu dateng telat mulu kan kita semua bingung" Rendi berucap.

"Hm.. Itu ada rapat osis" Jawab Tiffany yang di jawab 'O' oleh teman teman sekelasnya.

"Heran deh Fan. lu kan ketua osis ya.. kok suka terlambat, suka bolos pelajaran sama suka tidur dikelas. kok nggk dimarahin?" Tanya nita salah satu teman sekelasnya.

"Orang pinter mah bebas!" balas Ari.

"Ck! nggak gitu juga kali"

"jadi?" temannya mulai memperhatikan Tiffany yang akan berucap.

"jadi..."

"Woy jangan di gantung dong, cukup hubungan Rendi sma indah si anak IPA 4 aja yang ngegantung jangan gantungin kita lagi Hahahhahah" semua siswa di kelas IPS lima terbahak mendengar ucapan Ali.

"Woy kok bawa bawa gue sih!? Itu bukan di gantung lagi nunggu waktu yang tepat aja"

"Ah.. Sama aja. si sinta nya aja Biasa aja pas liat lo"

" kasian lu Ren.. Di gantungin mulu Hahahaha"

"Sialan kalian!"

"Heh! Kalian jadi mau denger gue nggk sih!?" Tanya Tiffany.

"Jadi dong! Ayok cepet!"

"Ck! Gue emang dimarahin sering keluar masuk BK, di ceramahin tiap hari malah. Tapi mau gimana lagi yang dasarnya gue males ya.. Gitu hehehe" kekehnya di akhir kata.

"Ck! Jadi?"

"Apalagi?"

"Itu.. Maksudnya jadi keputusan guru gimana?"

"Oh.. Itu. Jadi gue cuman ditegur aja, mereka nggk berani ngeluarin gue dari sekolah soalnya yah.. Kalian tau lah gimana peran gue selama hampir setahun lebih ini. Gitu" Mereka hanya ber 'Oh' ria saja mendengar penuturan Tiffany.

"Eh.. Udah ah mau ke ruang osis dulu. Babay gengs!!" setelah nya dia langsung berjalan kearah ruang Osis yang sudah berisi dengan Anggota osis di dalamnya.

🍁🍁🍁


TBC....



Jangan lupa Vote & Coment
Luv🍃🍁

La Vida [Completed✅]Where stories live. Discover now