24. Motor

764 83 0
                                    

Happy Reading!!

***

Pagi menyambut.

Tiffany dengan semangat memasuki kamar mandi untuk bersiap siap, dia semangat karena hari ini adalah hari pertama nya membawa motor kesayangan nya. Motor yang sudah dia rindukan selama tinggal dijakarta.

Setelah bersiap dengan setelan Sekolah nya Tiffany mulai menuruni tangga dan menyapa  para Maid yang dia lalui dengan ramah.

"Pagi" sapa Tiffany saat tiba di meja makan.

"Pagi" ucap orang orang disana kecuali beberapa orang.

"Kenapa nggak pake dasi sama kenapa pake celana?" tanya Ayyana melihat Tiffany yang sudah rapi namun ada yang kurang yaitu dasi dan Tiffany sekarang memakai celana membuat ia bingung.

"Ah ya.. Aku gak bisa pake dasi, kalo soal celana hari ini mau bawa motor" balas Tiffany dengan senyum kecil.

"Terus kemarin kemarin siapa yang pasangin dasi?" tanya Claudia ibu dari Devano, Refael dan Silvia.

"Varro" jawab Tiffany sembari memakan sarapan nya.

"Harus pake celana ya?" tanya silvia bingung.

"Iya, soalnya kalo pake rok gak nyaman"

"Motor matic kan? Harus banget ya pake celana?" sinis Helena melihat Tiffany yang dijawab senyum miring oleh Tiffany.

"Terus yang pasangin Dasi waktu dibandung siapa?" tanya Allana tantenya.

"Denis"

"Denis siapa?" tanya Rafael. Sifat Rafael tidak beda jauh dengan Jonathan yang ingin tahu segalanya. Kepo Dengan kegiatan orang tentunya.

"Tetangga" jawab Tiffany singkat membuat Rafael greget sendiri.

"Singkat singkat banget sih?! Panjang kek!" kesal Rafael.

Tiffany mengangkat sebelah alisnya. "Terus?"ucap nya.

"Lupain" kata Rafael cemberut dan mulai sibuk dengan sarapan nya, Tiffany hanya tersenyum kecil melihatnya.

Sarapan pun selesai dan mereka semua kini bersiap untuk berangkat sekolah maupun ke kantor.

Tiffany berbalik saat namanya dipanggil.  "Tiffany ini" ucap Arnold sambil memberikan kunci motor dan dijawab dengan senyum lebar oleh Tiffany.

"Tunggu" lanjut Arnold menahan pergelangan tangan Tiffany.

"Kenapa?"

"Mana Dasi kamu?" tanya Arnold, Tiffany pun mengeluarkan dasi nya dari dalam kantung seragam nya.

"Dasi bukan disimpen di kantong tapi di pakai" kata Arnold sambil tersenyum geli, Tiffany pun hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum canggung.

"Udah! Ayo" keduanya berjalan beriringan untuk pergi ke pintu utama. Saat sampai Tiffany bingung melihat keluarga nya yang belum berangkat satupun.

"Mereka kenapa?" tanya Tiffany bingung melihat keluarga nya yang masih berdiri di teras mansion.

"Nggak tau, kesana aja" kata papanya.

"Ini motor siapa?" saat sampai di teras Tiffany dan Arnold mendengar suara Joshua yang bertanya pada keluarga nya.

"Mana kita tau! Setau gue dari kalian nggak ada yang punya motor kayak gini" ucap Jonathan.

Tiffany yang penasaran pun mulai melangkah kedepan untuk melihat objek yang sedari tadi keluarga nya bicarakan.

La Vida [Completed✅]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon